Jujur, saya agak sedih saat pertama melihat siluet Suzuki Vstrom 250 SX di media sosial. Komentarnya pun penuh dengan komenan nyindir dan ada yang nyelekit. Hati rasanya disayat pakai silet, sakit, perih dan rasanya sudah pindah dunia saja.
Lebay? Memang. Saya sendiri pecinta Suzuki dari dulu, jadi wajar jika saya lebay dalam mencintai, pun mengkritik. Tapi kelebayan ini cuman niat agar Suzuki paham akan kebutuhan pecinta otomotif di negeri ini.
Cek harga kompetitor
Bukan saja menyoal durability mesin, tolonglah perhatikan hal-hal yang minor lainnya. Memang, untuk desain Vstrom 250 SX sudah lumayan bisa diterima mata orang sini, termasuk penglihatan saya. Nggak nyeleneh seperti motor-motor lain yang pernah dirilis, misalnya Suzuki Avenis 125.
Tapi yang saya mau katakan, bisa nggak sih cek harga pesaing dulu? Itu lho motor-motor kompetitor harganya lebih terjangkau. Kalau mau sedikit repot, lihat saja harga Benelli TRK 251 yang harganya Rp52 juta. Tuh, beberapa juta lebih murah, sudah pakai mesin DOHC, shock depan Upside Down (USD), terus ada Viar Vortex dan lainnya. Selain menang “murah”, desain motor adventure-nya juga tak kalah keren. Dan bahkan mesinnya jauh lebih unggul.
Jadi buat Suzuki, lebih baik cek harga kompetitor dulu lah sebelum merilis produk baru. Khususnya saat mau menelurkan Suzuki Vstrom 250 SX. Saya rasa, Vstrom 250 SX yang menggendong mesin satu silinder SOHC serta cuman mengandalkan oil cooled buat pendingin kurang mumpuni untuk bersaing. Jatuhnya malah overpriced.
“Itu Kawasaki Versys 250 lebih malah. Sampai Rp70 jutaan?”
Mon maap, Versys 250 pakai mesin 2-silinder. Beda kasta ini mah.
Minimal pakai shock USD
Satu hal yang cukup disayangkan dari Vstrom 250 SX adalah bagian suspensi depan yang nggak hanya kelihatan kurang tinggi, tapi juga kurang mumpuni. Apalagi motor satu ini diperuntukan untuk touring. Iya saya paham, desain Suzuki Vstrom 250 SX memang sudah khas motor touring. Sudah mirip line up MOGE adventure-nya Suzuki DRZ Dakar. Tapi, tapi…
Shock USD bukan saja memberi kesan makin gagah, tapi peredaman yang lebih nyaman tentunya. Tak hanya bikin nyaman, pemakaian shock jenis ini akan menambah ground clearance dari Vstrom 250 SX yang pendek itu. Masak motor adventure shock depannya pendek? Mana peredaman kurang panjang lagi.
Harusnya Suzuki Vstrom 250 SX banjir fitur
Terus soal printilan lain kayak lampu sein yang belum LED, masak kalah sama CB150X yang jauh lebih murah dan kapasitas mesinnya lebih kecil. Sudah sepantasnya dengan harga yang hampir Rp60 juta, Suzuki Vstrom 250 SX diberikan fitur turah-turah, kan? Seperti semua lampu sudah seharusnya full LED, mesin memakai pendingin water cooled, dan DOHC.
Harusnya beberapa saran simpel untuk Vstrom 250 SX itu bisa didengar sih. Siapa tahu dengan beberapa improvement tadi, Vstrom 250 SX bisa jadi pemimpin pasar motor adventure. Saya masih menunggu loh, kebangkitan kejayaan Suzuki waktu era 2000-an.
Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Suzuki GSX R150, Motor Kencang yang Nggak Cocok Dipakai untuk Pacaran