Stasiun Tugu merupakan stasiun kereta api (KA) tipe A yang ada di Jogja. Perjalanan KA antar kota kelas eksekutif, kereta bandara YIA, hingga KRL semuanya dilayani di stasiun ini. Fasilitasnya yang lengkap menjadikan tempat ini sebagai stasiun KA andalan warga Jogja dan sekitarnya. Nggak heran kalau stasiun ini dikunjungi jutaan penumpang KA sepanjang tahun.
Sebagai salah satu titik penting di Jogja, tidak heran kalau kawasan sekitar stasiun ini selalu sibuk. Usaha penginapan, makanan, transportasi hingga agen perjalanan dapat dengan mudah ditemukan di sekitar sana. Semuanya ada demi mempermudah penumpang yang hendak naik atau turun kereta di Stasiun Tugu.
Itu mengapa, saya tidak membayangkan kalau stasiun ini lenyap, entah karena dipindahkan atau memang sejak awal tidak ada, saya yakin ada perubahan besar-besaran, baik dari sisi penumpang KA maupun warga sekitar.
#1 Banyak bisnis dan usaha yang terdampak
Apabila stasiun ini lenyap, tempat makan, usaha travel, dan hotel-hotel sekitar stasiun yang pertama akan terdampak. Memang, mereka masih bisa menggaet pelanggan yang hendak mengunjungi kawasan Malioboro dan sekitarnya, tapi tetap saja, berkurangnya pelanggan akan terasa. Asal tahu saja, Stasiun Tugu berada berdekatan dengan Jalan Malioboro dan tempat wisata lain.
Tidak hanya usaha tempat makan, penginapan, dan travel yang akan terdampak. Warga sekitar yang menggantungkan pendapatan dari ojek dan mangkal di sekitar stasiun juga akan kena imbas. Saya rasa tidak hanya ojek pangkalan yang kena, tapi juga ojek online pun akan berkurang orderannya.
#2 Jalan selatan Stasiun Tugu mungkin akan dibuka dan jadi dua arah lagi
Saat ini jalan di selatan Stasiun Tugu Jogja, alias Jalan Pasar Kembang, merupakan jalan satu arah dari sisi timur ke arah barat. Jalan ini dibuat satu arah demi mengindari kemacetan parah. Asal tahu saja sebelum dibuat satu arah seperti sekarang ini, Jalan Pasar Kembang sempat dibuat dua arah dan kemacetan selalu saja terjadi di jam-jam sibuk dan waktu kedatangan kereta laur kota.
Apabila tidak lagi dibuat satu arah, sebenarnya itu memudahkan mereka yang ingin ke Jalan Malioboro dari perempatan Jlagran. Mereka tidak perlu lagi nyelip-nyelip di Jalan Pringgokusuman untuk mengakses Jalan Malioboro. Jalan Pringgokusuman pun akan lebih kondusif.
#3 Tidak ada lagi foto-foto di depan Stasiun Tugu yang ikonik itu
Apabila stasiun ini lenyap, pintu timur kemungkinan tidak akan ada lagi jadi spot foto-foto lagi. Asal tahu saja, Stasiun Tugu Jogja pintu timur jadi salah satu spot foto favorit orang-orang yang mengunjungi Jogja. Sisi timur Stasiun Tugu memang jauh lebih aestetik daripada sisi selatan. Beberapa kali pemugaran dilakukan agar pintu sisi timur semakin cantik. Bahkan, salah satu Terminal Mojok pernah mengangkatnya dengan judul Stasiun Tugu Jogja Pilih Kasih: Pintu Timur Makin Bagus, Pintu Selatan Tetap Semrawut. Selain lebih aestetik, pintu ini lebih teratur karena hanya diperuntukan untuk drop off penumpang sehingga tidak terlalu penuh.
#4 Stasiun Lempuyangan akan penuh
Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan kereta api jarak jauh, terutama kereta api jarak jauh kelas eksekutif dan kereta api bandara kalau Stasiun Tugu Jogja tidak ada. Apabila semua layanan di Stasiun Tugu dipindahkan ke Stasiun Lempuyangan, stasiun kelas B itu jelas tidak mampu. Menampung penumpang KRL serta kereta-kereta ekonomi dan campuran saja Lempuyangan sudah padat, apalagi ditambah beban penumpang dari Stasiun Tugu Jogja. Kekacauan mungkin bisa terjadi.
Di atas beberapa hal yang bisa terjadi kalau Stasiun Tugu Jogja tidak ada. Selain penumpang KA, ada banyak pihak lain yang akan terdampak. Menghilangkan Stasiun Tugu atau memindahkannya mungkin ide yang di luar nalar dan tidak mungkin terjadi. Namun, tidak ada salahnya membayangkanya, sebab di masa seperti sekarang ini segala hal mungkin terjadi. Kita sebagai warga hanya bisa berharap, semoga mereka yang di atas sana cukup waras untuk tidak cawe-cawe terhadap fasilitas publik yang sudah baik, seperti Stasiun Tugu, dan malah membuatnya buruk.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Tugu Jogja, Patuhi Supaya Perjalanan Lebih Nyaman
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
