Nggak kerasa udah masuk periode ujian masuk perguruan tinggi. Dalam pandangan saya pribadi, ada tiga ujian dalam ranah pendidikan yang bikin otak jedag-jedug jos, yakni UN, SBMPTN, dan ujian skripsi.
Bukan tanpa alasan saya mengatakan demikian. Coba deh bayangkan, hidup saja penuh dengan ujian dan masih diuji dengan “ujian” lagi. Bisa dibilang tiga jenis ujian di atas merupakan “ujian dalam ujian”.
Tapi kali ini saya hanya akan mengulas perihal SNBT 2023, nama baru untuk SBMPTN. Yah, apapun namanya tetap saja ujian masuk perguruan tinggi. Nah, dari jenis namanya yang berubah saja, kita udah bisa tahu kenapa SBMPTN bikin frustasi.
Yah, karena setiap tahun sistem ujiannya berubah-ubah. Dan hal ini cukup bikin frustasi. Dengan tingkat kesulitan yang bagi sebagian besar adik-adik calon mahasiswa ketar-ketir. Dan hal ini membuat probabilitas lolos perguruan tinggi idaman malah makin susah.
Namun, ada suatu masa ketika ujian masuk perguruan tinggi, tingkat kesulitannya dipermudah oleh pemerintah, yakni SBMPTN 2019. Kenapa demikian? Sini saya jelasin.
Daftar Isi
Ujiannya bisa dua kali
Berbeda dengan SNBT 2023, SBMPTN 2019 bisa dua kali tes. Ya, dua kali, adik-adikku. SBMPTN pada tahun tersebut dibagi menjadi dua jenis soal, yakni SAINTEK yang menjurus ke soal berjenis matematika dan sains. Sementara itu, SOSHUM untuk yang menjurus ke soal-soal berbasis sosial. Sementara tahun ini, tidak lagi ada pengotak-otakkan berdasarkan jenis soal, namun berbasis Tes Potensi Skolastik (TPS).
Namun, hal yang paling membedakan adalah karena ujian kali ini hanya satu kali. Apa artinya, Bang Messi? Ya, artinya potensi untuk lolos malah lebih kecil dibanding SBMPTN 2019. Jadi, adik-adikku, pesan kamu yang udah semester akhir ini, belajar yang rajin, jangan push rank mulu.
Dua kali ujian dan bisa custom jenis soal
Sekilas, keliatan SBMPTN itu banyak ya ujiannya. Meskipun jenis soalnya ada banyak, peserta ujian diberikan kebebasan, mau satu kali atau dua kali ujian. Dan kabar baiknya, bisa custom jenis soalnya. Sepengalamannya saya, saya dua kali ujian dengan dua jenis soal yang berbeda, SOSHUM dan SAINTEK. Mantap, kan!
Nah, sementara teman-teman saya ada yang hanya sekali, dan ada juga yang keduanya namun memilih jenis soal yang sama. Hal dikarenakan jenis soal disesuaikan dengan jurusan yang hendak diambil oleh calon mahasiswa. Hal ini menurut saya memudahkan adik-adik untuk menetapkan jurusan mana yang hendak dipilih berdasarkan jenis soal yang diambil.
Ujian dulu, keluar nilai, baru pilih jurusan
Nah, ini bagian paling luar biasa pada SBMPTN 2019. Peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian dulu, baru memilih jurusan. Jurusan yang dipilih diambil berdasarkan jenis soal ujian yang dipilih.
Seingat saya, nilai keluar satu minggu setelah ujian dilaksanakan. Setelahnya, peserta diberikan kesempatan untuk memilih jurusan yang dipilih berdasarkan nilai SBMPTN yang diraih.
Dengan previllage ini, peserta akan lebih mudah dalam mempertimbangkan jurusan yang akan dipilih. Makanya, keputusan yang diambil akan lebih matang lagi, di mana hal ini akan berdampak pada probabilitas peserta lolos ke universitas idaman semakin tinggi.
Hal ini berbeda dengan SNBT 2023, di mana peserta hanya sekali ujian dan memilih jurusan diawal. Hal ini tentu lebih sulit karena keputusan peserta bisa jadi lebih spekulatif hanya berdasarkan ikut-ikutan teman. Bahkan bisa asal-asalan pilih jurusan karena emang nggak tahu mau memilih apa. Ingat, salah pilih jurusan, bisa berujung salah memilih karier.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah, masing-masing sistem ujian SBMPTN tiap tahun memiliki kelebihan dan kekurangannya. Saya yakin betul sistem yang berubah-ubah sudah berdasarkan evaluasi dari tahun ke tahun oleh para ahli di bidangnya.
Pendapat pribadi ini hanya berdasarkan pengalaman saya sebagai penyintas SBMPTN 2019. Dan saya bersyukur bisa mengalami periode tersebut dalam hidup saya dan merasa tak salah dalam memilih jurusan.
Kayaknya sih, nggak salah.
Nggajk salah, kan?
Penulis: Muhammad Ridho Kayambo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 4 Jurusan yang Mencerminkan Orang Indonesia Banget