Selamat Datang Iptu Triadi di Dunia Pengangguran yang Keras!

pengangguran

pengangguran

Selamat kepada Bapak (mantan) Iptu Triadi yang sebelumnya bertugas di Polres Kendari, Sulawesi Tenggara. Menurut kami, Njenengan memilih diberhentikan walau dengan tidak hormat. Bapak sekarang adalah teladan sekaligus idola bagi kami para pengangguran Indonesia. Sebab sebelumnya, Njenengan berhasil mbolos selama 62 hari. Itu sungguh prestasi yang sangat membanggakan.

Njenengan adalah Wakpolsek dengan gaji 8 juta yang bertugas sejak awal Agustus 2018 lalu sejak dimutasi. Menurut yang berwenang, entah siapa itu, Njenengan telah ditetapkan melanggar aturan dengan tidak menjalankan fungsi jabatan. Dan, Njenengan sudah memilih jalan takdir yang luar biasa.

Jeng, jeng!

Bapak Iptu yang gagah ini memilih untuk melepaskan pangkat menterengnya di instansi ini. Demi apa coba, Pak? Apakah Njenengan tak pernah berpikir sebelumnya, sampai melakukan hal di luar nalar semacam ini?

Demi menjadi tukang ojek, Bray!

Wahai Bapak yang ganteng dan cool. Di luar sana, banyak orang berlomba-lomba menginginkan masuk ke institusi tempat Bapak bekerja selama beberapa tahun belakangan. Bahkan sampai ada yang rela membayar demi bisa masuk. Sedang, Njenengan ingin cepat-cepat keluar.

Pasti ada ‘something wrong’ kalau kata Bu Susi. Ada apa ini, Pak Triadi? Apakah anda memilih jalan berbeda? Menjadi seorang sufi, mungkin? Tapi, setahu saya, setidaknya sufi kontemporer banyak yang berduit loh, Pak! Mereka tak seperti sufi-sufi dengan model dulu yang begitu menjauhi dunia, bahkan benci pada dunia. Sufi era sekarang sangat fleksibel dan dinamis, kalau pandangan bapak masih seperti sufi zaman klasik itu bapak ketinggalan zaman.

Coba deh, dipikir sekali lagi pak!

Apa bedanya Njenengan dengan kaum ketinggalan zaman itu. Eits, maaf, saya menyebut kaum ketinggalan zaman karena saking gregetnya melihat aksi dari Bapak kita yang satu ini. Pak, seharusnya Njenengan sadar dan insyaf, keluar dari institusi Polri sama saja dengan mengambil jalan terjal.

Tapi, ah sudah lah, Njenengan adalah Njenengan, bukan saya atau mereka. Hidup juga bukan soal gelimang harta. Mungkin dengan menjadi tukang ojek berpenghasilan 70.000 ribu sampai 90.000 ribu perhari adalah jalan takdir Njenengan. Toh, takdir memang tak bisa diubah. Dan, takdir menjadi seorang polisi dengan pangkat mentereng seperti Njenengan adalah keputusan terakhir Tuhan. Justru, menjadi tukang ojek adalah keputusan takdir terakhir Njenengan. Itu sungguh out of the box!

Saya berharap, di balik kasus mengejutkan Njenengan ini ada ibrah dan himmah yang bisa diambil untuk kita semua, khususnya bagi Persatuan Pengangguran Indonesia. Sebab, kami terlalu penat dengan berita tentang PLN dengan mati listriknya atau berita tentang Enzo. Walau sebenarnya, ada yang membuat bising kuping kami, yaitu soal sweeping buku kiri. Alamak, Iya, memang kami dasarnya suka membaca buku yang (katanya) kekiri-kirian, biar kalau jalan agak miring sedikit, tidak lurus-lurus terus. Kalau lurus terus nanti mirip c*leng (babi)!

Bagi kami, seorang penganggur sejati, disuguhi berita tentang mati listrik atau yang lain itu akan sama saja. Tak menohok sama sekali. Kami tetap pada kesimpulan; aksi itu hanya konspirasi belaka. Nah, di tengah kemandegan arus informasi itu, datanglah Njenengan dengan aksi yang kelewat berani itu. Sungguh kami para pengangguran sangat tersentuh secara dzohir dan batin deh pokoknya! Eh, maksudnya haqqul yaqin deh pokoknya kalau Bapak adalah sosok yang kami cari-cari selama ini. Tentunya selain Agus Mulyadi dari Mojok.co itu! Kalau Agus Mulyadi sudah tak diragukan jam terbang nganggurnya. Beh, belum ada yang bisa mengalahkan, deh!

Dan kami, Persatuan Pengangguran Indonesia atau disingkat PPI dengan ini menyatakan Bapak sebagai Sosok Inspiratif Abad Ini.

Semoga dengan terpilihnya Bapak Triadi yang sekarang sudah diberhentikan dengan tidak hormat dari institusi kepolisian akan meningkatkan kualitas pengangguran yang ada di negeri kita ini. Dan selamat datang di dunia pengangguran yang keras ini, Pak!

Kami dengan tangan terbuka siap menerima bapak seutuhnya tidak ketinggalan suatu apapun. Shap! (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Exit mobile version