Saya Kelar Mengerjakan Tesis dalam 4 Bulan, dan Ini Cara Saya

Saya Kelar Mengerjakan Tesis dalam 4 Bulan, dan Ini Cara Saya

Saya Kelar Mengerjakan Tesis dalam 4 Bulan, dan Ini Cara Saya (Pixabay.com)

Bisakah tesis dikerjakan dengan cepat? Ini pertanyaan yang menjebak, setidaknya bagi saya. Pertama, jika dijawab iya, bakal dianggap sombong dan mengada-ada. Tapi jika dijawab tak mungkin, kok ya pada protes. Tapi, jika saya boleh menjawab, jawaban saya adalah bisa banget. Sebab, saya adalah bukti nyatanya. Saya kerjakan tesis saya selama 4 bulan.

Saya menuliskan ini berdasarkan pengalaman pribadi, dan baru saja dinyatakan lulus pada 11 Januari 2024. Jadi yang saya tuliskan memuat fakkta yang dapat diterapkan bagi para pejuang tesis.

Saya kuliah di salah satu kampus Negeri di Semarang, yaitu Universitas Negeri Semarang, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. please, jangan ada yang bilang “pantesan cepet, orang jurusannya gampang”. Please, nggak segampang itu, Gengs. Semua ada proses, ada lika-liku, ada tanjakan, rintangan pada setiap prosesnya. Jadi please, jangan diremehkan yaa!

Sedikit cerita dulu, ya. Awal mula 2022, saya baru lulus S1 di salah satu kampus swasta di Malang, berkeinginan untuk lanjut kuliah dengan harapan bisa mendapatkan beasiswa. Namun, 2 kali mencoba beasiswa yang berbeda, hasilnya sama. Saya gagal. Tapi hal tersebut tidak membuat saya menyerah, karena memang saya pribadi masih belum memiliki penghasilan tetap, saya mencoba merayu orang tua saya agar dibiayai dengan janji kuliah hanya tiga semester. Kalaupun lebih, saya akan menanggung sendiri. Akhirnya orang tua mengizinkan.

Cari yang teorinya 3 semester doang

Nah, kebetulan inilah mengapa saya memilih Universitas Negeri Semarang, karena kurikulum yang disediakan memang dikemas selama 3 semester. Pada semester 3 sudah tidak ada mata kuliah tatap muka, jadi bisa fokus mengerjakan tesis. Namun, ternyata pada pertengahan jalan, saya dilamar oleh pacar saya pada liburan semester 2, nah, karena orang tua saya khawatir jika saya harus ke Semarang seorang diri, akhirnya disuruhlah saya menikah, dan ya saya melakukannya. Setelah sebulan menikah, saya dinyatakan hamil, dan ini justru tantangan yang sedikit berat bagi saya.

Baca halaman selanjutnya

Tesis tetap jalan

Namun, sangat bersyukur karena saya tidak mengalami morning sick, sehingga saya dapat pergi ke Semarang dan fokus mengerjakan tesis. Singkatnya begitu, karena jika dilanjutkan akan menjadi cerita pribadi saya. Fokus pada pengerjaan tesis, berikut tips yang dapat saya berikan.

Harus sering-sering bimbingan tesis, bagaimanapun caranya

Pertama, pada saat semester 2 terdapat salah mata kuliah metodologi penelitian, pada pengerjaan luaran atau output dari mata kuliah ini yaitu proposal penelitian (bakal calon proposal tesis) harus dikerjakan dengan serius. Sebab, hal ini dapat memengaruhi proses atau lamanya bimbingan pada semester 3.

Setelah memasuki semester tiga yang ditandai dengan munculnya SK pembimbing, hendaknya sering-seringlah bimbingan. Minimal satu kali bimbingan dalam 1 pekan, baik hanya satu dosen, dan akan lebih baik jika dilakukan bimbingan pada 2 dosen. Maksimal 1 kali dalam 2 minggu.

Misalnya mendapat dosen yang sibuk, dan sulit ditemui, maka selain rajin, harus menambah kesabaran dalam menunggu dosen. Sejatinya tidak ada dosen yang menolak untuk membimbing mahasiswa dengan alasan pribadi, pasti ada tugas yang sedang atau akan dilaksanakan.

Kedua, kalau misalnya ada yang bilang, pertemanan di S2 merupakan pertemanan yang tidak perlu dilakukan, itu salah besar. Dengan adanya teman seperjuangan, melihat progressnya yang lebih unggul atau lebih banyak dibandingkan kita dapat dijadikan sebagai motivasi, bukan sebagai bahan iri semata.

Mungkin 4 bulan, mungkin lebih, tapi nggak mungkin lama

Yang terakhir dan yang paling penting yaitu, semangat dari diri sendiri. Karena mau seisi dunia yang mau memberi semangat atau motivasi, apabila sudah terjebak dengan rasa malas diri, maka semua sia-sia. Intinya, harus selalu bahagia, rajin, dan tidak terlalu memaksakan diri.

Setelah 4 bulan yang berdarah-darah, saya bisa menyelesaikan tesis saya. Apakah tips saya valid? Jelas, wong saya bukti nyata. Tapi, mungkin aplikasinya akan berbeda sebab kita semua menemui realitas yang sama. Hanya saja, jika memang ingin cepat menyelesaikan tesis, cara saya bisa ditiru. Mungkin tidak dalam 4 bulan, tapi saya yakin nggak bakal lama.

Jadi kesimpulannya, yaitu kiat-kiat yang perlu dilakukan yaitu rajin bimbingan, punya teman suportif, dan menanamkan semangat pada diri sendiri. Dan lagi-lagi, butuh mental yang kuat. Semangat mencoba!

Penulis: Alfi Khoiru An Nisa
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Saya Menyelesaikan Tesis Pascasarjana dengan Modal Cuma Rp120 Ribu, Dapat Nilai A Pula

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version