Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Setelah Cuci Motor Kok Sering Hujan: Selain Saya, Siapa Lagi yang Mengalami?

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
6 Januari 2020
A A
Setelah Cuci Motor Kok Sering Hujan: Selain Saya, Siapa Lagi yang Mengalami?
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi pekerja kantoran yang berangkat kerja setelah subuh dan tiba di rumah sekira jam 20.30 seperti saya, rasanya waktu yang tepat dan nyaman untuk mencuci motor sendiri adalah pada akhir pekan. Kalau nggak Sabtu, ya Minggu. Di hari yang memang betul-betul sedang libur, nggak ada kegiatan, sehingga rebahan pun menjadi agenda di rumah yang paling diutamakan.

Sebenarnya, bisa saja cuci motor dilakukan saat pulang kerja, tapi setibanya di rumah, tentu saya lebih memilih beristirahat, menyiapkan kesehatan fisik dan pikiran untuk kegiatan esok harinya di kantor. Di samping itu, total waktu perjalanan pergi-pulang selama 5 jam menjadi alasan yang paling utama di balik hal tersebut. Bisa saja sih cuci di steam motor terdekat, tapi ya perlu mengorbankan waktu dan tenaga juga, kan? Ya antre, ya nunggu motor hingga selesai dicuci.

Itu kenapa, akhir pekan sudah pasti menjadi waktu paling ideal bagi saya untuk mencuci motor, membersihkan segala kerak sisa lumpur dan kotoran lainnya yang menempel di sela velg ban, body, mesin, dan bagian lainnya.

Lantaran pagi sampai siang hari adalah waktu yang nyaman untuk rebahan di kasur, saya selalu mencuci motor di sore hari. Jika sedang semangat ya cuci sendiri, kalau ternyata sedang malas ya langsung melipir ke cuci steam motor terdekat. Nah, karena sudah beberapa minggu motor saya tidak dicuci karena sering hujan, alhasil motor kelihatan tampak kusam dan jorok. Akhirnya di suatu sore pada hari Minggu yang terbilang cukup cerah, saya putuskan untuk pergi ke tempat cuci steam motor terdekat, agar motor terlihat makin kinclong.

Saya pergi sekitar pukul 15.45 dari rumah dan tiba di lokasi 10 menit kemudian. Sedang ada tiga motor yang dicuci oleh tiga karyawan di tempat cuci steam motor. Dan ada tiga motor yang mengantre untuk dicuci. Saya urutan ketiga alias paling buncit dalam kloter antrean tersebut. Mau bagaimanapun, saya harus tetap sabar mengantre. Daripada cari di tempat lain, belum tentu juga dapat antrean paling awal.

Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya motor saya dicuci sekira pukul 17.00, cuaca perlahan mendung. Sebelum mencuci motor saya, tukang cuci sempat bertanya untuk memastikan, “Mas, motornya jadi dicuci? Makin mendung, nanti hujan nggak apa-apa?” Saya sempat ragu. Kalau nanti hujan, motornya kotor lagi kena genangan air atau lumpur. Tapi, ya nanggung juga karena sudah terlanjur sampai. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap mencuci motor.

Akhirnya, 5 menit setelah motor dicuci, turun hujan. Mau kesel tapi ya gimana. Malahan, saya sempat berpikir, apa jangan-jangan cuci motor itu cara memanggil hujan dengan cara yang lebih modern? Soalnya, bukan kali pertama ketika saya sedang mencuci motor, ealah mendadak hujan. Wajar, dong, akhirnya saya merasa cuci motor dikala hujan itu perbuatan yang sia-sia. Gimana motor mau terlihat kinclong kalau setelah dicuci, lalu hujan. Kan nanti malah kena kotoran dan lumpur lagi.

Masalahnya, bukan sekali-dua kali ketika saya sedang cuci motor tidak lama kemudian hujan turun, tapi berkali-kali. Entah memang sedang musim hujan atau musim lain. Alhasil, setelah motor selesai dicuci, setibanya di rumah motor seringkali kotor lagi. Gimana nggak memancing misuh?

Baca Juga:

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

10 Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan agar Motor Nggak Gampang Mogok Saat Musim Hujan

Beruntung, saya dapat masukan dari mas tukang cuci motor. Blio menyampaikan, cuci motor itu baiknya dilakukan secara rutin apalagi setelah hujan. Sebab, sejatinya, cuci motor itu tujuannya bukan hanya untuk membersihkan bagian luar motor, tapi juga kotoran (tanah atau lumpur) yang menempel ada mesin atau sela-sela kecil yang sulit dijangkau. Kalau sampai mengendap dan nggak dibersihkan nanti malah jadi karatan.

Setelah mendapatkan petuah tersebut, saya menjadi lega dan tidak ragu untuk mencuci motor walau sedang musim atau sering kali hujan. Ternyata, meski motor sudah dicuci dan kena hujan lagi, setidaknya ada bagian yang secara rutin dibersihkan. Body bagian luar motor boleh terlihat kotor, yang penting mesin motor dan komponen dalam masih aman, terjaga, dan dirawat. By the way, terima kasih mas tukang cuci motor, infonya sangat sarat akan manfaat! Semoga dibalas dengan rezeki yang melimpah. Aamiiin.

BACA JUGA Mempertanyakan Kepedulian Pemilik Mobil yang Hobi Cuci Mobil di Pinggir Jalan atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2020 oleh

Tags: cuci motorhujan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Cuci Motor di Musim Hujan Sia-sia karena Bakal Kotor Lagi? Nggak Gitu Logikanya, Bos mojok.co/terminal

Siapa Bilang Cuci Motor di Musim Hujan Itu Sia-sia?

12 Maret 2021
Cuci Motor: Aktivitas Paling Sia-sia yang Pernah Dilakukan Manusia terminal mojok.co

Cuci Motor: Aktivitas Paling Sia-sia yang Pernah Dilakukan Manusia

30 Januari 2021
Tidak Ada Hujan di Situbondo

Tidak Ada Hujan di Situbondo

29 Maret 2023
Hujan di Jalur Ponorogo-Pacitan, Mimpi Buruk bagi Pengendara, Berubah Jadi Jalur Neraka!

Hujan di Jalur Ponorogo-Pacitan, Mimpi Buruk bagi Pengendara, Berubah Jadi Jalur Neraka!

13 Maret 2024
Mencuci Motor, Aktivitas Sepele yang Membuat Kendaraan Lebih Awet Mojok.co

Mencuci Motor, Aktivitas Sepele yang Membuat Kendaraan Lebih Awet

24 Desember 2023
Surabaya Selepas Hujan Tak Lagi Seindah Video Orang-orang, Hanya Tinggal Banjir dan Macet di Jalan

Surabaya Selepas Hujan Tak Lagi Seindah Video Orang-orang, Hanya Tinggal Banjir dan Macet di Jalan

6 Maret 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.