Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Saatnya Blak-blakan soal Penyebab Banjir Kalimantan Selatan. Sama-sama Tahu lah!

Wahyu Sugeng Triadi oleh Wahyu Sugeng Triadi
29 Januari 2021
A A
Saatnya Blak-blakan soal Penyebab Banjir Kalimantan Selatan. Sama-sama Tahu lah!

cilacap sidareja banjir mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Dini hari pada 15 Januari 2021, warga Dayak Meratus, Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan panik dan berusaha menyelamatkan diri, keluarga, dan kerabatnya dari terjangan banjir bandang.

Mungkin banyak orang yang kaget dan tidak habis pikir, Pulau Kalimantan yang digadang-gadang sebagai pulau yang paling jarang terkena bencana, dan statusnya yang memiliki hutan hujan tropis terakhir di dunia terlanda banjir bandang sebegitu dahsyatnya di wilayah bagian selatan.

Namun bagi saya, sebuah ramalan yang menjadi kenyataan. Maraknya alih fungsi hutan menjadi wilayah tambang dan perkebunan kelapa sawit di Pulau Kalimantan memang sudah melampaui batas. Jika kita melihat dari citra satelit, sebegitu luasnya wilayah tambang dan perkebunan sawit pastilah akan menjadi peramal dadakan seperti saya. Pastilah, semua akan berpikir bahwa Kalimantan yang menjadi pulau yang paling jarang terkena bencana alam ini (sampai Ibu Kota dipindah ke sana) akan mengalami bencana besar berupa bencana ekologis dan bencana hidrometeorologi karena kerusakan hutannya yang masif. Tapi, nggak tau si kalau buzzer pemerintah.

Nah dari sini mari kita bedah, apakah bencana ini terjadi karena curah hujan yang tinggi seperti kata Pak Jokowi. Secara keilmuan, ya memang benar banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan tubuh sungai tidak mampu menampung aliran permukaan dan meluap ke pemukiman. Namun, apakah hal yang sama akan terjadi ketika keberlangsungan hutan hujan tropis Kalimantan masih lestari dan tidak didominasi oleh perusahaan tambang dan sawit?

Dilansir dari laman resmi WWF, diprediksi Kalimantan akan kehilangan 75 persen luas wilayah hutannya pada 2020 menyusul tingginya laju deforestasi. Dari sekitar 74 juta hektar hutan yang dimiliki Kalimantan, hanya tersisa 71 persen pada 2005, dan menyusut kembali menjadi 55 persen pada 2015. Lalu mengapa deforestasi di Kalimantan begitu masifnya? Sudahlah jangan naif, akui saja adanya industrialisasi tambang dan sawit sehingga terjadi alih fungsi lahan, kerap kali juga terjadi perampasan hutan adat!

Coba kita fokuskan ke Kalimantan Selatan, di provinsi ini terdapat lima perusahaan penguasa batubara terbesar di Kalimantan Selatan. Pertama ada PT Adaro Energy Tbk, yang merupakan perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, di mana wilayah operasinya berada di Kabupaten Tabalong, Kalsel dengan luas konsesi mencapai 31.380 Ha. PT Arutmin Indonesia, perusahaan raksasa tambang batubara yang terafiliasi dengan Bakrie Grup, lokasi tambang besarnya ada di Senakin dengan produksi tahunan mencapai 40 juta ton. Disusul dengan PT Jhonlin Baratama, PT Bangun Banua Persada, Hasnur Group melalui PT Energi Batubara Lestari dan PT Bumi Rantau Energi.

Selain raksasa perusahaan tambang batubara, berikut lima perusahaan raksasa perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan. PT Agro Astra Lestari Tbk, PT Smart Tbk, PTPN 13, Golden Agri Resources, dan Hasnur Group. Sawit kan tanaman, kok disalahin? Lha wong kalo ada perusahaan tomat dengan skala sangat luas dan eksploitatif juga salah kok!

Nah jadi menurut hemat saya, Pak Jokowi seyogyanya tidak hanya menyalahkan curah hujan yang tinggi, namun mencoba merenung apakah izin terhadap investor batubara dan sawit yang sudah diperlancarnya menjadi penyebab dominan adanya bencana di pulau paru-paru dunia? Sama satu lagi, apakah perusahaan-perusahaan tambang dan sawit milik rekan-rekan menteri juga ada di sana?

Baca Juga:

3 Ide Bisnis buat Kampus selain Kelola Tambang agar Marwah Kampus Terjaga tapi Tetap Cuan

Saya Menyesal Keluar dari Remaja Masjid, kalau Nggak kan Bisa Dapat Jatah Tambang

BACA JUGA Wisata Alam yang Dicat Warna-warni tuh biar Apa, dah?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Januari 2021 oleh

Tags: banjir kalimantan selatansawittambang
Wahyu Sugeng Triadi

Wahyu Sugeng Triadi

Mahasiswa yang baru lulus, masih nganggur-nganggur aja dikepung Omnibus Law.

ArtikelTerkait

Eksploitasi Tempat Viral Kayak Ranu Manduro Itu Buat Apa, sih?

Eksploitasi Tempat Viral Kayak Ranu Manduro Itu Buat Apa, sih?

5 Maret 2020
3 Ide Bisnis buat Kampus selain Kelola Tambang agar Marwah Kampus Terjaga tapi Tetap Cuan

3 Ide Bisnis buat Kampus selain Kelola Tambang agar Marwah Kampus Terjaga tapi Tetap Cuan

9 Februari 2025
Susahnya Punya Dosen yang Pro Presiden, tapi Selalu Merasa Netral mojok.co/terminal

Darurat Asap itu Bisa Jadi Berkah, Bukan Musibah

19 September 2019
upah buruh sadap karet sawit jambi mojok

Upah Buruh di Kampung Saya Lebih Besar dari Upah Minimum Provinsi

12 November 2020
Hari Sawit Nasional

Apa Pentingnya Memperingati Hari Sawit Nasional?

15 November 2021
Realitas Pahit di Kabupaten Bengkayang: Tidak Punya Akses Listrik, Mau Charge HP Harus Jalan Sejam

Realitas Pahit di Kabupaten Bengkayang: Tidak Punya Akses Listrik, Mau Charge HP Harus Jalan Sejam

16 Februari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.