Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pengalaman Mencoba Rute Baru Trans Jatim Gresik-Lamongan: Nyaman, tapi Perlu Banyak Perbaikan

Mohammad Ihrom Zain oleh Mohammad Ihrom Zain
12 Agustus 2024
A A
Pengalaman Mencoba Rute Baru Trans Jatim Gresik-Lamongan: Nyaman, tapi Perlu Banyak Perbaikan Mojok.co

Pengalaman Mencoba Rute Baru Trans Jatim Gresik-Lamongan: Nyaman, tapi Perlu Banyak Perbaikan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jumat minggu lalu, rute baru Trans Jatim Gresik-Lamongan dibuka. Rute ini menghubungkan dua kota, yakni Gresik dan Lamongan. Meski namanya rute Gresik menuju Lamongan, ternyata bus Trans Jatim ini tidak melewati Lamongan Kota, melainkan menuju Paciran. Sebuah daerah pesisir Lamongan yang terkenal dengan banyak makam walinya.

Lantaran penasaran, saya langsung menjajal naik bus ini dari Terminal Bunder Gresik sehari setelah peresmiannya. Mulanya, saya kaget karena saat itu bus cukup sepi. Meski semua bangku penuh, tetapi saya masih mendapatkan tempat duduk. Bahkan, banyak penumpang yang turun tidak sampai Paciran, melainkan di beberapa daerah di Gresik seperti Bungah, Sidayu, dan Ujung Pangkah. Saat melewati halte-halte di daerah sekitar pabrik pun, tak ada satu pun penumpang yang naik.

Bus baru diserbu penumpang ketika masuk wilayah Paciran. Rombongan ibu-ibu yang membawa anaknya mulai memenuhi halte di sekitar Pasar Wage yang menuju ke arah makam Sunan Drajat. Bus yang awalnya longgar mendadak penuh penumpang. Bahkan, ada penumpang yang harus berdiri dan lesehan di bagian belakang yang seharusnya menjadi area bagi penumpang prioritas.

Saya memilih turun di Halte Makam Sunan Drajat. Lokasinya ternyata dekat dengan pintu masuk makam dan parkir bus wisata. Alhasil, saat turun dari bus, saya dilihat oleh para peziarah lain yang datang bersama rombongan. Berbanding terbalik dengan saya yang datang sendiri menggunakan tiket gratis dari Trans Jatim. Ya, pihak Trans Jatim masih menggratiskan tiket selama seminggu, sama dengan saat peluncuran koridor lainnya.

Antusiasme warga terhadap Trans Jatim Gresik Lamongan

Sembari menunggu bus kembali ke arah Bunder, saya melihat beberapa santri bersarung yang bingung mau naik bus yang baru datang atau menunggu. Rupanya mereka adalah para santri yang nekat keluar sebentar untuk mencoba naik bus ini. Entah dari pondok mana, yang jelas mereka ingin segera kembali ke pondok karena mungkin waktu istirahat atau waktu libur mereka sudah habis.

Untunglah, tak lama bus menuju ke arah Bunder datang dan saya kembali naik untuk menuju Gresik. Eh ternyata saya kebagian berdiri di area kursi prioritas. Bersama seorang bapak yang membawa serta anak istrinya untuk mencoba bus ini sekalian jalan-jalan ke Surabaya. Beliau mengaku sebagai nelayan yang rela tidak melaut karena ingin membahagiakan keluarganya dengan cara murah meriah. Di dalam bus itu saya juga bertemu dengan seorang bapak tua yang baru saja menemui seorang kyai di Paciran untuk urusan pondok yang dikelolanya. 

Di antara semua pertemuan dengan orang baru yang membuat saya shock adalah beberapa ibu-ibu yang nekat mencoba naik bus ini karena ingin menyusul rombongan ziarah di kampungnya. Walau gagal karena rombongannya sudah menuju makam Sunan Bonang di Tuban, tetapi mereka bahagia bisa jalan-jalan ke Sunan Drajat secara gratis.

Melihat antusiasme tersebut, saya jadi semakin yakin bahwa orang Jawa Timur sebenarnya rela dan mau berkorban demi naik transportasi umum. Ketertinggalan Jawa Timur dari Jawa Tengah soal penataan transportasi umum ini mulai dikejar dengan hadirnya beberapa koridor Trans Jatim. Setahun ini saja, kabarnya ada 2 rute yang beroperasi. Selain rute Gresik – Lamongan ini, nanti juga akan beroperasi rute menuju Bangkalan Madura sehingga nantinya ada 5 koridor total. Sementara, Trans Jateng sudah memiliki 7 koridor hingga saat ini.

Baca Juga:

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Pengelola masih banyak pekerjaan rumah

Apesnya, pihak Trans Jatim seakan belum siap benar saat membuka rute ini. Selain halte yang belum jadi, pada hari kedua peluncuran kemarin, aplikasi untuk mengecek posisi bus sedang eror. Alhasil, penumpang tidak bisa melihat posisi bus dengan baik. Mereka harus sabar menunggu bus di halte seperti saat menunggu bus bumel. Untung saja, kekurangan tersebut berhasil ditutupi oleh para kondektur yang sigap saat penumpang penuh dan menjawab segala pertanyaan dari penumpang soal rute baru ini.

Pekerjaan rumah selanjutnya adalah meyakinkan para buruh pabrik yang tempat kerjanya dilintasi oleh bus ini untuk mau naik. Membandingkan dengan Trans Jateng yang membangun halte lengkap di daerah industri, Trans Jatim sudah selayaknya melakukannya. Bagaimana buruh pabrik mau naik Trans Jatim kalau haltenya masih berupa palang bus stop saja? Sudah capai bekerja, masak harus disuruh berdiri dan berpanas ria menunggu bus?

Meski begitu, adanya Trans Jatim ini menjadi angin segar bagi para peziarah. Dengan tarif Rp5.000 rupiah (kalau nanti sudah berbayar), pasti banyak orang tertarik berziarah tanpa perlu menunggu adanya rombongan ziarah yang berangkat. Tugas Trans Jatim selanjutnya adalah memberi informasi makam-makam wali atau orang yang dihormati lainnya yang dekat dengan halte. Tujuannya, selain menumbuhkan minat berwisata ziarah, tentu daerah di sekitar tempat tersebut bisa mendapatkan manfaatnya.

Penulis: Mohammad Ihrom Zain
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Bus Trans Jatim: Ekonomis dan Nyaman, tapi Nggak Ramah untuk Penumpang Pendek seperti Saya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2024 oleh

Tags: Gresiklamongantrans jatimTrans Jatim Gresik-Lamongan
Mohammad Ihrom Zain

Mohammad Ihrom Zain

ArtikelTerkait

7 Alasan Jombang Layak Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Timur Mojok.co lamongan

Jombang dan Lamongan, Saudara Senasib Sependeritaan: Sama-sama Dihimpit Tetangga yang Maju, Sama-sama Punya Infrastruktur Remuk

15 November 2025
Sudah Saatnya Soto dan Pecel Lele Lamongan Memberi Panggung untuk Nasi Boran

Sudah Saatnya Soto dan Pecel Lele Lamongan Gantian Memberi Panggung untuk Nasi Boran

7 Februari 2023
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Hal yang Membuat Lamongan Semakin Payah Dibanding Tuban, padahal Dahulu Setara Mojok.co

3 Hal yang Membuat Lamongan Semakin Payah Dibanding Tuban, padahal Dahulu Setara

25 Oktober 2025
Trans Jatim Koridor 7, Seburuk-buruknya Transportasi Publik. Masih Perlu Banyak Belajar dan Berbenah

Sopir Trans Jatim yang Ngebut Ini Ngapain Sih, Mau Cari Apa? Kan Sistemnya Bukan Kejar Setoran!

16 November 2025
Bandar Grisse, Ikon Baru Gresik yang Menyimpan Keresahan (foto milik penulis)

Bandar Grisse, Ikon Baru Kota Gresik yang Ramainya Mulai Melahirkan Keresahan bagi Warga Sekitar

23 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.