Sakola, Tempat Belanja Baju Murah di Jogja Sekaligus Tempat Adu Kesabaran

Sakola, Tempat Belanja Baju Murah di Jogja Sekaligus Tempat Adu Kesabaran Terminal Mojok

Sakola, Tempat Belanja Baju Murah di Jogja Sekaligus Tempat Adu Kesabaran (Unsplash.com)

Lebaran sudah dekat, biasanya yang ditunggu-tunggu banyak orang nggak cuma THR dan ketupat opor ayam, tapi juga kesempatan untuk berbelanja baju baru demi tampil stylish di hari raya. Hayo, ngaku, iya apa iya?

Setelah hampir dua tahun saya nggak berbelanja baju Lebaran, akhirnya kemarin saya memutuskan untuk mencoba mencari baju baru. Nggak buat Lebaran juga, sih, asal punya kemeja baru saja buat kuliah atau kegiatan lainnya. Saya akui, saya nggak terlalu banyak tahu soal fesyen dan sejenisnya. Satu-satunya yang saya pahami soal fesyen adalah ternyata saya nggak begitu cocok dengan bahan dan model baju perempuan kekinian. Pokoknya saya lebih cocok memakai kemeja di segala kondisi. Nantinya kemeja-kemeja yang jadi koleksi saya tinggal di mix-and-match saja dengan ragam bawahan yang saya miliki.

Kemeja bisa dipakai juga untuk hangout dan kuliah (Unsplash.com)

Bagi warga Jogja dan sekitarnya, saya yakin banget kalian tentu sudah nggak asing lagi dengan toko baju yang terletak di sekitaran Jalan Kapten Pierre Tendean. Toko baju itu adalah Sakola. Toko yang sudah ada sejak tahun 2008 ini memang terkenal dan terlihat seolah nggak pernah sepi pengunjung.

Setidaknya ada dua hal yang menjadi alasan mengapa toko fesyen satu ini nggak pernah sepi pengunjung, yaitu murah dan banyak pilihan. Harus kita akui bersama kalau Sakola termasuk salah satu toko baju murah yang ada di Jogja. Bermodalkan uang lima puluh ribuan, kamu sudah bisa membawa pulang baju model remaja kekinian. Wajar saja kalau Sakola terkenal di kalangan siswa sekolah hingga mahasiswa seantero Jogja.

Alasan selanjutnya adalah banyak pilihan fesyen dan aksesori yang dijual di sini. Kalau mau disebutkan satu per satu, Sakola menjual kaos, celana, rok, kemeja, gamis, kerudung, sepatu, sampai jodohmu kayaknya juga bisa ketemu kalau di sini, Gaes. Lantaran banyak pilihan inilah yang bikin pengunjung, khususnya kaum hawa, betah berlama-lama berada di dalam toko untuk menyibak baju satu per satu.

Asyik melihat-lihat baju yang didisplay (Unsplash.com)

Waktu saya mengabari salah seorang teman kalau saya hendak ke Sakola untuk mencari kemeja, teman saya tak lupa mengucapkan salah satu ucapan paling sakral yang muncul jika hendak pergi ke toko ini: “Siap menantang adrenalin?” Iya, karena dua alasan positif tadi tentu ada implikasinya, dong? Benar, implikasinya adalah pengunjungnya selalu memenuhi toko alias ramai banget!

Dengan kenyataan seperti itu, pada tahun-tahun sebelumnya saya sering kali memutuskan untuk berbelanja baju Lebaran saat sedang nggak puasa. Iya, biar sampai rumah bisa langsung minum dan menghilangkan rasa pengin pingsan gara-gara melihat orang-orang memborong baju di toko tersebut.

Walau waktu kemarin saya berkunjung nggak terlalu ramai alias masih ada ruang luas untuk bisa sekadar menghirup oksigen, tetap saja bukan Sakola namanya kalau belum mengadu kesabaran. Seperti biasa saat ingin membeli kemeja, saya mencobanya dulu dengan mencari kamar pas yang kosong. Sayangnya, saya nggak menemukan kamar pas yang kosong dan terpaksa antre di depan antrean salah satu kamar pas yang antreannya sudah kayak antrean ibu-ibu berburu minyak goreng langka beberapa waktu lalu.

Ilustrasi kamar pas (Shutterstock.com)

Saya putuskan untuk menunggu sambil bermain hp dan bersandar pada tembok yang ada di sebelah kiri saya. Kondisinya saat itu ada tiga kamar pas, dua kamar pas di sebelah lajur antrean saya sudah berganti dua hingga tiga orang, sementara kamar pas lajur antrean saya terpantau belum bergerak.

Bayangkan! Betapa harus sabarnya saya menghadapi konsumen semacam ini. Untuk menjajal satu kemeja saja saya harus menunggu sekitar sepuluh menit sambil berdiri, bahkan pengunjung yang berada di depan saya sampai jongkok saking capeknya menunggu lebih lama daripada saya. Yakin, deh, pulang-pulang sudah disambut takbir keliling!

Dua hal yang dapat dipastikan kalau berkunjung ke sini adalah kalau nggak ramai, ya antreannya mengular hebat. Makanya saya simpulkan kalau Sakola Jogja itu bukan cuma sekadar tempat belanja baju murah, melainkan tempat mengadu kesabaran. Saya jadi kepikiran, kalau saya ke sini tiap hari kira-kira pahala puasa saya bakal berlipat ganda nggak, ya?

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Membandingkan 5 Cabang Mirota Kampus. Mana yang Jadi Juara?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version