Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Salah Kaprah Santet dan Tujuh Ajian Paling Populer

Ahmad Shulhan Hadi oleh Ahmad Shulhan Hadi
5 Desember 2020
A A
Salah Kaprah Santet dan Tujuh Ajian Paling Populer terminal mojok.co

Salah Kaprah Santet dan Tujuh Ajian Paling Populer terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Santet, istilah ini rasanya banyak disalahpahami orang. Banyak orang yang gebyah uyah istilah santet dengan tenung. Termasuk beberapa tulisan terkait santet di Mojok. Sedihnya, ada juga yang ditulis orang Banyuwangi. Sebagai orang Banyuwangi, meskipun bukan lare Osing Deles, rasanya saya harus meluruskan persoalan ini. Bukan karena sok tahu, tapi memang demikian adanya: santet bukan tenung. “Kalau resek, nanti kamu aku santet, aku masukkan Iphone ke dalam perutmu.” Ini adalah kalimat yang keliru dalam logika berpikir orang Osing tentang santet.

Alih-alih digunakan untuk mencelakai (membunuh) orang atau tindak kekerasan maya lainnya, santet justru lebih dekat hal yang berkaitan dengan yangyangan atau perjodohan dan pengasihan. Di antara pembaca pasti banyak yang belum paham jika santet itu adalah semacam singkatan “mesisan kanthet” (sekalian lengket) atau “mesisan benthet” (sekalian retak). Intinya, jika sepasang anak manusia lebih bermanfaat hidupnya jika bersatu, dibuat mesisan kanthet. Namun, jika kondisi mereka lebih baik tidak menyatu, dibuat mesisan benthet.

Istilah ini sudah lazim didengar di kalangan warga Osing (orang Banyuwangi asli). Kalau mau yang versi ilmiah ada di buku terbitan LKIS berjudul Memuja Mantra karya Heru S. Putra. Buku ini hasil penelitian di Banyuwangi. Dalam khasanah spiritual Osing, dikenal adanya empat ilmu. Jika umumnya di tempat lain ada hitam dan putih saja, di sini ada kuning dan merah. Dan santet menempati posisi kuning merah ini.

Dalam kesempatan ini, saya justru mau pamer terkait yang saya peroleh dari Eyang Hasnan. Fitur atau aji terkait persantetan sebenarnya cukup banyak. Namun, dia menyebut ada yang paling dekat dengan kehidupan perjodohan atau pengasihan. Dan sebenarnya ini hanya mengacu pada tujuh binatang domestik yang ada di sekitar manusia.

#1 Jaran goyang

Bisa dibilang ini jenis santet paling populer yang dikenal masyarakat. Bahkan, karya tari yang menggambarkan bagaimana ajian ini bekerja juga sangat populer dipentaskan di kalangan masyarakat Banyuwangi. Termasuk juga sampai menginspirasi munculnya lagu Jaran Goyang yang dinyanyikan Mbak Nella. Aji jaran goyang biasanya dilakukan seorang pria terhadap perempuan yang dia kasihi, tapi justru ditolak mentah-mentah dengan sombong. Jika mengacu cerita salah satu eyang, kesaktian aji ini digambarkan dalam kalimat, “Ojo maneh siro, jaran goyang. Nagud.” (Jangankan kamu, kuda saja bergoyang, buset).

#2 Kebo buduh

Tidak hanya kaum laki-laki sebagai subjek, ada kalanya perempuan juga memainkan diri sebagai subjek dan kaum lelaki menjadi objeknya. Dalam hal ini, aji kebo buduh bekerja. Keampuhannya dilukiskan ketika kondisi si istri bermain selingkuh di dalam rumah,si suami sama sekali tidak mengetahui.

#3 Kucing gorang

Ada sebuah keluarga tinggal di dalam rumah besar nan mewah. Dengan semua kebaikan yang semestinya menjadi modal keceriaan, justru yang ditemui setiap hari cuma pertengkaran. Jangankan tetangga, anak-anak pun muak dengan pertengkaran yang dilakukan orang tuanya.

Bagi orang Osing, kondisi ini harus ditarik ke belakang. Ada kemungkinan itu merupakan karma dari tindakan di waktu lampau. Dalam tradisi osing, tidak dikenal namanya perjodohan, tetapi bakalan. Ya beda tipis. Mungkin bedanya jika perjodohan bisa dilakukan sejak kecil, kalau bakalan dilakukan saat keduanya sudah dewasa.

Baca Juga:

Santet Adalah Alasan Kuat Orang Banyuwangi Begitu Merahasiakan Data KTP, Bukan karena Pinjol

Duka Hidup di Dusun Jaran Goyang Probolinggo, Sudah Jalannya Bergoyang, Plus Dianggap Sarang Ilmu Pelet, Sulit!

Intinya ketika proses bakalan ini berlangsung, orang lain tidak boleh mengganggu. Lantaran ini merupakan momen sakral. Jika diganggu, biasanya salah satu dari pihak yang mengikuti proses bakalan tidak akan terlihat marah. Maklum, pihak yang berani mengganggu biasanya memiliki power sosial yang lebih tinggi di masyarakat. Namun hati-hati, kelak pengganggu tersebut selama hidupnya akan diwarnai pertengkaran seperti kucing gorang.

#4 Asu ason

Ini adalah ajian yang membuat orang akan ketakutan ketika memiliki niat kurang baik. Mereka seolah akan melihat lingkungan rumahmu penuh dengan anjing galak.

#5 Babi keset

Namanya babi, tentu identik dengan jorok, kemproh, dan segala konotasi buruk lainnya. Ajian ini biasanya dimiliki orang kaya. Orang pun akan malas berkunjung untuk tujuan tertentu karena tidak nyaman dengan suasana yang kotor.

#6 Wedus klumus

Ini adalah ajian pengasihan, pemilik ajian ini akan disukai orang. Penampilan menawan serta tutur kata yang memikat.

BACA JUGA Alasan Saya Skeptis dengan Ilmu Hitam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2020 oleh

Tags: jaran goyangsantettenung
Ahmad Shulhan Hadi

Ahmad Shulhan Hadi

Orang BWI yang bukan Osing Deles.

ArtikelTerkait

perdunu pesugihan dewandaru dukun pemilu pesugihan tulungagung mojok.co

6 Hal yang Akan Terjadi Andai Perdunu Bisa Memaksimalkan Dukun di Indonesia

7 Februari 2021
Menebak Alasan Mitos Santet Tumbuh Subur di Banyuwangi

Menebak Alasan Mitos Santet Tumbuh Subur di Banyuwangi

24 September 2022
5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Banyuwangi, Kulinernya Dijamin Endes!

Plis Banget, Banyuwangi Bukan Kota Santet dan Nggak Perlu Nanya Hal Itu, kayak Nggak Ada Bahasan yang Lain Aja!

16 Juli 2023
RKUHP Akan Disahkan, Ini Daftar Pasal-pasalnya yang Aneh bin Ajaib

RKUHP Akan Disahkan, Ini Daftar Pasal-pasalnya yang Aneh bin Ajaib

14 Juli 2022
Duka Hidup di Dusun Jaran Goyang Probolinggo, Sudah Jalannya Bergoyang, Plus Dianggap Sarang Ilmu Pelet, Sulit!

Duka Hidup di Dusun Jaran Goyang Probolinggo, Sudah Jalannya Bergoyang, Plus Dianggap Sarang Ilmu Pelet, Sulit!

13 Juli 2024
Sebagai Orang Banyuwangi, Saya Merasa Sudah Saatnya Julukan Banyuwangi Kota Santet Dihilangkan

Sebagai Orang Banyuwangi, Saya Merasa Sudah Saatnya Julukan “Banyuwangi Kota Santet” Dihilangkan

15 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.