Saya EXO-L dan Saya Mendukung Mas Young Lex

Saya EXO-L dan Saya Mendukung Mas Young Lex terminal mojok

Kasus plagiarisme kini kembali menyandung selebriti Tanah Air. Setelah Via Vallen sempat didaulat memplagiat MV Idol Korea, IU. Baru-baru Ini Young Lex juga didaulat memplagiat video klip personel boy group EXO, Lay, yang berjudul “Lit”, dalam MV terbarunya yang bergandengan tangan dengan developer game Three Kingdoms berjudul “Raja Terakhir”. 

Sebelum bicara panjang lebar mengenai kasus ini, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu plagiarisme. Ya, supaya kita nggak melakukan hal yang merugikan dan sembrono. Dilansir dari Duplichecker.com, plagiarisme adalah tindakan pretense di mana Anda mengambil kata-kata seseorang dan menjadikan milik Anda sendiri, itu dapat mencakup gagasan, pemikiran, atau materi apa pun yang dapat Anda lihat atau dengar dan buat salinannya. Sedangkan menurut kamus Oxford, plagiarisme adalah praktik mengambil karya atau ide orang lain dan menyerahkannya sebagai milik sendiri. Baca, dengar, dan pahami!!! Eh?

Tentu saya sebagai EXO-L sangat nggak terima atas apa yang dilakukan Young Lex terhadap idola saya (atau mungkin kami). Bayangkan, Lay EXO memikirkan konsep demikian megah beberapa jam, hari, bulan, bahkan tahunan. Lalu dengan entengnya, dengan alasan ketidaktahuan dan tanpa unsur kesengajaan plus tanpa merasa bersalah sedikit pun, ada yang menduplikat konsepnya.

Yah, meskipun nggak banyak, bukankah hal itu mencederai citra seorang seniman? Seharusnya, Young Lex sebagai sesama seniman mafhum akan hal itu. Memangnya siapa sih yang nggak akan marah jika karyanya atau karya idolanya diplagiat?

Namun, sebagai EXO-L yang baik hati, nggak sombong, dan rajin menabung, alangkah baiknya kita menyikapi ini dengan lemah lembut dan kepala dingin seperti yang dilakukan Mas Young Lex terhadap ras K-Popers.

Pertama, seyogyanya kita nggak perlu menyalahkan Mas Young Lex. Doi nggak patut disalahkan, wong katanya nggak tahu—bukannya orang yang nggak tahu itu hukumnya boleh dan dima’fu (dimaafkan)—soal penggarapan video klip yang memiliki beberapa konsep yang sama dengan milik Lay EXO. Menurut keterangan blio, yang menggarap video klip tersebut adalah PH beserta jajarannya. Sedangkan blio hanya sebagai talent dan bekerja sama dengan game developer Three Kingdoms.

Loh, bukannya sebagai talent harusnya ada komunikasi dengan PH mau dibikin konsep seperti apa dan bagaimana? Waduh, gimana to, Mas Young Lex? Masalahnya sederhana, merujuk dari pengertian plagiarisme di atas sudah terbukti mereka mengambil beberapa konsep Lay EXO. Kecuali jika mengganti ikon naga menjadi belut listrik atau ikan lele. Lalu mengganti background-nya dengan Candi Borobudur atau Candi Prambanan. Nah, selain lebih ciamik, tentu lebih cinta produk dalam negeri. Seperti yang digaungkan Pak Jokowi untuk mencintai produk lokal gitu~

Dan yang perlu dilakukan Mas Young Lex dan tim adalah mengakui kalau ternyata mirip plus atas nama unsur ketidaksengajaan. Atau jika itu terlalu berat cukup dengan minta maaf secara benar dan baik. Toh itu juga nggak merugikan amat, selain mendapat citra baik, saya yakin follower dan subscriber blio akan semakin deras. Ditambah lagi huru-hara ini nggak berkepanjangan. Siapa sih yang ingin bangsa ini terpecah belah karena: “Lo Team K-Pop apa Team Young Lex?”

Kedua, menjadi K-Popers yang wajar itu perlu dan harus, Bund. Jangan sampai kita menjadikan Mas Young Lex sebagai objek hujatan lantaran melakukan kesalahan—pada dasarnya semua manusia salah ya, Mylov, hehehe.

Sebab, semakin K-Popers menghujat, secara nggak langsung menaruh atensi besar terhadap Mas Young Lex. Nah, akhirnya game yang menggunakan lagu doi naik daun, meskipun bukan karena komentar baik melainkan komentar hujatan, sih.

Maka dari itu, berhenti melakukan hinaan dan hujatan kepada Mas Young Lex. Seharusnya kita malah dukung blio supaya bisa melakukan hal tanpa membuat sensasi terlebih dahulu. Supaya nggak harus melakukan plagiarisme jika pengin membuat video klip. Bukannya malah menghina blio dengan sebutan yang nggak pantas dan nggak mengenakkan hati.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Besar harapan saya geger geden ini segera berakhir. Takutnya sekte Cebong-Kampret bakal terjadi lagi, hanya karena Team Lay atau Team Young Lex.

Sumber Gambar: YouTube Young Lex

BACA JUGA Young Lex Dihujat Bukan Perkara Plagiat, Emang Pada Nggak Suka Aja, kan? dan tulisan M. Isnaini Wijaya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version