Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Pindah dari Jogja ke Semarang: Udah Panas, Makanannya Nggak Seenak di Jogja

Tito Satrya Kamil oleh Tito Satrya Kamil
6 Maret 2024
A A
Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Pindah dari Jogja ke Semarang: Udah Panas, Makanannya Nggak Seenak di Jogja

Penderitaan yang Saya Rasakan Saat Pindah dari Jogja ke Semarang: Udah Panas, Makanannya Nggak Seenak di Jogja (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

#2 Jalanannya nggak seperti Jogja yang lebih mudah dipahami

Jogja adalah kota tradisional Jawa yang dibangun berdasarkan orientasi selatan-utara. Hal ini bisa kita lihat dari peta jalanan Jogja yang modelnya kotak dan lurus sehingga penggunaan mata angin jadi sangat relevan. Dari kota ke timur sudah pasti ketemu Jalan Solo, sementara dari kota ke barat ya ketemunya Jalan Wates. Dari dalam kota ke mana pun arah mata angin pasti ketemunya Ring Road. 

Sementara itu Semarang adalah kota yang dibangun Belanda dalam pola metropolis dan perkembangan kotanya juga pesat. Saat berada di Semarang, kita harus mengandalkan Google Maps apabila nggak familier dengan suatu daerah. Kalau nggak pakai Google Maps, saya pastikan kalian bakal ketemu jalan buntu atau gang sempit.

Lereng curam pun menjadi tantangan tersendiri ketika kita berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya di Semarang. Misalnya, dari daerah Undip ke UNNES yang sebetulnya cuma sebelahan, pilihan kita cuma ada dua, yakni lewat jalan memutar atau melalui jalan ekstrem tembusan Srondol-UNNES.

#3 Kuliner sehari-hari di Semarang nggak seenak Jogja

Soal kuliner sehari-hari, Semarang sebenarnya memiliki keunggulan. Makanan di sini lebih bervariasi. Di sini, ada banyak warteg dan harganya lebih murah ketimbang di Jogja. Di tengah kota Semarang misalnya, saya masih bisa menjumpai ramesan seharga 6-7 ribu rupiah dengan lauk sayur dan telur, atau soto seharga 5 ribuan. Sementara di Jogja, harga makanan segitu baru bisa saya dapatkan di daerah pinggiran macam Bantul atau Kalasan.

Akan tetapi, rasa dan tingkat higienis makanan murah di warteg dan ramesan Semarang cenderung seadanya ketimbang di Jogja. Yah, definisi ada harga ada rupa.

Hal ini jelas berbanding terbalik dengan pengalaman saya di Jogja di mana saya jarang dikecewakan rasa masakan burjo, bakmi, dll. Di Jogja palingan saya kecewa kalau ekspresi penjual makanan berubah karena saya memesan minum air putih.

#4 Harga pecel ayam lebih mahal

Harga makanan di warung Lamongan menjadi salah satu culture shock pertama saya ketika pindah ke Semarang. Di Jogja, saya biasa membeli nasi ayam seharga 12 ribu rupiah, atau paling mahal 15 ribu di warung Lamongan. Alangkah kagetnya saya waktu membeli pecel ayam di Semarang yang harganya dibanderol 18 ribu hingga 25 ribu per porsi.

#5 Pengendaranya lebih grusa-grusu daripada di Jogja

Sikap kebanyakan pengendara di Semarang sangat jauh dari stereotip orang Jawa yang katanya alon-alon. Meskipun jalanan Semarang minim klakson seperti di Jogja, banyak pengendara Semarang yang berkendara seolah dirasuki pembalap. Sampai-sampai tiap kali mau menyeberang jalan, saya merasa jadi orang yang sangat menderita.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Mungkin saja sikap para pengendara yang grusa-grusu itu terbentuk karena nggak kuat dengan suasana kota yang panas. Makanya bawaannya pengin cepat-cepat sampai di tempat tujuan. Atau bisa juga banyak pengendara yang ngebut karena jalanan di Semarang lebih lebar daripada di Jogja. 

Begitulah penderitaan yang saya alami ketika pindah ke Semarang. Meski begitu, saya cukup tersentuh dengan kemurahan hati kebanyakan orang Semarang yang tulus. Maklum, orang Semarang nggak punya modus mengantarkan orang ke toko bakpia atau toko tertentu ketika ketemu orang yang terlihat linglung kayak di Jogja. Eh.

Penulis: Tito Satrya Kamil
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Kaligawe Semarang, Pusatnya Jalanan Rusak dan Banjir yang Bikin Rakyat Sengsara.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 7 Maret 2024 oleh

Tags: cuaca panas semarangculture shockJogjaMakananpecel leleSemarangSewa Kos
Tito Satrya Kamil

Tito Satrya Kamil

Masih mencari jalan balik ke dunia tulis-menulis

ArtikelTerkait

Apa Itu Klitih? Panduan Memahami Aktivitas yang Mengancam Nyawa Ini terminal mojok.co

Apa Itu Klitih? Panduan Memahami Aktivitas yang Mengancam Nyawa Ini

30 Desember 2021
Jalan Godean Sleman Konsisten Rusak dan Ancam Pengendara (Unsplash)

Jalan Godean Sleman Adalah Kombinasi Jalan Rusak dan Kepadatan yang Semakin Menyebalkan padahal Rute Penting Menuju Kulon Progo

22 Februari 2024
Bangunjiwo Bantul Problematik: Daerahnya Makin Modern, tapi Infrastruktur Nggak Memadai bantul jogja

Bantul, Daerah yang Isinya Kejadian Aneh, Hal Aneh, dan Orang Aneh. Semuanya Aneh!

26 Februari 2024
warung masakan babi di jogja

Warung Masakan Babi di Jogja yang Bikin Ngiler Part 2

8 November 2021
3 Kuliner Malang yang Gagal Total dan Tidak Laku di Jogja

3 Kuliner Malang yang Gagal Total dan Tidak Laku di Jogja

23 Juli 2024
Mie Ayam Jogja Ternyata Tak Seenak Reputasinya, Makan Sekali Langsung Kapok, Mie Ayam Malang Jauh Lebih Enak mie ayam solo

Mie Ayam Jogja dan Mie Ayam Solo: Begitu Berbeda, tapi Sama-sama Bikin Hati Tenang

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.