Sidang skripsi dirayakan kok nyinyir, masalahmu apa, su?
Sekarang, ayo kita bicara perkara perayaan sidang skripsi yang kalian anggap berlebihan. Cuk, kalian itu kenapa sebenernya?
Skripsi itu berat. Harus mengerjakan 5 bab penuh dengan tekanan, mental remuk, dan masih harus menghadapai dosbing yang kadang bikin stres, begitu kelar, jelas itu perasaan melegakan. Wajar kalau pada bikin perayaan.
Perasaan mahasiswa kelar sidang itu nggak ada bedanya dengan Messi yang akhirnya juara Piala Dunia. Lega. Bahagia. Mengharukan. Peduli setan bobot Piala Dunia dan skripsi itu beda, perasaannya sama.
Kelar sidang skripsi, artinya selangkah lagi mereka kelar berstatus mahasiswa. Akhirnya menyelesaikan amanat orang tua untuk menyelesaikan studi. Cuk, rasane ki bahagia banget, kalian yang mahasiswa semester 14 harusnya tahu betul sama perasaan ini. Tapi kenapa kalian, kerak jurusan, malah mengutuk perayaan tersebut?
Iri? Nggak punya temen? Urusanmu nek kui. Standarmu jangan diaplikasikan ke orang lah.
Sah-sah saja
Selama selebrasinya tidak dengan ngantemi dosen, atau telanjang di kampus, yaudahlah. Selama tidak merusak tanaman, yowis. Biarkan orang bahagia setelah sidang skripsi. Janganlah jadi orang yang menyebalkan di masa orang-orang bahagia. Kalau kalian tidak merasakan kebahagiaan, setidaknya nggak usah ngajak-ngajak orang lain lah.
Biarkan mahasiswa yang kelar sidang skripsi merayakan hal itu. Mereka baru saja menyelesaikan ujian terberat dalam hidup, dan memberi senyuman terlebar untuk orang tua mereka. Kalian mahasiswa semester 14, nggak usah jadi sok emo macam Sasuke dan meromantisasi kesendirian kalian. Sorry, ngono kui cuma menunjukkan kalau kalian tipikal manusia yang memang baiknya nggak dijadikan temen.
Baiknya dijadikan apa? Mungkin jadi baut knalpot RX King.
Apalagi jika kalian ternyata memilih sok emo dengan menantang kesendirian. Mbok yo uwis rasah golek penyakit. Kecuali jika memang kalian nggak mau berkabar, dan nggak pengin diramaikan. Ya sudah, itu pilihan kalian. Tapi ya, nggak usah menghina yang lain.
Sudahlah, tak usah mengisi hati kalian dengan rasa benci yang tak perlu. Nggak perlu kaget jika jalan mahasiswa semester 14, sebab, sebenarnya, mau lulus cepat atau tidak, kalian itu akan menghadapi hal yang sama: negara yang tidak peduli dengan isu upah murah.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya