Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Secara Kualitas, RCTI Tidak Perlu Khawatir Kepada Netflix dan Youtube

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
24 Juni 2020
A A
penangguhan penahanan gugatan hukum RCTI mojok.co

penangguhan penahanan gugatan hukum RCTI mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Direktur RCTI, Jarod Suwahjo, dan Dirut iNews TV, David Fernando Audy, secara resmi pada 28 Mei, keduanya mengajukan judicial review Pasal 1 ayat 2 UU Penyiaran dan meminta semua siaran berbasis internet, tidak hanya YouTube dan Netflix, agar tunduk kepada UU tersebut.

Tak hanya itu, Visi Citra Mitra Mulia dan Rajawali Citra Televisi Indonesia menggugat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran) ke Mahkamah Konstitusi karena tak atur YouTube dan Netflix. Semakin seru atau perasaan saya saja, pasal itu dinilai menyebabkan perlakuan yang berbeda antara penyelenggara penyiaran konvensional yang menggunakan frekuensi radio dan penyelenggara penyiaran yang berbasis daring.

Atas keresahan yang dialami mereka, dirasa hal ini amat wajar. Namun, ditilik dari kualitas, tayangan kedua stasiun televisi ini terutama RCTI, kualitasnya nggak kalah dari konten Netflix. Jadi, jika dirasa takut kalah saing seperti apa yang dikatakan banyak komentar netizen, saya pribadi tidak yakin atas hal tersebut. Walau mereka pernah membuat pelantar layanan berbagi video bernama MeTube.id dan kini mencoba di RCTI Plus.

Hanya saja masalah keadilan dan kenyamanan umat manusia di muka bumi senja kopi ini. Karena penyelenggaraan siaran berbasis daring tak perlu tunduk pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Penyiaran atau P3SPS, bukan takut kalah saing terhadap konten yang disajikan. Lho nggak percaya? Panasonic Gobel Awards saja sering mendapuk acara-acara RCTI sebagai yang terbaik, apa masih diragukan kualitasnya?

Pun, sejatinya mangsa pasar televisi dan siaran berbasis daring ini sudah sangat berbeda. Kedua hal ini tidak bisa disama-samakan, walau sebenarnya patut diakui, bisnis televisi kini sangat terganggu oleh hadirnya siaran berbasis daring. Ketika televisi seolah terengah-engah oleh perihal rating, kemudian menciptakan sebuah ekosistem baru di mana hal-hal yang bisa mengeruk rating lantas di kedepankan, maka beberapa pihak yang tidak suka akan hal itu, harus tunduk akan ketersediaan konten seperti sinetron, pencarian bakat, talkshow dan realty show yang seakan harus bergelimang air mata

Tetapi jika berbicara adil, siaran berbasis daring tidak sekecil YouTube dan Netflix saja cakupannya, paman. Bayangkan saja betapa ribetnya masa swakarantina seperti ini, ketika mau kuliah daring dengan Zoom dan perangkat lain, kita harus mengikuti beberapa prosedural yang diatur oleh UU penyiaran terlebih dahulu. Atau negara harus mengawasi ribuan streaming service yang tersedia di internet.

Pun jika diawasi, Youtube dan Netflix tidak perlu khawatir. Rasanya pengawasan tersebut tidak ketat-ketat amat. Tengok saja bagaimana tayangan RCTI yang menampilkan adegan berkelahi ala geng motor bisa sukses tembus tayang di jam prime time. Bahkan ada tayangan ulangnya ketika siang, ketika anak-anak sedang riuh-riuhnya menonton televisi. Ketika dulu anak-anak bercita-cita punya Pokemon atau Tamiya, jangan kaget jika sekarang mereka ingin punya motor Ninja.

Saya setuju dengan apa yang diungkapkan oleh RCTI dan iNews dalam alasan judicial review mereka. Konten internet banyak yang tidak menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Seharusnya, film Bird Box atau series Black Mirror andalan Netflix ini harus mengikuti pola seperti May Boy dan Mbak Reva yang sangat menjunjung asas nasionalisme. Pun iFlix dengan Kisah Tanah Jawa: Merapi-nya, seharusnya mengadaptasi gaya sinetron horor RCTI seperti IH SEREM yang menerapkan tiap sila dalam Pancasila.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

Pengetatan fitur parental control milik Netflix seperti menerapkan PIN, menghapus serial atau film tertentu dari profil anak berdasarkan tingkat usia atau judul hingga memiliki opsi untuk mematikan pemutaran otomatis di profil anak juga sangat tidak meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa. Netflix seharusnya mencontoh RCTI Plus ketika membahas Cupi Cupita dalam kanal resminya dan dalam acara Dagelan Ok. Atau paling tidak, Netflix menghadirkan satu konten yang membahas isu rumah tangga seseorang seperti Silet. Itu sangat moralis sekali, mari kita angkat topi.

BACA JUGA No Debat! One Piece Lebih Baik daripada Naruto dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2020 oleh

Tags: netflixRCTI
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Soeraja dalam Serial Gadis Kretek Adalah Contoh Mas-mas Red Flag yang Harus Dihindari Semua Perempuan Indonesia

Soeraja dalam Serial Gadis Kretek Adalah Contoh Mas-mas Red Flag yang Harus Dihindari Semua Perempuan Indonesia

10 November 2023
5 Dokumenter tentang Penipuan di Netflix yang Sayang Dilewatkan Terminal Mojok

5 Dokumenter tentang Penipuan di Netflix yang Sayang untuk Dilewatkan

26 Maret 2022
Alasan yang Bikin Saya Kecewa setelah Menonton Squid Game 2 Mojok.co

Alasan yang Bikin Saya Kecewa setelah Menonton Squid Game 2

5 Januari 2025
la casa de papel korea mojok

‘La Casa de Papel’ Versi Korea Sebenarnya Tidak Perlu Dibuat

1 April 2021
netflix tidak diblokir telkom telkomsel MOJOK.CO

Netflix Tidak Lagi Diblokir: Sebuah Kelegaan, Sekaligus Kecurigaan

8 Juli 2020
7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV Terminal Mojok

7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV

16 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.