Daftar Isi
#2 Dekat dengan tempat strategis di Semarang
Bingung ngurus KTP harus ke kecamatan? Mungkin itu tidak menjadi penghalang bagi warga Tengaran Kulon, karena jaraknya ke kecamatan hanya sekitar 1 kilometer dan nggak perlu nyebrang jalan lagi! Mau mengubah isi Kartu Keluarga tentunya juga mudah nggak perlu panas-panasan.
Nggak hanya dekat dengan kecamatan, ibu-ibu nggak perlu khawatir menyekolahkan anaknya. Di salah satu dusun yang asri di Semarang ini sudah ada TK hingga MA.
#3 Dekat dengan jalan raya
Pergi jauh dan harus pulang malam? Nggak perlu risau karena Tengaran Kulon dengan jalan raya. Sekitar 1 kilometer dari dusun kamu sudah bisa nemu jalan raya, misalnya untuk isi bensin atau membeli makan malam.
Selain itu, penerangan jalan terbilang optimal dengan aspal yang bersahabat. Oleh sebab itu, akses dari dusun ke Kota Semarang atau sebaliknya nggak terlalu sulit. Sudah begitu, lingkungannya aman. Cocok sekali.
#4 Warga Tengaran Kulon yang ramah, harmonis, dan rukun. Percontohan untuk dusun-dusun lain di Semarang
Warga Tengaran Kulon memang menjunjung tinggi tata krama. Jadi sangat wajar kalau warga di sini sangat sopan, ramah, dan menjaga betul keharmonisan dusun. Apalagi kepada pendatang atau pelancong. Mereka selalu menyambut dengan hati yang hangat.
Selain itu, dusun yang spesial di Semarang ini menjunjung tinggi rasa berbagi. Nggak hanya berbagi senyum, bahkan sampai makanan olahan hasil kebun, gemblong, atau kendurenan yang masih menjadi tradisi. Super friendly.
#5 Nggak perlu khawatir kesulitan sandang dan pangan!
Soal harga kebutuhan, Tengaran Kulon termasuk terjangkau dan nggak berat di dompet. Kalau soal sayuran hijau, kamu tinggal memetik di kebun. Misalnya cabai, buah-buahan, dan sayuran hijau. Selain itu, untuk keperluan sandang, juga masih sangat terjangkau. Yah, terbilang cukup untuk hidup nyaman.
Itulah 5 alasan saya menjadikan Tengaran Kulon sebagai tempat terbaik untuk menetap di Semarang. Hidup di sana bisa terasa santai. Setiap hari bisa ke kebun, duduk tiap pagi di depan rumah ditemani singkong goreng sembari melihat gagahnya Gunung Merbabu. Semoga surga kecil di Semarang ini tetap lestari dan tetap menjadi tempat terbaik untuk pulang bagi mereka yang sedang merantau dan mencari jati diri.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Membongkar Omong Kosong Biaya Hidup di Semarang Mahal bagi Mahasiswa Perantau