Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Sempro Adalah Momen Terbaik untuk Mengajak Teman yang Mau Memberi Pertanyaan Kritis, bukan Teman yang Maunya Ikut Selebrasi doang!

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
3 Desember 2023
A A
Sempro Adalah Tempatnya Mahasiswa Kritis, bukan Semata Selebrasi (Unsplash)

Sempro Adalah Tempatnya Mahasiswa Kritis, bukan Semata Selebrasi (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Ingat, Sempro adalah momen terbaik mengajak teman yang mau memberi pertanyaan kritis, bukan teman yang maunya cuma ikut selebrasi doang!

Artikel saya yang kemarin, tentang mahasiswa sempro yang jengkel dengan dosbing-nya, mendapat tanggapan positif dari salah 1 teman mahasiswa yang lain. Dia memberi apresiasi lantaran apa yang saya paparkan relate dengan apa yang dia resahkan. Sungguh, saya berterimakasih kepada Mbak Kenia Intan karena sudah mengedit tulisan saya. Hehehe.

Tapi, setelah memberi apresiasi, dia memberikan saya satu informasi yang juga nggak kalah ajaibnya. Katanya, ada salah 1 teman mahasiswa yang melarang dia untuk ikut menghadiri sidang sempro. Alasannya cukup menyebalkan, menurut saya. Jadi, menurut 1 mahasiswa itu, sempro adalah momen menakutkan. Alasannya, si mahasiswa itu takut teman saya akan memberi pertanyaan-pertanyaan kritis.

Iya, sebenarnya ini lagu lama, nggak hanya saat sempro saja. Saat presentasi di perkuliahan biasa, ada juga beberapa “oknum mahasiswa” yang melarang temannya memberi pertanyaan-pertanyaan yang dianggapnya mempersulit, alih-alih kritis.

Meskipun ini lagu lama, tapi dalam konteks ini, menurut saya ada hal lain yang lebih penting untuk ditekankan pada mahasiswa yang mau sempro. Sebab, sempro adalah momen terbaik untuk mengundang tipe teman yang seperti itu. Tipe teman yang sebenarnya lebih dibutuhkan, ketimbang yang cuma mau ikut merayakan selebrasi, doang.

Sempro adalah tempat terbaik menyaring pemikiran demi kelanjutan skripsi

Tentu saya tahu, bahwa urusan mengundang atau menolak teman yang akan jadi audiens di sidang sempro memang hak kalian. Cuman, kenapa harus ditolak gitu, lho? Apalagi dengan alasan takut kalau nanti diberi pertanyaan kritis. Padahal, sempro adalah wadah untuk menampung pertanyaan kritis, yang seharusnya menjadi kebutuhan kalian.

Bukannya saya sok pintar atau apa. Ayolah coba dipikir baik-baik. Sempro adalah momen untuk mengajukan pemikiran atas fenomena yang akan diteliti. Nah, karena kalian mahasiswa, masih belajar, pasti hasil pemikiran dalam proposal itu masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itulah, teman yang punya pemikiran kritis ini sangat dibutuhkan.

“Tapi, kan, udah ada dosen penguji dan dosen pembimbing, ngapain mereka ikut-ikutan?”

Baca Juga:

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Seminar Proposal agar Aman Tidak Dibantai Dosen Penguji

Ya kalau itu sudah pasti. Kedua dosen tersebut memang niscaya. Tapi, kan, dosen masih manusia, punya keterbatasan juga. Bisa jadi, pertanyaan yang seharusnya penting untuk mahasiswa sempro, tapi dosen penguji atau dosbing luput menanyakannya karena 1 dan banyak hal. Jangan salah, pikiran dosen itu banyak. Nggak cuma mikirin kamu, doang.

Makanya, teman yang punya pertanyaan kritis itu akan berfungsi dan bermanfaat. Bisa jadi, lewat pertanyaan teman kalian yang kritis itu, kalian bisa menemukan pemikiran lain yang baik untuk kelanjutan hasil skripsi nanti. Entah itu perihal teori, metodologi, atau teknik analisis.

Supaya selebrasi setelah sidang lebih bermakna

Selain itu, teman yang seperti itu sebetulnya juga bermanfaat untuk kualitas selebrasi kalian setelah sidang sempro. Ya bayangin aja, ketika kalian menolak teman yang modelnya seperti itu tadi, dan cuma mengundang teman yang cuma mau ikut selebrasi, memangnya apa yang bisa dibanggakan dari selebrasi kalian?

Tentu saja ini lagi-lagi adalah sebuah hak. Kalian bisa saja menjawab, “Ya selebrasi atas kegigihan saya selama mengerjakan penelitian.”

Tapi coba dipikir-pikir lagi deh. Mahasiswa itu kan harusnya nggak anti dengan pertukaran pemikiran ilmiah. Dan, sidang sempro adalah syarat kelulusan akademik, juga merupakan forum ilmiah. Forum ilmiah itu harusnya ada pertukaran pemikiran alias diskusi. Makanya kenapa zaman sekarang sidang sempro itu boleh dihadiri oleh mahasiswa lain yang bahkan dari kalangan semester 1.

Lha kalau mahasiswa yang sidang sempro menolak adanya pertukaran pemikiran ilmiah antar-mahasiswa, terus apa makna dari mahasiswa itu sendiri? Apalagi setelah sidang sempro, melakukan selebrasi yang seolah-olah merasa berhasil jadi mahasiswa.

Iya, saya paham, menjadi mahasiswa akhir memang berat. Tapi ayolah, ngapain sih harus banget menolak teman yang punya niat untuk bertukar pikiran. Kalau kalian memang niat jadi mahasiswa, mengundang teman yang punya niat bertukar pikiran itu hal yang lumrah. Terlebih lagi, selebrasi kalian setelah sidang sempro itu juga akan lebih bermakna. Nggak sekadar foto-foto dengan buket, lalu mention-mention-an di Instagram Story.

Nggak usah takut sama teman yang kritis, takutlah sama diri sendiri yang cuma modal ambisi

Saya tahu, penolakan terhadap mahasiswa yang punya pertanyaan kritis itu sebenarnya gara-gara takut. Takut kalau nanti nggak bisa menjawab, dan malah dipersulit sama dosen penguji. Tapi percayalah, sekritis-kritisnya teman kalian, pasti nggak lebih kritis daripada dosen penguji.

Lebihnya lagi, kalian justru aneh kalau merasa sempro adalah ajang teman jadi kritis dengan pertanyaan. Ketakutan kalian harusnya ditujukan pada diri sendiri yang cuma modal ambisi, tapi nggak menguasai materi proposal skripsi. 

Sebab, ketika kalian sudah menguasai materi proposal skripsi, maka jelas nggak mungkin kalian punya rasa takut pada teman yang kritis. Kalian justru akan mengundang teman yang kritis itu agar setelah sidang sempro nanti nggak melakukan selebrasi tanpa arti.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Yudisium Lebih Layak Dirayakan daripada Sempro, Sidang, dan Wisuda

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2023 oleh

Tags: selebrasi semprosemprosempro adalahsidang semproSkripsi
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Dosen Munafik Berhenti Belajar, Tapi Sok Paling Tahu (Unsplash)

Dosen Munafik Maksa Mahasiswa Baca Jurnal Biar Skripsi Makin Canggih, tapi Dia Sendiri Nggak Pernah Baca Jurnal Lagi Sejak Lulus S2

18 Oktober 2025
Angkatan 2022 Udah Siap-siap Skripsi, Eh MSIB Tiba-tiba Muncul Lagi: Magang atau Wisuda, Pilihan yang Bikin Galau

Angkatan 2022 Udah Siap-siap Skripsi, Eh MSIB Tiba-tiba Muncul Lagi: Magang atau Wisuda, Pilihan yang Bikin Galau

1 Juli 2025
Warmindo dan Coffee Shop Musuh Besar Perpustakaan 24 Jam (Unsplash)

Warmindo dan Coffee Shop Musuh Besar untuk Perpustakaan 24 Jam

28 Januari 2024
mahasiswa tingkat akhir

Ragam Jenis Mahasiswa Tingkat Akhir

11 Mei 2019
rekomendasi warkop untuk warga kediri fast bar skripsian di coffee shop home brewer kopi cafe kafe coffee shop mojok

Artikel Balasan: Saya Skripsian di Coffee Shop karena Ingin Lulus, Bukan Gaya-gayaan

3 Juni 2021
mengerjakan skripsi kuliah sidang skripsi Kiat Merampungkan Skripsi dari Kisah Pewayangan Bambang Ekalaya MOJOK.CO

Kuliah Baru Seumur Jagung tapi Udah Mau Nyicil Skripsi Itu Ngapain?

18 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.