Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Siapa Bilang Kerja di Proyek Pemerintah Itu Enak? Situ Belum Dipalak sih

Yudi Kurniadi oleh Yudi Kurniadi
13 September 2021
A A
pungli proyek pemerintah gaji PNS kerja 10 juta pejabat digaji besar tapi solusi minta rakyat mojok

pejabat digaji besar tapi solusi minta rakyat mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Awalnya, saya pikir kerja di kontraktor proyek pemerintah itu enak meskipun ilmu kita ini pas-pasan. Dapat gaji yang lumayan plus transpor, tidak perlu ikut panas-panasan. Realitasnya berbeda. Alih-alih nyaman, yang saya liat malah pungli dari oknum preman, LSM, wartawan, bahkan masyarakat sekitar.

Jadi begini ceritanya. Ketika seorang teman sekolah menawarkan kerja ikut kontraktor proyek pemerintah, saya langsung menyanggupi. Ternyata teman saya ini adalah bosnya, tapi emang udah tahu sih sebelumnya bahwa dia itu bosnya. Hehehe.

Meskipun kerja bareng teman, bukan berarti segala hal begitu mudah dan gampang. Kerja itu kan harus profesional dan bisa menempatkan diri kapan waktu kerja dan bercanda. Meski temenan, ya kerja tetep nggak semau gue dong ya.

Nah setelah gabung dengan perusahan kontraktor itu, saya langsung ditempatkan ke lapangan sebagai pelaksana teknis. Deskripsinya pekerjaannya sih nggak beda jauh kaya para mandor kebanyakan. Kontrol alias mengecek pekerjaan sih garis besarnya. Gimana nggak enak tuh kerjaan.

Namun, ada satu hal yang benar-benar bikin saya greget kala sedang berada di lapangan, yakni kehadiran orang-orang yang tidak begitu penting, tapi sangat mengganggu, yang ujungnya mengarah ke pungli.

Bagi mereka dan saya sebagai perwakilan dari kontraktor, sudah menjadi suatu hal yang lumrah menemukan pelbagai pungli yang merajalela. Kadang, praktik ini tak lagi dijalankan dengan halus alias kode-kode, tapi memaksa.

Pungli untuk kalangan ini disebut dengan “uang takut”, yang dilakukan oleh oknum atau pribumi daerah lokasi pengerjaan proyek. Kalau tidak diberi, terkadang para oknum atau pribumi itu membuat jalan dengan mencari-cari kesalahan, serta membuat opini yang meresahkan.

Permintaannya pun beragam. Ada yang meminta uang langsung, ada pula yang meminta pekerjaan, ada yang ingin jadi pemasok material seperti batu, kerikil, pasir, dan sebagainya. Hal tersebut tentunya membuat para kontraktor cenderung tertekan. Semakin tinggi nilai proyek dan banyaknya pekerjaan, akan semakin besar pula jumlah uang atau pekerjaan yang diminta.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

Pungutan uang takut atau permintaan yang beragam ini hampir terjadi di setiap lokasi pengerjaan proyek. Bahkan, ketika saya berada di lapangan dan sedang mengerjakan pekerjaan konstruksi jalan dan drainase, bukan hanya para oknum preman yang minta hal kek gini, tapi juga masyarakat sekitar proyek.

Sebagaimana yang diamanatkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai pemberi proyek, kontraktor diminta untuk bisa menyerap sebanyak mungkin pekerja warga pribumi untuk membantu kelancaran proyek. Asalkan memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang konstruksi.

Nah kebetulan tempat proyek yang saya garap masyarakatnya biasa bekerja sebagai buruh kasar. Namun, sayangnya pada awal pengerjaan proyek dan beberapa item pekerjaan yang akan diberikan kepada warga tidak menemukan kesepakatan.

Warga meminta harga pekerjaan borongan yang di luar harga normal, seperti pada pekerjaan drainase yang meminta harga sampai Rp180.000 per kubik, saya dan perusahaan tentunya menolak permintaan tersebut. Sebab, ada pekerja yang sanggup dengan harga Rp150.000 per kubik, meskipun pekerja dari luar wilayah pekerjaan proyek.

Singkat cerita, akhirnya pekerjaan itu dikerjakan oleh orang luar. Namun, bukan berarti masalah ini selesai begitu saja. Warga pribumi tetap meminta jatah pekerjaan lainnya. Saya pun menyanggupinya, kebetulan memang ada pekerjaan yang agak nanggung, jadi mungkin mereka bisa dipekerjakan di sektor tersebut.

Oke, untuk hal yang berkaitan dengan warga pribumi dapat dibuat jalan keluarnya dan bisa dikatakan beres. Eits, bukan berarti permasalahan non teknis ini akan berakhir begitu saja. Seperti yang diungkapkan pada awal tulisan ini, oknum preman, wartawan, dan LSM belum kita bahas nih.

Nah ketiga jenis oknum ini sangat meresahkan. Meskipun mereka selalu bilang sekadar memonitor, tapi itu cuma kedok. Ujung-ujungnya mereka ini meminta jatah atau bahasa keren dari oknum wartawan yang saya temui adalah “profil”. Hadeh.

Lantas, bagaimana menanggulangi orang-orang itu? Ya terpaksa kita harus memenuhi keinginannya, karena percuma saja untuk mengatakan tidak karena rasanya begitu nano-nano. Meskipun kita sudah memberikan penjelasan pekerjaan dan hal-hal lainnya, tetap saja hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah.

Pasalnya para oknum itu berpikir bahwa kita sebagai kontraktor pun tidak benar-benar melaksanakan pekerjaan sesuai spek yang ada. Menurutnya kita ini hanya mencari keuntungan semata. Alamak sampai segitunya. Munafik bener dah.

Padahal ya namanya kerja itu pasti cari untung, cari duit, kalau nggak, ngapain kerja?

Nah, itu beberapa hal yang sering saya temui dan alami selama bekerja di proyek pemerintah. Meski katanya kerjanya menyenangkan, tapi realitas di lapangan bisa berbeda 180 derajat. Butuh mental kuat dan sikap “yaudah gimana lagi” untuk bisa selamat di hutan belantara proyek pemerintah ini.

Jadi kalau mau ikutan kerja di proyek pemerintah, udah tau kan yang harus dilakuin? Yak benar, kerja, kerja, kerja, bodo amat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 September 2021 oleh

Tags: Kontraktorpribumiproyek pemerintahpungliuang takut
Yudi Kurniadi

Yudi Kurniadi

Penikmat sepak bola yang haus akan kasih sayang.

ArtikelTerkait

Pengalaman Mengecewakan Berkunjung ke Pacet Mojokerto: Ketemu Pedagang yang Mematok Harga Nggak Wajar sampai Dikejar Calo Vila

Pacet Mojokerto, Surga Wisata yang Sayangnya Tercoreng Pungli

18 Agustus 2024
4 Pekerjaan di Bogor yang Menjanjikan dan Bikin Cepat Kaya

4 Pekerjaan di Bogor yang Menjanjikan dan Bikin Cepat Kaya

27 September 2025
Wisata Curug Bogor Tidak Menarik Lagi Sejak Harga Tiket Mahal dan Banyak Pungli

Wisata Curug Bogor Tidak Menarik Lagi Sejak Harga Tiket Mahal dan Banyak Pungli

9 Februari 2025
Keruwetan Naik Ojol dari Terminal Arjosari Malang yang Bikin Pusing Penumpang Bus

Keruwetan Naik Ojol dari Terminal Arjosari Malang yang Bikin Pusing Penumpang Bus

17 Juni 2025
6 Kebohongan tentang Universitas Terbuka (UT) yang Perlu Diluruskan (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Rektor Universitas Terbuka: Basmi Pungli di Kampus Kita!

12 April 2023
Program Donasi Rp1.000 Sehari Dedi Mulyadi Adalah Bentuk Nyata Pungli Berkedok Solidaritas Sosial

Program Donasi Rp1.000 Sehari Dedi Mulyadi Adalah Bentuk Nyata Pungli Berkedok Solidaritas Sosial

9 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.