Bukan rahasia lagi jika MU atau Manchester United musim ke musim mengalami kemunduran sejak legenda hidup mereka, Sir Alex Ferguson, menyatakan pensiun dari kursi kepelatihan. Terhitung masa kelam itu dimulai dari pelatih MU David Moyes yang benar-benar mengubah utopia fans secara besar-besaran. Yang biasanya melawan Man City, Chelsea, hingga Liverpool rasanya biasa saja karena pasti menang, kini mereka dibuat deg-degan setengah mati karena ada saja punchline komedi yang dihadirkan. Namun, fans MU boleh jumawa, sebapuk-bapuknya tim ini, buktinya mereka masih bisa tuh angkat piala prestisius, contohnya Liga Malam Jumat.
Pelatih saat ini, si jenius sekaligus legenda MU, Ole Gunnar Solskjær seakan memberikan fans MU untuk mengerti apa itu arti kesabaran. Dan musim ini, sebelum liga diberhentikan, MU yang pada awalnya penuh dengan kelucuan, perlahan menanjak sejak membeli Bruno Fernandes dari Sporting. MU dan Liverpool ini sebenarnya sama-sama dirugikan dengan berhentinya liga. Jika Liverpool rugi karena dua laga lagi kemungkinan bisa juara liga, jika MU dirugikan karena treknya sedang menanjak. Namun, entah mengapa, kedua basis suporter ini malah bagai dua kutub yang saling bersinggungan.
Nah, saya jadi membayangkan, bagaimana jadinya Ole yang notabene pelatih ini ikut audisi pencarian bakat seperti Indonesia Idol sampai Master Chef. Bukan tidak mungkin, Ole memiliki bakat lain selain bermain sepak bola. Tapi, apa iya Ole bisa menaklukan hati para juri dalam ajang kompetisi tersebut?
#1 Jika pelatih MU ikut Indonesia Idol
Dalam tayangan profil singkat, Ole menjelaskan seperti ini, “Hai, perkenalkan, nama lengkap saya Ole Gunnar Solskjær atau akrab dipanggil Ole. Hobi saya bermain musik, terutama piano. Salah satu idola saya adalah Alexis Sanchez, seorang pianis terkenal dari Chile. Dalam audisi kali ini, saya akan membawakan lagu I Am at the Wheel. Matur suwun tenan buat masyarakat Manchester, North-West dan sekitarnya, tong hilap dukung saya, ya!”
Setelah nyanyi di ruang audisi, para juri pun menunduk. Hanya Bunda Maya yang dari tadi cengegesan. Katanya, “Kowe nyanyi opo ngumpluk?” sambil kipas-kipas karena lelah dari pagi dengerin peserta nyanyi. Bunda Maya pun dengan tegas bilang, “Kamu nggak punya bakat nyanyi. Jadi pelatih bola aja sana! Saya kasih no, nggak tahu kalau Mas Anang.”
Mas Anang dari tadi menjep-menjep kebingungan pun berkomentar. “Kalau menurut aku… aku… aku pribadi… kamu ini ada bakat, ya. Kamu ini cuma salah di pemilihan lagu, Le. Lagu yang kamu bawakan terlalu berat, harusnya… harusnya… disesuaikan dengan keadaan kamu. Aku, sih, yes tapi… tapi… dengan catatan harus diperbaiki.”
Juri berikutnya Om Ari yang terus-terusan mesem dan membenarkan kacamatanya. Rambutnya yang percampuran antara Kak Seto dan Itachi pun ikut lemes. “Maaf ya, Le, tapi saya masih no. Tenang aja, masih banyak peserta lain di luar sana yang senasib sama kamu. Semangat terus, you’ll never walk alone!” mesemnya Om Ari pun berubah menjadi ngakak.
Juri terakhir pun menjadi penentu, yakni the one and only Ahmad Dhani. Ia pun berbicara seperti ini, “Semisal saya kasih yes, berarti kamu lolos, ya? Walau cuma dapat dua yes. Kalau dari segi vokal, sih, kamu sebelas dua belaslah sama vokal saya. Tapi jawab pertanyaan saya saja, jika jawaban kamu sesuai, saya loloskan. Gimana?” katanya dengan logat Jawa yang alus.
Ole pun manthuk-manthuk tanda setuju. Kemudian Mas Dhani pun bertanya, “Waktu Pilpres kemarin, kamu pilih siapa?”
#2 Jika pelatih MU ikut Master Chef
Chef Juna yang sodakep-sodakep kemaki dan memperlihatkan wajah tegasnya pun menghampiri para peserta audisi, “waktu kalian tinggal 2 x 45 menit, ya! Jangan ada strategi daging yang nggak matang! Jangan ada peluang bahan-bahan yang terbuang sia-sia!”
“SIAP CHEF!”
“Hey, kamu!” kata Chef Juna sambil nunjuk-nunjuk Ole. “Masak apa kamu?”
“Oseng-oseng counter attack, Chef!”
Saat penjurian tiba, Ole bawa baki berisi makanan buatannya. Para chef yang melihat pun saling lirik dan ketawa-ketiwi. Chef Renata pun datang, ngambil garpu sambil senyum-senyum. Ia berkata, “Apa ini, Le?”
“Eee, ini Chef, ini oseng-oseng counter attack with Jesse Lingard dancing style, Chef. Jadi saya tumis terlebih dahulu bahan-bahannya, langsung saya cemplungin ke wajan,” jawab Ole.
“Langsung main cemplung aja? Nggak kamu masih apa-apa dulu gitu?”
“Hmmm, nggak e, Chef.”
“Xixixi~” Chef Renata pun hanya tertawa ditahan khas blio banget. Kemudian senyum-senyum penuh keanggunan sambil makan secuil masakan Ole kemudian balik lagi.
Kali ini gantian Chef Juna. Ia datang menghampiri masakan Ole dengan wajah mbesengut nggak ada ramah-ramahnya. Ia makan sedikit. Mengunyah dan ia pun terdiam sejenak. Dengan cepat Chef Juna mengambil tisu dan membuangnya ke tempat sampah. “Jangan kasih saya makanan yang nggak matang! Ngerti?! Sana belajar lagi dasar-dasarnya dulu!” katanya sambil nunjuk-nunjuk Ole dan dirinya pun ndredeg setengah mati.
Jika Shrek Arnold, ia hanya makan sedikit sekali, diam saja tanpa komentar, sesekali menatap Ole dengan dinginnya. Kemudian balik lagi. Emang, sih, Shrek Arnold nggak komentarin masakan Ole di sini, tapi lihat aja, semua kemuntaban Shrek Arnold akan dikeluarkan di Twitter-nya setelah ini. Dyar we!
#3 Jika pelatih MU ikut Stand Up Comedy
“Nama saya Ole, terima kasih,” closing dari Ole pas audisi stand up comedy di Bantul. Bang Radit ketawa ngakak selama Ole stand up, Pakde Indro pun perutnya bergoyang-goyang karena kemekelen dengan lawakan Ole. Semua penonton di audisi pun tertawa ngakak berkat aksi Ole, semua berdiri dan tepuk tangan.
“Wah gila!” kata Bang Radit masih menyimpan tawanya. “Komedinya padet banget. Kamu bener-bener pertahanin genre stand up absurd kamu dengan begitu ciamik. Kamu bener-bener manfaatin 2 x 45 menit waktu dari dewan juri dengan kelucuan-kelucuan yang nggak bisa ditebak sama sekali. Good job, Ole!”
Pakde Indro pun giliran berkomentar, “Wah, bener banget kata Radit, ya. Kamu ini makannya apa, Le? Kok bisa lucu buanget! Nggak ketebak! Apa lagi puchline kamu yang membahas pemain bola yang bisanya cuma joget tapi masuk timnas, itu kacau, sih! Kompor gas, Ole!”
Pandji Pragiwaksono pun cuma geleng-geleng, nggak tahu dirinya sedang marah atau menikmati lawakan Ole. “Yaudah, nih, ambil!” katanya dengan jutek sambil menyodorkan tiket langsung menuju Jakarta.
#4 Jika pelatih MU ikut The Voice
Nggak ada yang komentar, soalnya semua dewan juri nggak ada yang menekan tombol I WANT YOU dan kursi nggak berputar ke arah panggung.
BACA JUGA Menghitung Besaran UMR Bikini Bottom dan tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.