Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu

Rifki Alwafi oleh Rifki Alwafi
22 Oktober 2023
A A
Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu biaya wisuda, malang, kampus di malang

Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini, sedang hangat pembicaraan ihwal selempang cum laude yang konon diperdebatkan karena ketiadaannya atau bisa dikatakan terbatas. Memang apa yang diperdebatkannya? Selempangnya? Karena nggak dapat, atau apa?

Nah, di kampus saya ini, baru-baru ini, hanya memberlakukan peraturan pemberian selempang cum laude hanya bagi sebagian orang dan terbatas. Kalau tak salah, hanya satu orang dengan nilai IPK tertinggi dari masing-masing jurusan.

Hal ini tentu saja diprotes oleh sebagian mahasiswa yang juga wisuda, namun tak mendapatkan selempang tersebut. Ya ini buat orang yang pantas mendapatkannya ya. Yang kuliahnya lulus jalur giveaway mah bodo amat.

Biasanya, selempang cum laude biasa dipakai oleh mahasiswa yang lulus kuliah dengan IPK di atas 3.5 dan tepat di 7 atau 8 semester selesainya. Biasanya juga mereka mendapat selempang tersebut. Ya, memang, di gelaran wisuda sebelumnya, bukan hanya satu yang diberikan, ada beberapa orang. Tapi, apa sebegitu penting selempang untuk menjalankan prosesi wisuda yang sehari itu?

Bisa penting, bisa tidak. Mari kita bedah dengan pisau analisis seadanya.

Beberapa pandangan tentang selempang cum laude

Sebelum saya tutup dengan kesimpulan (yang tentu sangat subjektif), mari kita coba ketahui dulu, apa saja isi kepala orang-orang yang hendak wisuda dan ramai-ramai kepingin juga mendapat selempang cum laude ini.

Oh, iya, sebelum lanjut, saya mengeliminasi “cum laude nggak penting buat cari kerja” karena nyatanya, beberapa profesi butuh lulusan dengan nilai yang brilian. Coping mechanism kayak gini baiknya nggak usah dijadiin dogma. Lanjut.

Bagi golongan pertama, hal ini tentu menjadi penanda, simbol, bahwa dia adalah sosok yang cukup prestisius, punya prestasi, dan tentu, IPK-nya tertinggi di antara kawan-kawannya yang lain.

Baca Juga:

Es Teh Manis, Hadiah Wisuda yang Lebih Menyelamatkan daripada Buket Bunga atau Mie Instan

Checklist Mahasiswa Semester Akhir: Siapkan Semua Berkas Ini kalau Mau Lulus

Simbol ini tentu sekaligus menjadi ornamen tambahan yang menarik kala diabadikan dalam sebuah dokumentasi. Juga, menjadi kebanggaan tersendiri dan bisa ditunjukkan kepada orang-orang terdekat, seperti keluarga, sanak-saudara, kekasih dan lainnya.

Valid? Oh, jelas. Wisuda ini seumur hidup sekali (dua, tiga kali, tergantung). Selempang cum laude memang bikin bangga. Mau Anda bilang ini ujub atau gimana, nggak bisa, karena memang begitu adanya. Mereka wajar mendapatkannya, setelah menempuh banyak duka yang tak terbayang.

Lalu, ada pula orang-orang yang beranggapan bahwa selempang wisuda (dalam konteks ini, cum laude), hanyalah sebuah kain. Tak lebih. Baginya, kain itu hanya diubah dan dihias sedemikian rupa dengan ditambahi tulisan-tulisan sesuai keinginan pemesannya, atau yang butuh, seperti contoh tulisan cum laude.

Jadi, isi pikiran orang-orang semacam ini, menganggap bahwa selempang cum laude kala wisuda adalah sesuatu yang bisa ditinggalkan. Tak wajib ada, dan tak terlalu berpengaruh.

Baginya, wisuda tetaplah wisuda. Foto tetaplah difoto. Rampung tetaplah rampung. Soal masa depan setelah wisuda, tidak ditentukan dari selempang cum laude yang dipakai.

Apakah valid? Oh, tentu saja iya. Akhirnya, selempang cum laude memang hanya ornamen wisuda. Ketiadaannya tak bikin dunia berbalik arah. Bagaimanapun, ini hal seremonial.

Saya, masuk golongan mana?

Ada atau tidaknya selempang cum laude, saya kira nggak bakal berpengaruh terhadap penyelenggaraan wisuda yang akan berlangsung. Toh, itu akan tetap berjalan.

Mau didemo pun, ya wisuda bakal tetap jalan (kecuali, emang diundur mendadak). Apalagi, surat undangan dan toga sudah beberapa orang yang mengambilnya dan tinggal menghitung hari.

Lagipula, bukannya selempang cum laude itu jika yang diberikan hanya satu orang (misal) untuk masing-masing program studi akan lebih prestisius dan membanggakan. Ya, alasannya, kan, karena satu-satunya, toh.

Tapi, buat orang-orang yang tetap ngebet ingin menggunakan selempang, agaknya bisa memesan saja di orang-orang yang menyediakan jasa tersebut. Hasilnya? Ya, nggak jauh beda, selempang ya begitu, desainnya, bentuknya.

Pada akhirnya, memang selempang ini, mau tak mau, saya akui penting. Tapi, ya bukan sesuatu yang seurgent itu. Kalau nggak dikasih kampus, ya beli sendiri aja. Saya juga nggak mau sih nyinyirin yang ngebet pake, wong mereka berhak.

Kecuali, lagi-lagi, situ lulus jalur giveaway. Ya beda cerita kalau situ minta selempang. Tahu diri, Bos.

Penulis: Rifki Alwafi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Predikat Cum Laude Nyatanya Tak Membuatmu Mudah Mendapat Pekerjaan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Oktober 2023 oleh

Tags: cum laudePrestasiselempang wisudaseremoniwisuda
Rifki Alwafi

Rifki Alwafi

Manusia asli. Kadang nulis, kadang nge-VO, kadang lari, kadang-kadang.

ArtikelTerkait

Diingat oleh Penjaga Kantin, Sebenar-benarnya Kebanggaan Seorang Alumnus istirahat sekolah

Diingat oleh Penjaga Kantin, Sebenar-benarnya Kebanggaan Seorang Alumnus

31 Juli 2022
Unpopular Opinion Prosesi Wisuda TK hingga SMA Itu Biasa Aja, Ngapain Resah Terminal Mojok

Unpopular Opinion: Prosesi Wisuda TK hingga SMA Itu Biasa Aja, Ngapain Resah?

24 Juni 2022
Jadi Orang yang Biasa Saja dan Nggak Punya Prestasi di Kelas Itu Lebih Enak, lho! terminal mojok

Jadi Orang yang Biasa Saja dan Nggak Punya Prestasi di Kelas Itu Lebih Enak, lho!

27 Juli 2021
Kenapa Kalian Begitu Benci dengan si Ranking Satu? Kalian Masih Cemburu?

Kenapa Kalian Begitu Benci dengan si Ranking Satu? Kalian Masih Cemburu?

5 Desember 2023
kapan wisuda lulus mahasiswa tingkat akhir wisuda mojok

2 Macam Mahasiswa Tingkat Akhir dalam Menghadapi Kebijakan Wisuda

17 Juli 2020
Mahasiswa UNESA Iri dengan Wisuda ITS dan UNAIR Mojok.co

Mahasiswa UNESA Iri dengan Wisuda ITS dan UNAIR

12 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.