• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Nabati

Selamat Hari Tani Nasional!

Muhammad Farid Rizky oleh Muhammad Farid Rizky
24 September 2019
A A
hari tani, sawah

Cieee yang Pengin Buka Sawah Padahal Dulu Sukanya Gusur Sawah

Share on FacebookShare on Twitter

“‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Jika bumi digelitik dengan cangkul, maka bumi tertawa dengan panen”.

Selamat Hari Tani Nasioanl! Hidup petani!

Perjalanan Hari Tani Nasional menyimpan beribu makna yang perlu direnungkan oleh generasi masa kini. Penetapan Hari Tani Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Soekarno No. 169/1963 Tanggal 26 Agustus 1963, menjadi penanda betapa pentingnya peran serta posisi petani sebagai entitas bangsa Indonesia.

Di Indonesia, yang disebut petani adalah mereka yang bekerja mengelola lahan. Maka istilah farmer sebenarnya kurang tepat. Farmer dipakai bagi petani yang kaya raya, punya lahan puluhan bahkan ribuan hektar dan hidup di kota besar. Sedangkan petani Indonesia, lebih-lebih di Jawa, rata-rata petani hanya memiliki lahan setengah hektar, bahkan lebih sempit dari itu. Mereka sering disebut; petani gurem. Istilah gurem merujuk pada binatang kecil yang keberadaannya nyaris tidak diperhitungkan manusia. Maka, petani gurem dapat digambarkan sebagai sosok petani kecil yang mencoba bertahan hidup dalam keterbatasan. Bagi mereka yang tergolong petani gurem dan petani buruh, 74 tahun merdeka, terkesan “b” aja.

Dikisahkan dari sejarah Indonesia, disahkannya UUPA No.5 Tahun 1960, merupakan puncak kemenangan perjuangan kaum tani Indonesia sejak abad ke-17 sampai dengan abad ke-20, untuk menolak Undang-Undang Agraria 1870 yang melanggengkan penghisapan kepada buruh tani, tani miskin, dan masyarakat adat oleh kolonialis dan tuan tanah. Dalam kebijakan UUPA tersebut, diatur mengenai hak-hak serta kewajiban kaum tani, mengatur hak atas tanah, serta hak atas sumber-sumber agraria untuk bisa dikelola serta dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kemakmuran petani dan bangsa.

Namun, realita menampilkan sesuatu yang sangat membingungkan. Sedari tahun 1965 sampai di zaman edan, UUPA seperti “dipeti-eskan”. Berbagai kebijakan negara yang lahir, kemudian bertentangan dengannya. Sehingga konflik agraria semakin mencuat. Misal; seperti perampasan tanah milik rakyat yang mengatas namakan “pembangunan”. Halah, k*nt*l! Astagfirullah.

Mahasiswa sebagai agent of change, social control dan makhluk Tuhan yang cengeng perihal perut, maka sudah menjadi kewajiban tergabung dalam aksi massa untuk mendukung kaum tani. Mungkin banyak orang kebingungan, kenapa sih mahasiswa mesti membela petani? Padahal petani digambarkan sebagai sosok bercaping yang membawa cangkul di tangannya. Dalam kedudukan sosial, petani pun sering kali ditempatkan di posisi yang rendah. Dewasa ini, jika anak-anak ditanyai apa cita-cita mereka. Jawabnya; “jadi pilot bu” “jadi anggota dewan bu” “jadi atlet Moto GP bu”. Beragam cita-cita, namun tidak ada yang berkeinginan menjadi petani. Kata mereka; “petani itu miskin bu”. Aih, bukan miskin, tapi sangat miskin! Walaupun begitu, tenang saja, tidak ada petani yang di kirim ke hotel prodeo. Mereka hanya miskin bukan korup, penjilat dan ataupun megalomania.

Huh, lagi pula menjadi petani itu mulia kok. Mbah Hasyim Asy’ari pernah menulis :

“Pendek kata, bapak tani adalah goedang kekajaan dan dari padanja itoelah Negeri mengeloearkan belandja bagi sekalian keperloean menghendakinja dan di waktoe orang pentjaci-tjaci pertolongan. Pa’ tani itoe ialah pembantoe Negeri jang boleh dipertjaja oentoek mengerdjakan sekalian keperloean Negeri, jaitoe diwaktoeja orang berbalik poenggoeng (ta’ soedi menolong) pada Negeri; dan Pa’ tani itoe djoega mendjadi sendi tempat Negeri didasarkan.”

Wajar bila seorang anak berkata demikian, namun sebagai mahasiswa kere, kita mesti membela mereka. Bahkan sampai turun ke jalan, melupakan pacar yang kelaparan dikosan demi membela hak-hak petani. Seperti dua sisi mata uang, profesi petani penuh senyum dan luka menganga. Rasanya tidak berlebihan jika negara memberi penghargaan lebih kepada petani. Paling tidak berterima kasihlah kepada petani, anak petani dan keluarga petani. Sebab, pak Karno pernah berkata; “pangan adalah soal hidup dan mati”. Coba bayangkan, bila para petani mogok menanam padi satu musim saja. Maka, akan banyak mahasiswa ditemukan kejang-kejang akibat over dosis mie bungkus.

Bila ada temanmu yang masih ling-lung bertanya; “kenapa sih kita harus membela petani?”. Mungkin teorinya kangmas Domino Heinrich bisa menjawab alasan sederhananya. Bila lahan pertanian menyempit, maka petani terancam punah. Bila petani punah, maka produksi beras menurun. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia terus bertamabah. Bila produksi beras menurun bersamaan dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, maka negara terpaksa meng-impor beras. Bila beras terpaksa impor, maka harga beras akan meningkat. Bila harga beras melonjak, maka mahasiswa mesti mengalokasikan dana rokoknya demi perut. Bila mahasiswa tanpa rokok, mahasiswa kretek sedunia akan berhenti berpikir! Tanyakan pada Einstein; ada apa dibalik e = mc2, jawabnya; ada sejuta rokok yang menginspirasi. Mahasiswa tanpa nasi dan rokok, niscaya Indonesia hancur digilas wabah kelaparan dan sakau massal. Puncak efek domino tersebut berawal dari cacatnya keadilan bagi kaum tani.

Oleh karenanya, sebagai mahasiswa kere dan anak kosan, ayo selamatkan rokok! Eh, maksudnya, selamatkan petani! Jangan cuma rebahan dan nongkrong! Karena tidak ada rebahan dan tongkrongan yang nikmat tanpa nasi dan rokok. Ingat! kang Pidi pernah berucap; “tanpa nasi, hanya akan ada onalisme, tidak akan ada nasionalisme”. Hidup mahasiswa! Hidup petani! (*)

BACA JUGA : Curahan Hati Petani Cabai atau tulisan Muhammad Farid Rizky lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: #HTNhari taniMahasiswaPetani

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Muhammad Farid Rizky

Muhammad Farid Rizky

Saya; Muhammad Farid Rizky, adalah lelaki asal Palembang, kelahiran 27 Agustus 1999. Saya terlahir dari pasangan terhebat didunia. Ayah saya seorang pekerja keras wiraswasta dan Ibu saya sosok Kartini yang lihai mengurus rumah tangga. Sebagai catatan, saya cuma numpang lahir di daerah orang, selebihnya saya besar dan bersekolah di salah satu kecamatan di kabupaten Serang, provinsi Banten. Saya tidak seperti kebanyakan orang, memiliki motto dan bercita-cita setinggi langit. Keinginan tertinggi saya adalah menjadi orang yang berkecukupan dan menikahi perempuan cantik.

ArtikelTerkait

Perpustakaan Grhatama Pustaka, Tempat Healing Terbaik Mahasiswa Jogja

Perpustakaan Grhatama Pustaka, Tempat Healing Terbaik Mahasiswa Jogja

27 Maret 2023
7 Kesalahan Mahasiswa Saat Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah

7 Kesalahan Mahasiswa Saat Menulis Artikel di Jurnal Ilmiah

23 Maret 2023
Kuliah di UIN (Unsplash.com)

Anak UIN Juga Manusia, Bisa Salah, Bisa Khilaf

12 Maret 2023
KKN Itu Asyik dan Menyenangkan, tapi Tidak untuk Diulang

KKN Itu Asyik dan Menyenangkan, tapi Tidak untuk Diulang

8 Maret 2023
Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja

Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja

16 Februari 2023
Pengalaman Saya Menjadi Joki Skripsi yang Penghasilannya Nggak Main-main terminal mojok.co joki tugas

Kok Bisa Ada Mahasiswa yang Bangga Pakai Jasa Joki Tugas, Sehat, Bos?

5 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
surat protes

Surat Protes SpongeBob SquarePants Kepada KPI

mulan jameela

Mulan Jameela Jadi Anggota DPR RI : Lucinta Luna dan Atta Halilintar Boleh Juga

arief muhammad

Kos-kosan Mewah Arief Muhammad dan Romantisasi Pribadi Anak Kos



Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!