Dari sekian banyak desa di Kabupaten Bandung Barat, ada satu desa yang tampak berbeda dari desa pada umumnya. Desa tersebut adalah Desa Sariwangi. Desa Sariwangi terletak di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, membentang cukup luas, sekitar 244.347 hektare. Di sini terdapat beberapa perumahan elite yang sayangnya tidak berbanding lurus dengan kondisi jalan desa ini.
Selain kompleks perumahan elite, di desa ini juga ada beberapa penginapan yang memiliki rating bagus di Google. Sebut saja Ghatan Home Stay, Coney Ville, hingga Sariwangi Regency. Jujur saja, kehadiran perumahan elite dan penginapan-penginapan ini membuat Desa Sariwangi Bandung Barat ini tampak megah.
Daftar Isi
Terus bangun bangunan tapi lupa memperbaiki jalan
Ada beberapa alternatif jalan yang bisa dilalui pengendara yang melewati Desa Sariwangi Bandung Barat. Misalnya Jalan Mekarwangi dan Jalan Sariwangi Selatan. Akan tetapi selama hampir 3 tahun saya melewati jalan-jalan tersebut, tak ada perubahan berarti di sana. Jalanan tetap rusak di beberapa titik dan tentu saja itu membahayakan pengendara yang melintas.
Padahal pembangunan kompleks perumahan dan juga penginapan-penginapan dilakukan lebih masif di sini. Tapi pemerintah daerah lupa memfasilitasi itu semua dengan jalanan yang lebih mulus dan bagus.
Kondisi jalan sempit menyusahkan pengendara yang melintasi Desa Sariwangi Bandung Barat
Dari beberapa jalan yang melewati Desa Sariwangi, jalan yang paling sering saya lewati untuk menuju ke tempat kerja adalah Jalan Sariwangi Selatan. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kondisi jalan ini rusak di beberapa titik dan terasa begitu menyiksa pengendara yang melintas.
Selain rusak, jalan ini juga sempit. Hanya muat dua mobil. Jika masuk jam-jam sibuk seperti jam berangkat kantor atau pulang kantor, jalanan di sini macet.
Kondisi jalanan yang sempit ini juga disebabkan luas lahan di Desa Sariwangi Bandung Barat sudah habis hampir separuhnya oleh rancangan dan pembangunan bangunan yang membuat desa ini tak seperti desa pada umumnya. Yah, minimal kalau mau dibikin jadi kawasan elite, kondisi jalan bisa dilebarkan walau cuma sedikit lah.
Selokan terlalu lebar sehingga rawan kecelakaan
Kondisi selokan di beberapa jalan di Desa Sariwangi Bandung Barat ini rasanya terlalu lebar. Apalagi di Jalan Sariwangi Selatan, ada selokan yang terlalu memakan lebar jalan. Sudah mah jalannya sempit, eh, selokannya kelebaran.
Tak jarang tiap ada dua mobil berpapasan di Jalan Sariwangi Selatan, ada saja yang celaka. Kalau nggak hati-hati dan nggak pas, ban mobil pasti masuk ke dalam selokan jalan ini.
Kondisi perempatan di Desa Sariwangi Bandung Barat kurang ideal
Saya sempat menulis artikel soal Tanjakan Endog di Terminal Mojok beberapa waktu lalu. Nah, tanjakan tersebut terletak di Desa Sariwangi Bandung Barat yang mana juga ujungnya menjelma menjadi perempatan. Tanjakan Endog sendiri menjadi momok bagi pengendara dan warga sekitar yang melintas, ditambah ada perempatan di ujung jalan yang tentu saja tak kalah membahayakan.
Jujur saja melewati perempatan di sini begitu menyebalkan. Kondisi jalannya kurang ideal karena berupa tanjakan maut dan jalannya kerap macet. Sungguh sempurna penderitaan melewati jalanan di Desa Sariwangi Bandung Barat.
Sebenarnya kalau desa ini dibangun perumahan elit dan penginapan boleh-boleh saja. Tapi, seharusnya pemkab dan pihak-pihak terkait tidak melupakan kondisi jalan di desa ini. Jangan hanya bangun, bangun, bangun, tapi infrastruktur di sekitarnya tidak memadai. Kasihan kan pengendara yang melintasi desa ini.
Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.