Dear Mas Yamadipati Seno, saya kurang sepakat soal tulisan sewa Alphard 25 juta per hari untuk HUT RI di IKN berlebihan. Saya rasa sah-sah saja sebagai wujud cinta tanah air dengan cara memaksimalkan transportasi yang ada. Toh demi kepentingan negara, pemerintah seharusnya lebih jorjoran, dong. Apalagi bakal ada banyak tamu agung dari negara sahabat.
Saya juga agaknya sedikit heran, akibat berita tersebut, netizen yang mewakili rakyat berbondong-bondong mengkritisi kelakuan pemerintah yang lagi dan lagi menurut mereka bikin murka. Baru kali ini saya melihat semua platform media sosial, baik X, Instagram, TikTok, pun Facebook berada pada barisan sama: menghujat pemerintah.
Bahkan cuitan dari beberapa user akun X me-retweet dua kondisi yang kontradiktif itu. Berita soal pemerintah yang sewa Alphard 25 juta disandingkan dengan berita PHK massal. Dengan berita sekolah-sekolah daerah 3T yang tak layak pakai. Dengan berita guru dan murid yang bertaruh nyawa menyebrangi jembatan gantung miring untuk pergi ke sekolah. Dan dengan warga Kampung Bayam yang tempat tinggalnya masih terombang-ambing, dan banyak lagi problem lain.
Saya rasa tak perlulah kita memarahi pemerintah sebegitu kerasnya tentang betapa tidak etis alokasi anggaran 25 juta sehari dikali 1000 sama dengan 25 miliar buat sewa Alphard di IKN itu. Kenapa? Biar kalian sedikit terbuka dengan banyak perspektif, berikut alasannya.
Daftar Isi
Rakyat harus tahu betapa megah dan mudahnya akses ke IKN
Seperti biasa, tiap Agustusan dipastikan hampir semua stasiun TV akan menyiarkan upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Anak-anak sekolah, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan simbah dan tetangga kalian semua mayoritas bakal menonton euforia peringatannya.
Nah, pemerintah perlu flexing bahwa keputusan untuk membuat IKN itu sesuai dengan tujuan pemerintah: pemerataan pembangunan. Kan Indonesia bukan melulu soal Jawa. Nanti ndak dibilang Jawasentris. Dengan menyewa Alphard, artinya medan IKN sudah memenuhi standar untuk dilalui mobil mewah harga sewa 25 juta itu.
Sewa Alphard bisa membangun citra positif
Kita sangat paham bahwa munculnya IKN ini sempat jadi perdebatan serius bahkan sampai hari ini. Pada Pilpres kemarin pun, IKN sering disinggung sampai-sampai muncul slogan perubahan atau keberlanjutan. Demi membangun citra positif, menurut saya sangat penting sewa Alphard untuk HUT RI di IKN biar dikira “wah” sama rakyat.
Negara mana nih yang berani sewa Alphard buat upacara kemerdekaan kalau bukan Indonesia tercinta?
Menarik investor asing
Adanya Alphard barangkali bisa memikat investor asing yang dulu sempat diklaim Menteri Investasi pada 2023 sudah masuk 50% dari Asia hingga Eropa. Eits, tapi di 2024 kemarin, kata Bahlil Lahadalia yang dikutip dari CNN Indonesia belum ada investor asing yang masuk ke IKN. Jangan anggap statement dari Menteri Investasi ini mencla mencle. Asal kalian tahu ya, itu namanya strategi marketing.Â
Kalau saya coba korelasikan dengan berita PHK massal kemarin, tentu pemerintah butuh solusi agar para pekerja bisa terserap kembali. Nah, salah satu solusinya dengan cara sewa Alphard. Yakali IKN sudah sekeren itu ada Alphard-nya masa investor masih nggak tertarik buat investasi, sih. Rakyat nggak perlu khawatir jadi pengangguran, pemerintah sedang mengupayakan pembukaan lapangan kerja baru. Jadi rakyat percaya saja sama pemerintah kalau bapakmu bukan presiden.
Jadi tulisan soal sewa Alphard di IKN merepotkan sungguh salah kaprah. Pemerintah perlu investasi besar untuk kenyamanan tamu undangan beserta relawan. Tahu sendiri kan tamu-tamunya itu bukan sembarang tamu kayak tamu undangan nikahanmu itu. Seyogyanya wajib dijamu dengan layak nan megah.
Sebagai rakyat Indonesia yang punya sifat ikhlas bin legowo, pasti akan dengan senang hati membiarkan pajaknya dipakai untuk memeriahkan HUT RI ke-79. Siapa tahu seremoni di IKN ini bakal menciptakan sejarah yang pertama dan terakhir? Kan keren tuh kita ternyata sama-sama mengukir sejarah.
Kapan lagi coba pajak kita punya kontribusi besar untuk pejabat pemerintahan dan tamu agung lainnya? Pajak kok buat pendidikan? Buat kesehatan? Dih, negara mana tuh? Perlu diospek sama King Indo, nih.
Penulis: Nina Fitriani
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.