Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Selamat Kamu Tidak Juara Kelas, Dik!

Tazkia Royyan Hikmatiar oleh Tazkia Royyan Hikmatiar
22 Desember 2019
A A
Selamat Kamu Tidak Juara Kelas, Dik!
Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan ini akan saya dedikasikan pada para orang tua yang tengah bersuka dan ber-ria menunjukkan kalau putra-putrinya dapat juara di sekolah. Di saat bersamaan, para orang tua ngedumel sepanjang hari dan mencerabih putra-putrinya untuk belajar lebih giat lagi. Bahkan berencana memasukkan anaknya ke les privat sebagai tambahan jam belajar karena anaknya tak kunjung mendapat juara di sekolah.

Akhir-akhir ini saya menyadari bahwa belajar seharusnya mengajarkan seseorang untuk bebas berpikir. Bebas mengkontruksikan otaknya sendiri, tak berpatok pada standardisasi yang ditentukan oleh siapa pun, termasuk sekolah. Maka, begitu juga dengan juara-juaraan palsu itu. Orang terpelajar tak butuh itu, karena pengetahuan tak dapat dihitung dengan angka.

Sedari awal, memang tidak boleh ada standardisasi ilmu, karena ia dinamis. Tak dapat diinterpretasikan oleh subjektivitas manusia. Tak bisa juga disamaratakan standarnya. Seharusnya sekolah menjadi laboraturiom sungguhan, tempat di mana anak manusia bisa bereksperimen untuk mengembangkan apa yang jadi minatnya. Sebab, yang paling penting dari tugas sekolah adalah untuk membuat pelajar menyukai dan menyenangi ilmu. Bukan mendapatkan juara di kelas.

Ini tentu saja menjadi pekerjaan rumah semua orang, tidak hanya pembuat kebijakan. Toh, ternyata para orang tua juga justru terbawa atmosfer yang diciptakan sistem tersebut. Itu terbukti dengan tuntutan mereka untuk anaknya mendapat juara di kelas. Mereka tidak tahu, bahwa dengan begitu si anak justru bisa saja semakin jengah dengan belajar, suntuk dengan ilmu pengetahuan, karena ia harus menguasai semua pelajaran yang tidak menjadi minatnya sama sekali.

Demi melihat semua itu, saya ucapkan selamat untukmu yang tidak mendapatkan juara di kelas! Sebab, saya yakin bahwa kalian sedang membuktikan pada orang-orang kaku yang memandang bahwa juara di kelas adalah indikasi dari orang yang paling pintar. Saya yakin, pengertian sesat itu sedang mencoba kalian luruskan. Teruskan! Jangan menyerah hanya karena pandangan umum yang tak tentu benar itu.

Tentu saja, saya juga tak menafikan orang yang dapat juara kelas adalah orang pintar, tetapi sesat juga jika semua orang mesti dituntut mencapai itu. Ada banyak hal dari ilmu pengetahuan yang tak dapat dihitung dengan standardisasi yang ditentukan para guru.

Oleh karenanya, para orang tua juga sudah seharusnya lebih memahami kemampuan khusus putra-putrinya. Mesti terkadang kemampuan tersebut tak masuk dalam “standar pintar” yang ditentukan sekolah. Tidak serta-merta setelah anak disekolahkan, orang tua seperti sudah lepas tanggung jawab untuk mengetahui minat dan bakat anak. Orang tua seharusnya jadi guru yang paling mengetahui potensi anaknya.

Apresiasi anak jika ia bernyayi dengan merdu di kamar mandi. Wadahi jika anak bagus sekali menggambar dan melukis di dinding-dinding kamarnya. Bangga dan bimbinglah jika anak mulai puitis menulis tentang cinta, meski belum masanya. Perhatikan dengan saksama saat anak berbicara tentang sesuatu. Siapa yang tahu, di bidang-bidang itulah masa depan yang akan mereka pijaki.

Baca Juga:

15 Dosa Pemancing di Kolam Pemancingan yang Meresahkan, Bikin Rusak Suasana

Gagal Paham dengan Orang-orang yang Benci Hobi Mancing

Tak apa jika anak dapat nilai buruk di Matematika, IPA, IPS, dsb. Namun, pastikan ia tidak buruk dalam ilmu yang disukainya, lebih penting lagi pastikan anak senang dan kritis dengan ilmu pengetahuan.

Siswa-siswi di Indonesia bukan orang-orang malas. Mereka pekerja keras. Meski tidak minat dengan mata pelajaran di sekolah, mereka bahkan tetap bersusah-payah untuk mencoba memahaminya, tetap berusaha duduk di bangku panas di kelasnya. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya mereka diapresiasi. Bahkan hanya sekadar mereka bisa tetap bersabar dengan sistem yang tidak mendukungnya.

Hei, Orang Tua, tetap elus kepala mereka meski tidak mendapat juara di kelas. Lebih baik katakan pada mereka, “Selamat kamu tidak juara kelas, Nak! Meski begitu, kamu selalu menjadi juara di mata mama!”

Perlu diketahui, walau bagaimanapun kondisi keluarga, anak selalu butuh apresiasi-apresiasi kecil semacam itu. Mulai bentuk pemahaman bahwa proses adalah sesuatu yang lebih perlu diapresiasi di atas hasil. Jika orang tua terus-menerus menekan anak untuk mendapat juara di kelas, mereka bisa saja melakukan hal-hal curang untuk mendapatkannya. Itu sebabnya budaya mencontek menjamur di Indonesia. Menyedihkan jika karakter ini sampai tertanam hingga kelak anak ini dewasa.

Terakhir, saya ucapakan selamat karena kamu tidak mendapat juara di kelas, Dik! Tidak mendapatkan juara di kelas tidak mengindikasikan kamu bodoh. Kamu tetap seorang terpelajar. Kamu tetap seorang ilmuwan di bidangmu sendiri. Sebab juara di kelas, adalah hanya untuk memuaskan orang lain. Puaskan saja dirimu sendiri. Tetap maju, gapai apa yang kamu mau!

BACA JUGA Tak Perlulah Terlalu Berprestasi, Karena Impresi Awal Adalah Kunci atau tulisan Tazkia Royyan Hikmatiar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2019 oleh

Tags: berprestasihobijuara kelas
Tazkia Royyan Hikmatiar

Tazkia Royyan Hikmatiar

Lahir sebagai anak kelima dari enam bersaudara, alhamdulilah lahirnya di bidan bukan sama orang pintar daerah Bandung. Setelah tahu bahwa kata ternyata bisa membuat dia bahagia, akhirnya saya memutuskan untuk mendalami sastra di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Sempat mengikuti banyak komunitas kepenulisan, namun sekarang lebih fokus bekerja untuk keabadian di Pers Mahasiswa Poros UAD. Saya bisa dihubungi lewat WA di 088216427712

ArtikelTerkait

berlama-lama

Membongkar Rahasia Cewek yang Hobi Berlama-lama di Kamar

23 Agustus 2019
Wattpad Menunjukan Betapa Menyedihkan Selera Kebanyakan Pembacanya terminal mojok.co

Wattpad Menunjukan Betapa Menyedihkan Selera Kebanyakan Pembacanya

6 Desember 2020
Penyesalan Jadi Master of None: Punya Banyak Hobi tapi Nggak Ada yang Ahli terminal mojok.co

Penyesalan Jadi Master of None: Punya Banyak Hobi tapi Nggak Ada yang Ahli

25 September 2020
4 Hobi Upin Ipin yang Membuat Mereka Bocil Paling Sibuk Se-Kampung Durian Runtuh Mojok.co

4 Hobi yang Membuat Upin Ipin Bocil Paling Sibuk Se-Kampung Durian Runtuh

13 November 2024
Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah terminal mojok

Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah

17 Juli 2021
Voice Over Challenge_ Seru-seruan yang Bisa Datangkan Cuan terminal mojok

Voice Over Challenge: Seru-seruan yang Bisa Datangkan Cuan

14 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.