Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sekolah Superhero Pengecut, Tutup Pagar Saat Murid Akan Konsolidasi

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
12 Oktober 2020
A A
Sekolah Superhero Pengecut, Tutup Pagar Saat Murid Akan Konsolidasi terminal mojok.co

Sekolah Superhero Pengecut, Tutup Pagar Saat Murid Akan Konsolidasi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya harus merahasiakan identitas. Pun institusi yang saya maksud dalam tulisan ini. Pokoknya, saya pemilik quirk memperlambat waktu. Makanya saya suka leyeh-leyeh. Quirk kawan-kawan saya ini justru mbois sekali. Ya, walau sedikit aneh-aneh, tapi sangat kuat, seperti zero gravitasi hingga ledakan. Kami kemarin ikut demo di pusat kota. Demo besar yang melibatkan antar sekolah kemarin, menuntut keadilan pemerintah dalam menyediakan peraturan yang adil bagi tiap superhero. Sungguh, upaya cepat dan senyap dari “pihak atas”, menimbulkan tanda tanya besar.

Melalui aturan baru yang mau disahkan tersebut, para superhero muda seperti saya muntab. Walau saya masih sekolah, kelak saya akan menjadi buruh superhero. Begini lho permasalahannya, misalnya mengenai upah. Jasa superhero dibayar per jam sesuai aliansi investor masing-masing. Iya kalau adil, kalau nggak gimana coba? Pun tidak ada izin cuti untuk superhero perempuan yang sedang haid dan hamil. Aneh.

Seperti yang sudah saya sebutkan, saya murid di salah satu sekolah superhero terkemuka di Jepang. Katanya, sekolah itu sangat merakyat. Gimana? Sudah ada gambaran saya ini siapa dan sekolah di mana? Simpan saja. Saya nggak mau ditanya KTP mana. Ribet. Pokoknya, saya kawan dekat Deku, Todoroki, dan Bakugo. Duh, satu per satu kartu AS saya terbuka.

Nah, pasca demo kemarin, “Kementerian Pendidikan Setempat” atau yang bisa disingkat Kemem, mengeluarkan edaran bahwa institusi, tenaga pengajar, hingga para siswa seperti saya, harus menyampaikan aturan baru ini secara objektif kepada masyarakat. Lha bagaimana objektif kalau isinya kebanyakan merugikan superhero, profesi yang ingin saya lakoni kelak. Pun saya sudah punya lisensinya.

Tambah menggelikan, Kemem mengimbau bahwa pengaturan tentang aturan ini selain disampaikan secara objektif, pun harus santun. Kok aturan ini seperti mengebiri tugas kami sebagai generasi superhero pemikir, ya? Hal ini sungguh aneh. Menurut saya, Kemem harusnya berada di garda terdepan untuk mendorong para siswa untuk mensejajarkan peraturan yang membatasi kerja superhero, bukan malah membatasi.

Aturan berikutnya dari Kemem mengatakan, para guru harus senantiasa mendukung para muridnya untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan akademik. Diperjelas lagi, para siswa tidak diperbolehkan mengikuti aksi demonstrasi. Ya, sungguh menggelikan. Pertanyaannya, memang orang di tampuk kekuasaan itu mau dibilangin hanya dengan cara “akademik”? Mikrofon saja dimatikan, apalagi hak-hak kami.

Tambah menggelikan, Kepala Sekolah saya yang memiliki quirk seperti tikus, sore tadi menutup akses masuk untuk para siswa. Padahal, hari ini konsolidasi akan dilakukan oleh kelas 1-A yang dipimpin oleh wali kelas kami, Eraser Head. Nezu, kepala sekolah saya, dari awal memang mendukung adanya aturan baru ini. Padahal, kami sama-sama cendekia akademika, ia malah mendukung aturan cilaka. Duh, neraka.

Sikap pengecut ini tidak menampilkan sebuah institusi sekolah yang melahirkan ide-ide brilian untuk masyarakat. Padahal, adanya sekolah superhero dan cendekia superhero, sangat diharapkan bisa melakukan banyak hal untuk masyarakat.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Menaati aturan dari Kemem boleh saja, tapi institusi setidaknya menentukan sikap atas ke arah mana keberpihakan mereka. Masyarakat atau penguasa. Melalui quirk yang kami punya, rasanya ngosak-ngasik jika ingin kerusuhan. Tapi kan kami terdidik, nggak bakal melakukan itu kalau nggak diusik oleh provokator bernama oknum.

Banyak yang menyalahkan Bakugo lantaran ia memiliki quirk ledakan. Padahal, terbakarnya tempat makan itu bisa saja diusut lebih jeli. Saya berani jamin, bukan kawan saya Bakugo yang melakukan. Pertanyaannya, memang berani mengusut tuntas?

Institusi ini sejatinya mau mencetak pemikir atau robot, sih? Semisal harus saklek dengan pemikiran kolot oligarki, lantas buat apa ada perlombaan mengejar nilai? Masukkan saja kami ke dalam sebuah box, bungkus rapat, plaster, dan beri label, “DIJUAL SUPERHERO MANUTAN. ADD TOMBOL ON/OFF SESUAI ATURAN. BAYARANNYA BISA SECARA ASAL-ASALAN”.

Eraser Head, di grup WhatsApp kelas mengirimkan pesan begini: perjuangan kita memang maha berat, karena melawan institusi sendiri. Setelah itu, kami, selaku murid kelas 1-A di asrama, hanya bisa saling berpelukan dan menangis karena matinya institusi pendidikan paling dasar dan katanya terdepan dalam melindungi keadilan untuk rakyat.

BACA JUGA Saya Pendemo yang Usai Demonstrasi, Pulang ke Rumah Seorang Polisi dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Oktober 2020 oleh

Tags: Sekolahsuperhero
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Perbedaan Jurusan Favorit di SMK Zaman Dulu vs Zaman Sekarang Terminal Mojok

Jurusan SMK yang Jadi Favorit Zaman Dulu vs Zaman Sekarang

7 Juli 2022
belajar dan sekolah

Sekolah Tidak Lebih Penting dari Belajar

3 Juli 2019
4 Peraturan Aneh di Sekolah dan Panduan Memahaminya terminal mojok

4 Peraturan Sekolah yang Terdengar Ngadi-ngadi dan Panduan Memahaminya

24 Agustus 2021
Jakarta Japanese School (JJS), TK Jepang ala Shinchan di Jakarta: Kegiatannya Unik, Fasilitasnya Nomor Wahid

Jakarta Japanese School (JJS), TK Jepang ala Shinchan di Jakarta: Kegiatannya Unik, Fasilitasnya Nomor Wahid

23 Februari 2024
Kesulitan Bocah Jawa Suroboyoan Belajar Bahasa Jawa di Sekolah

Kesulitan Bocah Jawa Suroboyoan Belajar Bahasa Jawa di Sekolah

10 Januari 2023
standard AE7 snowman pulpen mojok

3 Alasan Pulpen Standard AE7 Lebih Baik ketimbang Snowman

11 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.