Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Sedikit Penjelasan tentang Anemia Defisiensi Besi dan Syarat Pendonor Darah yang Benar

Maria Kristi oleh Maria Kristi
24 Juli 2021
A A
Sedikit Penjelasan tentang Anemia Defisiensi Besi dan Syarat Pendonor Darah yang Benar terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

“Hemoglobin rendah dan butuh transfusi darah, Karl Marx pilih pendonor yang hafal Das Kapital.” Meme tersebut berseliweran di beranda media sosial saya, menyisakan pertanyaan, “Ada apa, sih?”

Potongan gambar beserta “judul berita” tersebut jelas meme, bukan berita betulan, sebab sosialis Jerman yang lahir di Trier ini sudah meninggal di London pada 14 Maret 1883. Bukan hoaks juga sebab tidak bertujuan untuk membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, maupun kebingungan. Ya kali ada yang percaya Karl Marx masih hidup dan memerlukan transfusi darah.

Penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, saya mengetikkan frasa “donor darah pilih yang” di kolom pencarian Google dan memilih bagian “berita”. Ketemu! Rupanya seorang pemuka agama mengalami penurunan kadar hemoglobin dan memerlukan transfusi darah.

“Hb saya masih ada 5. Sangat rendah, tapi masih hidup. Eritrosit rendah, zat besi rendah, semua rendah,” begitu kutipan kata-kata yang sudah saya edit diunggah beliau di akun media sosialnya. Dari pernyataan tersebut, kemungkinan beliau memiliki anemia defisiensi besi atau Hb rendah akibat kurang asupan besi. Jika benar kadar besi juga rendah, lho. Sebab, jarang anemia defisiensi besi menurunkan Hb sampai 5.

Kondisi ini, jika tidak terlalu berat saat ditemukan, misalnya Hb masih di kisaran 8 atau 9, maka akan diterapi menggunakan suplementasi zat besi selama paling tidak satu bulan. Tetapi, jika terlalu rendah sampai di bawah 7 memang memerlukan transfusi darah untuk memastikan oksigenasi jaringan (pengantaran oksigen oleh darah ke jaringan tubuh) baik-baik saja.

Anemia defisiensi besi dapat terjadi jika makanan kita kurang mengandung zat besi. Zat besi dari makanan ada dua macam, yakni heme dan non-heme.

Zat besi heme berasal dari sumber hewani seperti daging merah dan hati. Penyerapan zat besi heme tidak dipengaruhi oleh makanan lain. Sedangkan zat besi non-heme berasal dari sumber nabati. Tomat adalah salah satu sayuran yang tinggi zat besi non-heme ini. Meskipun kandungannya tinggi, penyerapan zat besi dari tomat tidak sebaik daging merah atau hati, pun dipengaruhi makanan. Tanin yang terkandung dalam teh adalah salah satu penghambat penyerapan zat besi.

Nah, Karl Marx pemuka agama tersebut memerlukan transfusi darah karena Hb-nya di bawah 7. Lemes, lho, kalau Hb sampai 5 seperti beliau. Masalahnya adalah klaim bahwa beliau memilih untuk memperoleh donor darah dari mereka yang hafal Das Kapital kitab suci. Hal ini dinilai oleh warganet sebagai sebuah kesombongan. “Mau transfusi darah saja pilih-pilih,” begitu kira-kira ujar warganet.

Baca Juga:

Saya Lebih Percaya Dokter Tirta daripada Influencer Kesehatan Lainnya, To The Point, dan Walk The Talk!

Promosi Kesehatan: Jurusan Underrated yang Dianggap Cuma Sales, padahal Garda Terdepan Kesehatan Rakyat

Padahal sebenarnya bisa saja karena lingkar terdekatnya adalah mereka yang memang penghafal kitab suci, jadi ya dapatnya dari orang-orang ini.

Sebenarnya adakah kriteria tertentu untuk memilih pendonor darah? Jawabannya: ada. Tapi jelas bukan IQ atau sifat-sifat tertentu—seperti sabar, baik hati, suka menabung, dan sebagainya—melainkan hanya dua, yakni kecocokan golongan darah dan bebas penyakit yang menular melalui darah.

Golongan darah yang lazim diperiksa untuk keperluan donor darah adalah golongan darah A-B-O dan Rhesus. Sebenarnya ada banyak pembagian golongan darah lainnya seperti Duffy, Colton, Kell, Kidd, dan lain sebagainya, namun yang sering diperiksa ya yang dua itu.

Golongan darah A-B-O menunjukkan ada tidaknya antigen A dan atau B pada sel darah merah manusia. Jika hanya ada antigen A, maka disebut golongan darah A. Jika hanya ada antigen B, maka disebut golongan darah B. Jika ada keduanya, maka disebut golongan darah AB (ini golongan darah yang paling jarang). Jika tidak ada keduanya, maka disebut golongan darah O (sebenarnya yang tepat adalah nol, tapi karena tiga golongan darah sebelumnya menggunakan alfabet, maka disesuaikan dan alih-alih menggunakan angka 0, dipakai huruf O).

Golongan darah Rhesus hanya ada dua macam: Rhesus (+) dan (-). Antigen Rhesus memperoleh namanya dari sejenis kera di Afrika yang juga memiliki antigen ini (kera Rhesus memiliki golongan darah Rhesus +). Kita yang hidup di Asia kebanyakan memiliki golongan darah Rhesus (+), sedangkan orang Eropa kebanyakan memiliki golongan darah Rhesus (-).

Dalam kepentingan untuk donor darah, golongan darah pendonor harus persis sama dengan orang yang akan mendapatkan transfusi. Misal penerima bergolongan darah A+ (golongan darah A Rhesus (+)) maka pendonornya juga harus memiliki golongan darah A+. Jika golongan darahnya berbeda, kekebalan tubuh penerima akan menghancurkan sel-sel darah yang baru ditransfusikan dan terjadi hal yang tidak menyenangkan seperti demam dan sebagainya.

Untuk Rhesus, sebenarnya pemilik Rhesus (+) boleh memperoleh transfusi dari Rhesus (-). Hal ini disebabkan oleh tidak ada antigen Rhesus dalam golongan darah Rhesus (-). Oleh sebab yang sama, golongan darah O- (golongan darah O Rhesus negatif) disebut sebagai donor universal: dapat didonorkan pada semua golongan darah lainnya.

Adapun penyakit-penyakit yang diperiksa saat orang akan mendonorkan darahnya adalah: sifilis, HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C. Pemeriksaan ini tentu saja gratis. Saya memiliki teman yang rutin donor darah hanya agar dapat mengecek dengan gratis apakah dia memiliki penyakit-penyakit ini atau tidak (kalau ada, kan, pasti ditolak untuk donor darah lagi).

Itulah sedikit gambaran tentang anemia defisiensi besi dan kriteria pemilihan pendonor darah yang benar. Semoga setelah membaca ini, tidak ada lagi yang mensyaratkan harus hafal Das Kapital dari pendonornya hanya karena calon penerima darah adalah penggemar berat Karl Marx, ya.

BACA JUGA Beberapa Alasan Donor Darah selain Menolong Orang Lain dan tulisan Maria Kristi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2021 oleh

Tags: anemia defisiensi besidonor darahGaya Hidup Terminalgolongan darah manusiaKesehatan
Maria Kristi

Maria Kristi

Ibu tiga orang anak. Pecinta kopi tapi harus pakai gula yang banyak.

ArtikelTerkait

8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi terminal mojok.co

8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi

24 September 2021
Meme “Kerja, Kerja, Kerja, Tipes” Itu Sesat, Tidak Sepenuhnya Benar Mojok.co

Meme “Kerja, Kerja, Kerja, Tipes” Itu Sesat, Tidak Sepenuhnya Benar

26 Januari 2024
5 Topik Terhangat Mom Shaming Abad Ini yang Seharusnya Kita Hentikan terminal mojok

5 Topik Terhangat Mom Shaming Abad Ini yang Seharusnya Kita Hentikan

5 Agustus 2021
Mengenang Tarik Benang dan Lotre Cabut, Mainan Judi ala Bocah Generasi Awal 2000-an terminal mojok

Mengenang Tarik Benang dan Lotre Cabut, Mainan ‘Judi’ ala Bocah Generasi Awal 2000-an

30 Juni 2021
Surat Terbuka untuk Water Snob: Biasa Aja, Bos, Nggak Usah Jadi si Paling Sehat

Surat Terbuka untuk Water Snob: Biasa Aja, Bos, Nggak Usah Jadi si Paling Sehat

30 September 2022
6 Pertanyaan Menyebalkan yang Seharusnya Nggak Usah Dipertanyakan terminal mojok

6 Pertanyaan Menyebalkan yang Seharusnya Nggak Usah Dipertanyakan

6 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.