Beberapa tahun terakhir, saya sering mendengar sebuah opini bahwa Salatiga adalah salah satu kota terbaik di Jawa Tengah. Ia mampu mengalahkan beberapa tempat, salah satunya Jogja, yang sering banget dipakai sebagai perbandingan.
Saya tidak ingin membantah opini tersebut. Apalagi sudah banyak artikel yang menguatkan opini tersebut. Nah, sebagai orang asli Salatiga, saya ingin menambahkan beberapa detail saja. Tujuannya, untuk semakin menegaskan bahwa kota ini adalah kota terbaik untuk menghabiskan hari tua.
#1 Kemiri dan Pulutan: Pusat kehidupan mahasiswa di Salatiga
Kemiri dan Pulutan ini adalah daerah yang cukup padat, kenapa? Karena di Kemiri ada Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan di Pulutan ada Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga.
Jadi, bisa dibayangkan daerah ini penuh dengan kos-kosan mahasiswa. Kalau mau lihat langsung wajah Indonesia, Kemiri tempatnya, karena etnisnya sangat beragam di sini.
#2 Kembang Arum: Pusat komunitas internasional
Kembang Arum berbeda dari Kemiri dan Pulutan. Kalau 2 tempat tadi lebih lokal, Kembang Arum adalah tempat para bule, kebanyakan orang Amerika, tapi ada juga yang asal Korea. Di sini ada Mountain View Christian School, sekolah internasional, dan dekat situ juga ada SMP Muhammadiyah Plus Salatiga. Jadi, kalau kamu mencari suasana internasional, Kembang Arum bisa jadi pilihan.
#3 Jetis: Pusat pendidikan anak-anak Salatiga
Jetis dipenuhi sekolah. Mulai dari SD, SMP, SMA, MA, SMK, sampai tempat les yang kadang bayarnya cukup mahal. Di sini juga ada perpustakaan daerah yang nyaman buat baca buku, dan ada taman skateboard yang sering dipakai orang-orang untuk latihan.
Ada juga pusat aksesoris dan pusat kafe di Salatiga. Jadi, Jetis ini cocok buat kamu yang cari area dengan banyak fasilitas pendidikan dan ruang rekreasi.
#4 Kridanggo dan TC: Daerah olahraga dan kesehatan
Kridanggo dan TC alias Training Centre atau pusat latihan adalah pusatnya olahraga dan rumah sakit di Salatiga. RSUD Salatiga terletak di sini, sangat strategis. Seberang rumah sakit ada PMI (Palang Merah Indonesia), dan persis di belakangnya, nempel pagar, ada Stadion Kridanggo.
Nggak jauh dari sini, ada tempat untuk latihan olahraga. Ada wushu, takraw, sepak bola, lari, dan wall climbing. Nah, biasanya atlet mudanya sekolah di SMP yang ada di kompleks ini.
Oya, di sini ada gedung daerah juga yang biasa dipakai untuk event jual barang bekas seperti baju branded bekas dan sepatu branded bekas yang lagi hype banget di sini. Kalau nggak, biasanya dipakai untuk konser musik hardcore dan band-band an.
#5 JB atau Jalan Baru: Tempat nongkrong anak muda
JB atau Jalan Baru adalah daerah yang jadi pusat tongkrongan anak muda Salatiga. Di sini banyak kafe dengan berbagai konsep. Ada yang mengusung tema alam dengan kursi outdoor, bernuansa jadul, membawa kita kembali ke zaman dulu, dan ada yang modern fancy.
Kalau suka nongkrong atau cari tempat yang asyik buat kerja, JB cocok banget deh. Harganya pun bervariasi, dan kebanyakan kafe sudah mencantumkan harga di Instagram atau Google Maps, jadi gampang buat cari tahu.
#6 Argomulyo: Daerah industri Salatiga yang pesat berkembang
Argomulyo, dulunya, adalah daerah yang cukup sepi. Namun, sekarang, berkembang pesat, terutama setelah jadi kawasan industri besar. Banyak perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari asbes, baja, cat, robotik, sepatu, hingga obat yang sedang dibangun.
Perkembangan industri ini meningkatkan perekonomian dilihat dari banyaknya pedagang baru serta kos-kosan baru bermunculan. Sebagai gambaran, harga kos di sini sekitar Rp500 ribu per bulan, dengan UMK sekitar 5 kali harga sewa kos di daerah ini. Fun fact, di sini ada daerah pemekaran yang dulunya merupakan wilayah Kabupaten Semarang sekarang sudah masuk ke wilayah Kota Salatiga.
#7 Kawasan Kota Salatiga: Pusat perdagangan dan pemerintahan
Kota, yaitu tempat di sekitar bundaran dengan jam besar di tengah pancurannya adalah pusat pasar dengan banyak took di dalamnya. Pusat pemerintahan kebanyakan di sini, ya, kebanyakan. Karena salatiga nggak menganut penempatan pusat pemerintahan dalam satu kompleks besar yang sama.
Selain itu, ada Mall Ramayana, satu-satunya mall besar di sini. Mall-nya tidak sebesar Plaza Ambarukmo, bahkan nggak sampai ukuran Jwalk Jogja. Mungkin besarnya mirip dengan luas Gedung Pertemuan Daerah yang berada persis di seberangnya, yang biasa dipakai untuk orang mantenan atau event clothing itu. Sungguh simple dan cocok bukan buat ngerem porsi belanja dibandingkan ketika berada di mall besar.
Penutup
Itu tadi sedikit tentang ciri khas masing-masing wilayah di Kota Salatiga. Semoga bisa dijadikan pertimbangan buat keputusan kamu di masa mendatang.
Overall, menurut saya, kota ini sudah berkembang jauh dari Salatiga 5 sampai 10 tahun yang lalu. Fasilitas umum sudah jauh lebih baik, modernisasi seperti bayar pake QRIS misalnya, itu udah sehari-hari. Ojek online banyak, tol dekat, pendidikan oke, internet terjangkau, jalanan aspal. Ya, lumayan untuk menjadi kota terbaik untuk pensiun.
Akhir kata, saya tutup dengan semboyan khas Salatiga ya biar afdal:
Ikan lele di atas tampah,
Ikan mujair berenang sampai samudera,
Srir astu swasti prajabhyah!
Semoga kebahagiaan dan keselamatan selalu menyertai kita semua!
Nuwun.
Penulis: Nurul Fadlilah
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Salatiga, Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Tengah
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
