Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Singapura Memang Semenyenangkan Itu, dan Memang Bikin Betah Banget, Wajar kalau Pada Pindah

Alvie Putri Gustiningrum oleh Alvie Putri Gustiningrum
31 Juli 2023
A A
Singapura Memang Semenyenangkan Itu, dan Memang Bikin Betah Banget, Wajar kalau Pada Pindah

Singapura Memang Semenyenangkan Itu, dan Memang Bikin Betah Banget, Wajar kalau Pada Pindah (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Liburan terakhir sebagai mahasiswa ini saya habiskan dengan banyak hal. Dari seluruh kegiatan yang sudah-sudah, mungkin highlight dari beberapa bulan terakhir ini adalah kesempatan saya untuk berlibur ke Singapura. Cuma 3 hari, sih, pas weekend aja. Tapi, sangat membekas dan jadi ada keinginan besar untuk kerja sampai kaya raya agar bisa memboyong diri sendiri untuk tinggal di sana.

Sebagai warga penggemar jalan kaki yang tinggal di Tangerang Selatan dan kuliah di Jatinangor (yang nggak ada trotoarnya itu), rasanya berat meninggalkan negara yang kayaknya, kok, sayang banget sama pejalan kaki di negaranya.

Ya, sebenarnya masalah kurang terakomodasinya pejalan kaki bukan hanya masalah di Tangerang Selatan atau Jatinangor, sih. Selama 22 tahun tinggal di sini, jalan kaki paling enak cuma jalan kaki di komplek sendiri. Jakarta bisa dibilang punya beberapa daerah yang cukup enak buat dilewati pejalan kaki. Tapi, yakin, deh, semua bakal kalah dalam satu jam pertama menginjakkan kaki di Singapura! Waktu pulang dan ditanya, “Gimana Singapur?” jawaban saya simpel, “Kayak Sudirman, tapi satu negaranya mirip Sudirman.” 

Memang, sih, saya belum muterin satu negaranya, namanya juga ke sana pas weekend doang. Tapi, saya rasa saya sudah jalan-jalan cukup jauh untuk sadar bahwa inilah negara yang pas buat para introvert yang suka jalan sendirian, pake earphone, dan nggak mau ribet pusing mikirin naik apa buat mengunjungi suatu tempat. Bus tersedia banyak banget, MRT juga menjangkau banyak banget destinasi, kira-kira ada delapan kali lipat jumlah stasiun MRT Jakarta.

Oke, dari beberapa hal yang sudah saya sebutkan aja sepertinya sudah terlihat bahwa transportasi umum dan fasilitas pejalan kaki yang sangat memadai memang jadi daya tarik negara kecil yang meskipun nggak jauh-jauh amat dari Indonesia, penampilannya beda banget 180 derajat. Terus, kenapa?

Ke mana-mana nggak ribet, asal nggak malas

Sebagai generasi yang sudah dikaruniai dengan teknologi mumpuni, muter-muter Singapura bukanlah hal yang sulit sama sekali. Sebagai orang yang kalau mau naik KRL atau MRT harus naik-turun angkot atau pesan ojol (yang mana ongkosnya sekarang mahal gokil), kemudahan buat mencari halte bus dan stasiun MRT bener-bener saya apresiasi. Ya, memang, sih, Singapura itu panas, dan ada aja rasa malas menampakkan diri pas matahari lagi begitu teriknya. Tapi, masa warga Jabodetabek ngeluh panas? Plis, deh.

Tinggal modal HP, buka Maps, cari rute ke tempat tujuan, kelar deh. Bus di sana, dari pengalaman saya, sangat tepat waktu. Bukan cuma itu aja, tapi memang antara minat naik transportasi umum dan jumlah mode transportasi umum di sana bisa dibilang seimbang. Bus jarang sepi, tapi nggak juga dempet-dempetan kayak sarden. Saya nggak bisa konfirmasi bahwa situasinya akan sama saat weekdays, tapi untuk saya yang hanya seorang turis dari Indonesia, ini rasanya keren banget. Nggak ada, tuh, drama di twitter sambil mention penyedia transportasi umum untuk nanya kenapa bus ke Ciputat udah satu jam lebih nggak dateng-dateng.

Untuk stasiun MRT sendiri, mungkin banyak dari kita yang sudah merasakan sendiri, ya, karena untuk mode ini nggak bisa dibantah bahwa negara kita memang berkaca pada Singapura. Tapi, balik lagi, dan mungkin ini karena Singapura sudah lebih dulu membangun jaringan MRT mereka, stasiun MRT di Jakarta setelah saya hitung-hitung hanya berkisar 11.5% dari keseluruhan stasiun yang ada di Singapura.

Baca Juga:

Ruang Merokok Changi Airport Singapura Adalah yang Terbaik Dibandingkan Soekarno-Hatta dan Bandara-bandara Lain yang Pernah Saya Sambangi

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

Dari fakta itu saja seharusnya sudah tergambar jelas kemudahan yang dirasakan sehari-harinya oleh masyarakat yang terbiasa kemana-mana naik transportasi umum ini. Mari sejenak berdoa supaya Jakarta dan kota-kota Indonesia lainnya juga bisa makin menyayangi warga tak bermobil dan bermotor yang ada.

Singapura bersih dan rapi

Lagi nggak mau naik MRT atau bus? Merasa nanggung dan lebih enak kalau jalan kaki? Atau memang lagi mood jalan santai sambil dengerin lagu dan meratapi keputusan hidup? Coba aja jalan dari Outram Road ke Chinatown. Kalau belum puas, coba jalan lagi sampe Clarke Quay. Kalau belum puas juga, jalan aja terus, nggak yakin akan terasa begitu capek kalau disuguhi lingkungan yang bersih dan trotoar yang nggak dipenuhi motor-motor nakal maksa mau lewat tempat yang seharusnya jadi hak kita sebagai pejalan kaki.

Nggak ada yang nge-rem kendaraan di zebra cross. Malah sebenarnya kendaraan pribadi nggak begitu banyak, lho, di sana. Nggak perlu, deh, pasang raut sinis ke pengemudi yang sengaja bikin mood pejalan kaki jadi jelek. Nggak ada orang yang buang puntung rokok di depan sepatunya sendiri yang terus dia injek sampe bener-bener mati. Bahkan, perokok yang pusing sendiri karena harus cari smoking area. Less pedestrian accidents and lung cancer scare, who’s excited?

Mengurangi tendensi spotlight effect

Buat yang belum tahu, spotlight effect singkatnya adalah perasaan saat seseorang merasa diperhatiin banget sama orang-orang di sekitarnya. Yang akhirnya membuat orang tersebut jadi cemas dan takut mau melakukan sesuatu karena takut di-judge. Saya sendiri sekali atau dua kali atau bahkan berkali-kali merasakan hal tersebut. Takut salah pilih outfit, nanti di-catcall abang-abang setiap jalan 20 meter. Takut juga dikira sok kebarat-baratan sama orang-orang di jalan. Padahal, masa iya di negara sepanas ini harus sedia pake baju berlapis-lapis setiap hari?

Untungnya hal ini nggak saya rasakan selama liburan saya yang singkat banget itu. Saya senang banget bisa menyaksikan orang-orang dari berbagai negara datang liburan dengan outfit yang bervariasi walaupun cuma sebentar. Juga, saya merasa lebih percaya diri karena mereka yang juga percaya diri. Yang paling penting, saya merasa aman ke mana-mana pakai apa pun yang saya suka karena nggak ada siul-siul yang diikuti dengan, “Neng mau kemana?” atau “sendirian aja neng” atau yang paling malesin, “Sombong amat ih, neng.”

Intinya, jadi merasa nggak perlu takut untuk lebih mengekspresikan diri. Terutama untuk saya yang juga sedikit menggemari fashion, untuk mix and match baju. Kedengerannya simpel, tapi sangat membahagiakan.

Semoga kembali ke Singapura, semoga

Dengan berlanjutnya liburan terakhir sebagai mahasiswa alias menunggu wisuda, yang kemudian akan lanjut liburan lagi sebagai pengangguran, sedikit pengalaman saya di negara tetangga tersebut jadi pemacu untuk cepat-cepat cari uang dan cari kesempatan lagi untuk datang kesana. Sambil nunggu panggilan kerja, kadang ada doa sedikit-sedikit diselipkan supaya liburan kemarin bukanlah terakhir kalinya saya jalan kaki sampai Merlion Park atau The Shoppes at Marina Bay Sands. Tentunya, ada juga doa supaya Indonesia bisa merangkak sedikit demi sedikit menyerupai negara yang berhasil buat saya betah dalam hitungan 80 jam.

Penulis: Alvie Putri Gustiningrum
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Juli 2023 oleh

Tags: mrtPedestriansingapuratrotoar
Alvie Putri Gustiningrum

Alvie Putri Gustiningrum

Fresh Graduate HI yang interest-nya sebenarnya ngga HI-HI banget. Fashion enthusiast and an aspiring writer.

ArtikelTerkait

Singapura Negara Kaya, tapi Rapat Pejabatnya Terlalu Pelit dan Sederhana

Singapura Negara Kaya, tapi Rapat Pejabatnya Terlalu Pelit dan Sederhana

18 Mei 2024
3 Resep Rahasia yang Bikin Pariwisata Jogja Sukses trotoar

Jogja Istimewa: Ketika Trotoar Lebih Penting dari Rumah Rakyat

11 Januari 2023
Raditya Dika

Mengenal Penyakit Raditya Dika yang Belum Bisa Disembuhkan

6 September 2019
Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

9 Desember 2025
cibinong ramah pejalan kaki

Menanti Cibinong yang Ramah Pejalan Kaki

16 Desember 2021
Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja (Unsplash) umr

Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja

14 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.