Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Serba-serbi Uang Rokok dalam Pelayanan Publik, Bukti Korupsi di Indonesia Susah Diberantas

Andri Saleh oleh Andri Saleh
13 Oktober 2023
A A
Serba-serbi Uang Rokok dalam Pelayanan Publik, Bukti Korupsi di Indonesia Susah Diberantas

Serba-serbi Uang Rokok dalam Pelayanan Publik, Bukti Korupsi di Indonesia Susah Diberantas (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kamu pasti pernah mendengar istilah uang rokok, kan? Kalau merujuk KBBI, uang rokok adalah uang yang diberikan sebagai persen, hadiah, balas jasa, dan sebagainya. Biasanya, uang rokok diberikan seseorang kepada orang lain sebagai tanda terima kasih karena telah dibantu ketika mengurus sesuatu.

Meski kelihatannya baik, pemberian uang rokok itu sebetulnya dilarang, lho. Apalagi kalau dikaitkan dengan pelayanan publik, pemberian uang rokok tadi jelas-jelas melanggar UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hiii.

Meski dilarang, praktik pemberian uang rokok dalam pelayanan publik itu masih sering terjadi. Tahun 2022 yang lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) berhasil merekam praktik terlarang ini melalui Survei Perilaku Anti Korupsi. Dalam survei tersebut, BPS melibatkan sebanyak 9.950 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu hal yang disorot adalah pengalaman para responden tersebut ketika berurusan dengan pelayanan publik. Kamu pengin tahu bagaimana hasilnya? Ini dia beberapa di antaranya.

#1 Inisiatif sendiri

Jangan kaget, Gaes. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 45,19% responden mengaku memberi uang rokok kepada petugas pelayanan publik atas dasar inisiatif sendiri. Itu artinya, mereka memberikannya dengan sukarela, tanpa paksaan, dan tanpa ada tekanan dari pihak mana pun. Sedangkan sebanyak 28,67% responden mengaku memberikan uang tersebut karena memang “diminta” oleh petugas pelayanan publik.

#2 Pemberian uang rokok dalam pelayanan publik dilakukan dengan alasan supaya urusannya dipercepat

Kalau kamu bertanya, kenapa masyarakat mau-maunya dengan sukarela dan tanpa paksaan memberikan uang rokok dalam pelayanan publik? Nah, ini dia jawabannya. Dari hasil survei terungkap bahwa motif para responden tadi memberikan uang adalah supaya proses pengurusannya dipercepat (44,83%), sebagai tanda terima kasih telah dibantu urusannya (29,83%), dan supaya dilayani lagi dengan baik suatu saat nanti (8,87%). Sisanya adalah alasan-alasan lain seperti untuk menjaga hubungan baik, menghindari denda, dan sebagainya.

#3 Yang meminta biasanya berjenis kelamin laki-laki

Nah, kalau yang ini dilihat dari sisi petugas pelayanan publiknya. Berdasarkan hasil survei, ternyata petugas pelayanan publik yang “meminta” uang rokok itu didominasi oleh laki-laki. Tercatat sebanyak 74,90% responden mengaku diminta uang tersebut oleh petugas laki-laki ketika mendapatkan pelayanan publik. Sisanya sebanyak 12,82% responden mengaku diminta oleh petugas perempuan dan sebanyak 12,28% responden mengaku lupa.

#4 Sebagian besar responden tidak keberatan dengan uang rokok

Ini juga menjadi suatu fakta yang mencengangkan, setidaknya buat saya sendiri. Ternyata, sebagian besar responden justru tidak merasa keberatan memberikan uang rokok dalam pelayanan publik. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 70,21% responden menyatakan tidak keberatan memberikan uang itu. Sisanya sebanyak 29,79% responden menyatakan keberatan ketika harus memberikan uang ketika berurusan dengan pelayanan publik.

#5 Sebagian besar responden tidak melaporkan praktik pemberian uang rokok dalam pelayanan publik

Percaya atau tidak, hasil survei mengungkapkan bahwa hampir semua responden—tepatnya sebanyak 99,32% responden—tidak melaporkan praktik pemberian uang rokok yang dialaminya ketika mendapatkan pelayanan publik. Alasannya macam-macam, mulai dari sikap pesimis laporannya tidak akan ditindaklanjuti (18,54%), takut dipersulit untuk urusan selanjutnya (16,71%), tidak tahu bagaimana cara melapor (8,14%), dan menganggap bahwa proses laporannya rumit (6,15%).

Baca Juga:

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Menyesal Kuliah Jurusan Pendidikan, Tiga Tahun Mengajar di Sekolah Nggak Kuat, Sekolah Menjadi Ladang Bisnis Berkedok Agama

Itulah sederet fakta mengenai praktik pemberian uang rokok dalam pelayanan publik yang mungkin jarang orang ketahui. Kalau dilihat dari data yang disajikan, sepertinya praktik-praktik seperti ini akan sulit diberantas. Bahkan kalau dibiarkan berlarut-larut, pemberian uang ini dalam pelayanan publik ini bisa memicu tindak korupsi yang lebih besar lagi.

Makanya ketika ada mantan Menteri Pertanian yang ditangkap KPK baru-baru ini karena tersangkut kasus korupsi, kamu tidak perlu heran. Lha wong korupsi sudah jadi budaya dalam masyarakat kita, kok. Hih.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengakuan Anak Koruptor: Dunia Politik Itu Keras dan Culas

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2023 oleh

Tags: Korupsipelayanan publikuang rokok
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Etalase Ganjar Pranowo (Mungkin) Obat Mujarab bagi Setengah Abad Pungli di Indonesia

Etalase Ganjar Pranowo (Mungkin) Obat Mujarab bagi Setengah Abad Pungli di Indonesia

9 Agustus 2023
Sidoarjo Nggak Menarik buat Anak Muda Surabaya (Unsplash)

4 Harapan Saya untuk Calon Bupati Sidoarjo: Tolong Perbanyak Aksi, Bukan Sekadar Obral Janji!

14 September 2024
Kalau Agama Dilihat dari Cara Berpakaian, Orang Atheis akan Telanjang Selamanya terminal mojok.co

Peristiwa-Peristiwa Lucu yang Kafah, Ketika Orang Beragama tapi Tak Punya Logika

18 Januari 2020
Mendukung Ide Hebat Rompi Penangkal Korupsi Ciptaan KPK unila

Mendukung Ide Hebat Rompi Penangkal Korupsi Ciptaan KPK

3 Juni 2022
Biro Jasa Pajak Kendaraan, Bukti Jika Mengurus Administrasi di Indonesia Itu Baru Lancar kalau Punya Duit dan Orang Dalam

Biro Jasa Pajak Kendaraan, Bukti Jika Mengurus Administrasi di Indonesia Itu Baru Lancar kalau Punya Duit dan Orang Dalam

1 Agustus 2024
Kemenangan Bongbong Marcos dalam Pilpres Filipina adalah Bukti Nyata Pentingnya Literasi Masyarakat

Kemenangan Bongbong Marcos dalam Pilpres Filipina adalah Bukti Nyata Pentingnya Literasi Masyarakat

23 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.