Kalau kamu anak rantau atau penghobi bepergian antarkota dan antarprovinsi lewat jalur darat, kemungkinan besar pernah mencicipi sensasi naik bus malam. Dua di antaranya yang paling sering dibandingkan, dan tidak jarang dibikin meme oleh warganet, adalah Sinar Jaya dan Safari Dharma Raya.
Keduanya punya pasar loyal masing-masing. Tapi siapa sangka, gaya dan kepribadian masing-masing bus ini seperti dua kepribadian manusia yang bertolak belakang: Sinar Jaya itu ambisius, cepat, dan kadang bikin jantung copot; Safari Dharma Raya itu tenang, kalem, dan penuh pertimbangan.
Mari kita bahas dengan penuh cinta dan sedikit dendam.
Kecepatan: Sinar Jaya, raja jalur kanan
Naik Sinar Jaya itu kayak pacaran sama orang ambisius. Nggak suka pelan-pelan, semua harus cepat, to the point, dan kadang bikin kamu mikir: “Ini supir udah pernah balapan Formula 1 belum sih?”
Dari pengalaman banyak penumpang, Sinar Jaya sering banget “ngajak gelut” di jalur kanan tol. Bus ini nggak segan-segan menyalip truk, mobil pribadi, bahkan sesama bus, yang kadang bikin kamu pengin baca doa safar setiap 10 menit sekali.
Tapi jujur, buat yang suka tantangan dan nggak tahan perjalanan lama, Sinar Jaya adalah pilihan utama. Cepat sampai, jantung juga cepat berdetak.
Safari Dharma Raya: Lambat tapi damai, seperti mantan yang baik
Sementara itu, Safari Dharma Raya adalah kebalikannya. Bus ini bisa dibilang kalem dan adem. Nggak ada tuh acara ngebut-ngebut sampai badan ikut miring. Dia lebih fokus ke kenyamanan dan keselamatan.
Penumpangnya kebanyakan para orang tua, keluarga yang nggak buru-buru, atau orang-orang yang lebih memilih tidur nyenyak daripada adrenalin. Kalau kamu naik Safari, besar kemungkinan kamu bisa mimpi indah tanpa terbangun gara-gara deselerasi mendadak.
Ya, kadang memang jadi lebih lama sampai. Tapi Safari Dharma Raya percaya, lebih baik terlambat tapi selamat, daripada cepat tapi masuk berita.
Interior dan Fasilitas: Si mewah vs si fungsional
Soal interior, Sinar Jaya kadang lebih unggul. Beberapa armadanya sudah punya kursi ergonomis, lampu baca, bahkan bantal leher gratis. Kaca filmnya gelap, kursinya empuk, dan kadang ada hiburan layar kecil per penumpang.
Safari Dharma Raya cenderung sederhana. Kursi standar, AC biasa, dan tidak banyak gimmick. Tapi justru karena sederhana itu, jarang ada masalah teknis. Nggak perlu takut lampu bacanya rusak atau AC-nya terlalu dingin.
Safari itu kayak warteg yang menunya nggak mewah, tapi rasanya selalu pas dan perut kenyang.
Supir dan awak: Mana yang lebih bersahabat?
Kalau bicara soal keramahan, tergantung shift. Tapi secara umum, banyak penumpang bilang awak Safari Dharma Raya lebih tenang, sopan, dan nggak terlalu sering marah-marah. Mereka akan membantu kamu loading barang, bantu nenek-nenek naik, dan nggak lupa senyum.
Sementara Sinar Jaya? Kadang awaknya buru-buru, suaranya keras, tapi profesional. Kalau kamu tipe yang suka cepat dan nggak banyak basa-basi, mereka cocok buatmu. Tapi kalau kamu penumpang baru yang masih kikuk, kadang kamu harus belajar cepat tanpa banyak dibimbing.
Sinar Jaya punya rute yang lebih bervariasi. Mulai dari Jabodetabek sampai Jawa Timur, bahkan ke beberapa kota di Sumatera. Mereka juga punya banyak pilihan jam keberangkatan.
Safari Dharma Raya lebih terbatas tapi fokus. Mereka punya rute-rute strategis seperti Jogja, Malang, Blitar, dan sekitarnya. Tapi jangan berharap ada banyak keberangkatan per hari. Safari seperti orang tua bijak: nggak banyak tapi pasti.
Sinar Jaya vs Safari Dharma Raya, mana yang lebih bersahabat di kantong?
Secara umum, harga tiket Sinar Jaya dan Safari Dharma Raya bisa mirip-mirip, tergantung kelas dan rute. Tapi kalau kamu bandingkan dari segi “harga per kenyamanan”, Safari mungkin menang untuk kenyamanan emosional, sementara Sinar Jaya unggul dalam efisiensi waktu.
Buat pelajar dan mahasiswa, kadang Sinar Jaya lebih fleksibel dan punya banyak promo. Safari Dharma Raya jarang promo, tapi harga mereka stabil dan jarang berubah ekstrem saat musim liburan.
Kamu Butuh yang Mana? Kalau kamu tipe orang yang:
Butuh cepat sampai Suka tantangan dan adrenalin
Lebih penting waktu daripada rasa tenang
Maka Sinar Jaya adalah jawabannya.
Tapi kalau kamu:
Ingin tidur nyenyak tanpa drama
Pergi bareng keluarga
Lebih suka perjalanan tenang dan pasti
Maka Safari Dharma Raya layak jadi pilihan.
Di akhir hari, pilihan antara Sinar Jaya dan Safari Dharma adalah pilihan antara kecepatan atau ketenangan, antara sampai duluan atau selamat lebih tenang. Seperti halnya hidup dan cinta, semua tergantung kebutuhan dan fase hidupmu.
Kalau masih muda dan kuat jantung, bolehlah naik Sinar Jaya. Tapi kalau sudah ingin yang adem dan pasti, Safari Dharma adalah rumah.
Selamat naik bus dan semoga tidak duduk di kursi dekat toilet.
Penulis: Ayu Lestari Sipayung
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Setelah Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
