Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Sesat Logika Pertamina: Subsidi BBM kok Indikatornya CC Mobil?

Rahadian oleh Rahadian
19 Agustus 2022
A A
Sesat Logika Pertamina: Subsidi BBM kok Indikatornya CC Mobil?

Sesat Logika Pertamina: Subsidi BBM kok Indikatornya CC Mobil? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu, seorang teman saya mendapatkan QR Code dari aplikasi MyPertamina pada smartphone-nya. QR Code ini adalah tanda bahwa ia bisa mendapatkan program subsidi BBM. Jadi, ia bisa membeli pertalite di SPBU. Saya heran kok teman saya ini bisa dapat program subsidi. Padahal, gaji pokok bulanannya hampir mencapai 6.5 kali UMR. Ia bekerja sebagai manajer SDM di salah satu perusahaan swasta yang cukup ternama. Seharusnya, karenanya penghasilannya begitu besar, ia tak bisa mendapatkan program subsidi.

Teman saya ini mendapatkan QR Code karena mobilnya Toyota Agya. Toyota Agya bermesin 1200 cc. Mobil yang bermesin di bawah 1500 cc memang bisa mendapatkan program subsidi. Dari titik ini, saya menyimpulkan kalo CC mobil itu dijadikan acuan apakah orang itu layak menerima program subsidi atau tidak. Orang yang mobilnya ber-CC besar dianggap banyak duit, sehingga tak layak mendapatkan program subsidi. Sedangkan orang yang mobilnya ber-CC kecil dianggap nggak banyak duit, sehingga bisa mendapatkan program subsidi.

Di situ masalahnya. Logika CC ini jadi masalah. Siapa bilang orang kaya harus punya mobil berkapasitas kubik yang besar?

Padahal, banyak kok orang yang duitnya banyak tapi mobil pribadinya di bawah 1500 cc. Contohnya teman saya yang saya sebutkan di awal tulisan. Ada juga orang yang duitnya nggak banyak-banyak banget tapi punya mobil di atas 1500cc. Contohnya cari sendiri deh, pasti banyak.

Kalau pakai logika 1500cc otomatis dapat subsidi, jelas keliru. Saya pikir Pertamina ngawur atau sekadar nggak mau repot. Benar, indikator CC ini memang bisa jadi diambil karena susah pakai indikator lain. Tapi, realitas di lapangan berkata kalau nyatanya, CC mobil ini nggak mencerminkan apa pun.

Nah, dari titik ini, saya bisa paham mengapa program subsidi itu selalu salah sasaran. Selama Pemerintah masih belum mampu mencari indikator atau menetapkan orang yang berhak dapat, program subsidi BBM akan selalu terus salah sasaran.

Nah, menurut saya, agar program subsidi BBM jatuh ke orang yang tepat, proses penseleksian orang yang menerima program ini haruslah sangat ketat. Misalnya, dengan mengerahkan RT/RW setempat. Kalau nggak percaya, ya silakan turun sendiri atau merekrut tenaga freelance yang aman dari bias.

Atau, Pertamina bisa pakai proses seleksi penerima program subsidi BBM ini. Orang yang mengajukan dirinya sebagai penerima program subsidi BBM harus menyertakan minimal 20 KTP dan 20 tanda tangan tetangga-tetangga sekitar sebagai syarat untuk menjadi penerima program subsidi. Nah, jadi tetangga-tetangga di sekitarnya yang menilai apakah orang itu layak atau tidak menjadi penerima program subsidi. Jika orang ini dinilai layak, tetangga-tetangga itu akan memberikan KTP-nya dan tanda tangan. Jika tidak, tetangga-tetangga di sekitar nggak akan memberikan KTP-nya dan tanda tangannya.

Baca Juga:

Peristiwa Motor Brebet karena Bensin Plat Merah: Rakyat yang Kena Musibah, Rakyat Juga yang Diminta Repot Mencari Solusi

5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu

Agar program subsidi BBM tepat sasaran, selain proses penyeleksian penerima harus ketat, Pertamina harus menetapkan tolok ukur orang seperti apa yang layak menjadi penerima program tersebut. Program subsidi ditujukan kepada orang-orang yang membutuhkan. Nah, seperti apa orang yang sebenarnya membutuhkan? Hanya mereka yang tahu.

Masalah penetapan subsidi BBM ini memang pelik. Ya mau bagaimanapun, ini tugas Pertamina. Memang susah, tapi ya seninya hidup. Kalau tanya solusi ke saya, ya saya juga nga tau. Udah saya kasih usul di atas, masak masih nanya lagi.

Penulis: Rahadian
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Beli Pertalite Pakai Aplikasi: Kalau Bisa Dibikin Ribet, Kenapa Tidak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Agustus 2022 oleh

Tags: pertalitepertaminasubsidi bbm
Rahadian

Rahadian

Gemar berbagi melalui tulisan.

ArtikelTerkait

Pertamax di Pertashop Memang Lebih Murah, tapi Tetap Saja Orang pada Beli Pertalite, Harga Pertamax Nggak Ngotak! pertamina pertamax oplosan

Bisnis Pertashop Beneran Karam: Hidup Segan, Mati Sudah Jelas

10 Januari 2025
5 Hal Soal Toilet SPBU yang Perlu Erick Thohir Tahu terminal mojok.co

5 Hal Soal Toilet SPBU yang Perlu Erick Thohir Tahu

24 November 2021
Pertamina Foundation Bagikan 50 Laptop ke 32 SD untuk Muluskan PJJ terminal mojok.co (1)

Pertamina Foundation Bagikan 50 Laptop ke 32 SD untuk Muluskan PJJ

3 Desember 2020
pertamina pertamax diskon 30% harga mojok

Ngeliat Diskon Pertamax yang Ribet, Saya Jadi Penasaran, Ini Ngasih Diskon Apa Ngajak Ribut?

4 Mei 2020
5 Dosa Operator Pertashop yang Membuat Lapak Mereka Sepi (Unsplash)

5 Dosa Operator Pertashop yang Membuat Lapak Mereka Sepi

1 Februari 2023
Harga BBM Bakal Naik: Pemerintah Digaji untuk Asal Pangkas Subsidi

Harga BBM Bakal Naik: Pemerintah Digaji untuk Asal Pangkas Subsidi

23 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.