Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Saya Tidak Merokok demi Finansial yang Lebih Baik

Muhammad Fariz Kurniawan oleh Muhammad Fariz Kurniawan
16 Agustus 2020
A A
merokok cengkeh ingatan tentang nenek MOJOK.CO

merokok cengkeh ingatan tentang nenek MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Mungkin ketika Anda pertama kali melihat saya, Anda akan menganggap saya ini sangar alias preman. Tapi Anda jangan terlalu percaya pada hal tersebut. Saya sama sekali tidak seperti yang Anda kira.

Jangankan melakukan tindakan premanisme, bahkan merokok pun saya tidak begitu tertarik. Kalaupun saya merokok, itupun saya lakukan kalau dipaksa oleh teman atau sedang iseng karena bingung mau menghabiskan uang kemana.

Sewaktu saya masih bekerja di kantor lama, saya kerap ditawari untuk merokok. Walaupun tawaran tersebut datang bertubi-tubi, saya tetap menolaknya. Saya sendiri memang merasa tidak “enak” kalau harus mengambil rokok milik teman. Saya lebih baik membelinya sendiri.

Di samping itu, merokok tidak membuat saya kenyang. Alih-alih demikian, justru mata saya yang kenyang oleh pedasnya kepulan asap niko. Belum lagi kalau paru-paru saya ikutan sesak.

Meskipun demikian, saya masih tetap ditawari rokok. Katanya sih biar lebih gaul di kantor. Bisa dimaklumi mengingat mayoritas pekerja disana memang suka merokok. Saya sendiri menghormati kebiasaan tersebut.

Pada suatu waktu, saya mengobrol dengan teman saya. Dalam perbincangan tersebut, saya sempat berseloroh, “Daripada lu ngerokok, mendingan duitnya buat makan siang. Kan lumayan”.

Saya sendiri mengatakan kalimat tersebut bukan tanpa alasan. Bagi saya, uang rokok saat ini bisa dikatakan cukup mahal. Berdasarkan data per Januari 2020, setidaknya kita harus menyiapkan kocek minimal Rp20.000,00 untuk membeli rokok.

Bagi yang berpenghasilan tinggi seperti Ronaldo atau Messi, jumlah tersebut tentu bukan masalah besar. Tetapi apa jadinya jika penghasilannya tidak terlalu tinggi? Apalagi kalau orang tersebut merupakan perokok berat, dimana dalam sehari dia bisa menghabiskan lebih dari satu bungkus.

Baca Juga:

Tulungagung, Kota yang Siap Bersaing dan Menggeser Kudus sebagai Pemilik Takhta Kota Kretek

Kemasan Rokok Polos Bukti Pemerintah Tidak Mengenal Rakyatnya. Pasti Gagal, dan yang Untung Justru Rokok Ilegal!

Dalam jangka pendek alias sehari, mungkin tidak akan terasa. Tetapi bagaimana jika uang Rp20.000,00  tersebut diakumulasikan dalam sebulan alias 30 hari? Secara keseluruhan, Anda minimal perlu menyiapkan uang sekitar Rp600.000,00  hanya untuk “membakar rokok”.

Padahal uang sebesar Rp20.000,00 tersebut bisa dialokasikan untuk hal yang lebih primer, misalnya untuk membeli makanan. Di lingkungan rumah saya sendiri, uang tersebut bisa digunakan untuk membeli nasi telur plus sayur sebanyak dua kali. Selain kenyang, juga cukup menyehatkan.

Saya sendiri kerap mendapat porsi nasi yang cukup banyak dari pemilik warung. Dengan demikian, terkadang saya cukup makan sekali saja dalam satu hari. Di samping itu, terkadang saya juga kerap mendapat kiriman makanan dari saudara.

Jika saya mampu melakukan penghematan dengan hanya makan sekali sehari, maka saya hanya perlu mengeluarkan uang Rp10.000,00 per hari. Jika diakumulasikan dalam sebulan, saya hanya perlu menghabiskan uang Rp 300.000,00.

Dengan menggunakan parameter akumulasi “uang rokok” pada paragraf sebelumnya, saya bisa melakukan penghematan sekitar Rp300.000,00. Sisa uang tersebut biasanya saya gunakan untuk membayar tagihan air bulanan atau membeli token listrik.

Di samping itu, pandemi Covid-19 saat ini membuat kondisi ekonomi semakin tidak menentu, bahkan mengkhawatirkan. Hal tersebut terjadi menyusul semakin nyatanya ancaman resesi di Indonesia saat ini. Buktinya, sudah terjadi PHK di beberapa lini usaha.

Secara sederhana, PHK akan membuat para pekerja kehilangan pendapatannya secara rutin. Bagi yang punya usaha sampingan, mungkin hal tersebut tidak akan begitu berpengaruh. Tetapi bagaimana dengan yang hanya mengandalkan pekerjaan lamanya tersebut?

Tentu saja, ini bisa menjadi masalah besar. Mau tidak mau, harus ada beberapa pos anggaran yang perlu dihemat atau bahkan dipangkas. Pos anggaran rokok bisa menjadi salah satu pos yang paling masuk akal untuk dihemat atau dipangkas.

Walaupun merokok merupakan salah satu nikmat dunia bagi sebagian kalangan, secara keseluruhan rokok tidak akan membuat Anda kenyang. Rokok bukanlah zat yang dibutuhkan oleh perut anda.

Saya sendiri tidak bermaksud untuk melarang rokok sepenuhnya. Di sisi lain, industri rokok merupakan salah satu sumber pemasukan terbesar bagi negara. Jika industri ini benar – benar dihapuskan, maka akan sangat berdampak besar terhadap ekonomi negara.

Dalam tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan sudut pandang pribadi dampak merokok terhadap kesehatan finansial. Kalaupun Anda ingin merokok, silakan saja Anda lakukan. Asalkan hal tersebut tidak menganggu kesehatan badan maupun finansial Anda.

BACA JUGA Nasihat Pernikahan yang Tidak Banyak Diketahui Orang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: finansialRokok
Muhammad Fariz Kurniawan

Muhammad Fariz Kurniawan

Saya merupakan penulis pemula. Saya hobi menggambar di mana saja.

ArtikelTerkait

Memberi Tempat Bagi Remaja untuk Bicara Soal Rokok (Unsplash)

Memberi Tempat Bagi Remaja untuk Bicara Soal Rokok

9 Desember 2022
Gambar Menyeramkan pada Bungkus Rokok Adalah Kesia-siaan yang Merusak Karya Seni terminal mojok.co

Rokok Bikin Rakyat Miskin Makin Miskin Itu Omong Kosong

16 September 2020
rokok macho maskulin

Iklan Rokok Djarum 76, Nggak Ada Maskulin-Maskulinnya

18 Mei 2019
Gudang Garam Klobot, Rokok Legendaris yang Tetap Eksis

Gudang Garam Klobot, Rokok Legendaris yang Tetap Eksis

21 Oktober 2022

Mana yang Perlu Diprioritaskan: Menikah Dulu? Atau Mapan Dulu?

30 April 2021
Ayahku Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen terminal mojok.co

Ayah Saya Adalah Orang Muhammadiyah, tapi Soal Rokok Dia NU Tulen

11 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.