Hayo kata siapa harga rumah minimalis jauh lebih murah dibanding rumah dengan gaya lain? Dulu saya juga berpikir begitu. Ketika mencari referensi rumah dengan modal sedikit tetapi hasilnya bagus, saya disodorkan dengan aneka gambar rumah bergaya minimalis. Rumah mungil dengan warna kalem serta perabot kecil tetapi multifungsi sungguh menarik hati saya. Potret suasana rumah yang nyaman dan rapi sepertinya mampu membuat saya betah berlama-lama di rumah.
Hampir setiap hari saya mencari referensi mengenai rumah minimalis beserta jenis furnitur yang biasa digunakan. Ada banyak sekali akun-akun dekorasi rumah yang saya ikuti. Tidak jarang saya pun ikut nimbrung ke diskusi ibu-ibu pecinta dekorasi rumah. Beruntung, mereka menyambut dengan baik antusiasme saya yang bahkan tidak mengetahui apa itu ubin. Wkwk
Setelah menuliskan daftar perabotan minimalis incaran, saya mulai berburu furnitur ke toko-toko yang saya anggap memiliki barang yang bagus serta murah. Betapa terkejutnya saya ketika mengetahui harga perabotan minimalis itu muahale poll bahkan lebih mahal daripada perabotan klasik. Contoh 1 set meja TV minimalis berwarna putih dibanderol dengan harga di atas 1 juta, sedangkan 1 set meja tv bergaya klasik (non-jati) di bawah 2 juta. Ada lagi lemari 3 pintu desain minimalis warna putih glossy dibanderol 1.5 juta, sedangkan yang warna krim tidak glossy dan tidak minimalis bisa didapat dengan harga 800 ribu saja.
Perburuan belum selesai, saya mencoba mencari di toko online berbekal keyakinan “katanya” belanja online lebih murah. Namun, sama saja bahkan harganya jauh lebih gila karena beban ongkos bungkus barang dan ongkos kirim. Ya Lord, cobaan ini sungguh besar.
Mari lupakan furniture, mari kita mencari pernak-pernik minimalis ala pecinta dekorasi rumah.
Sore itu saya menuju ke sebuah toko ritel furnishing terbesar dan terlengkap di Indonesia. Katanya ibu-ibu pecinta dekorasi rumah, toko ini banyak menjual pernak-pernik rumah yang lucu-lucu pisan. Benarlah kata mereka, hampir semua barang yang dijual di toko itu cocok dengan konsep rumah idaman saya. Namun, lagi-lagi pricetag kembali menghantui. 1 pot bunga kecil dibanderol dengan harga 80ribu, mohon maaf saya ingin bernyanyi aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo…
Oke, mari kita fokus untuk menyelesaikan pembangunan area dapur yang belum rampung.
Akibat terlalu sering scrolling postingan dekorasi rumah, saya mendapat referensi untuk membuat tangga menjadi multifungsi. Selain sebagai pijakan, tangga dapat dijadikan tempat untuk menyimpan barang. Saya ceritakan ide ini kepada bapak saya, kebetulan beliau adalah mandor yang merenovasi rumah saya. Reaksi bapak ketika mendengar ide saya adalah “sanggup gak duitnya?”, saya masih belum ngeh maksud bapak apa kok tiba-tiba ngelantur ngomong duit. Ternyata, tangga multifungsi memerlukan lebih banyak bahan dibanding tangga biasa.
Jadi, ternyata rumah minimalis justru memakan biaya yang lebih besar dibanding rumah bergaya non-minimalis. Menurut mitrarenov.com, ada beberapa hal yang membuat rumah minimalis menjadi lebih mahal dibanding rumah jenis lain:
Satu: Material Bahan Bangunan
Hal ini mencakup struktur bangunan rumah dan pondasi. Apalagi membangun rumah di daerah rawa, pondasi harus dibangun dengan sangat kuat dan menggunakan kayu jenis ulin. Kalau tidak kuat, siap-siap rumah Anda menjadi jungkat-jungkit.
Dua: Pekerjaan Finishing
Finishing seperti pelapis, cat, dan ubin pada rumah bergaya minimalis acapkali lebih mahal dibanding rumah gaya lain. Contohnya, ubin berbahan marmer tentu membuat tampilan rumah semakin rapi dan cantik. Namun, harganya dapat melebihi rumah bergaya standar. Belum lagi penggunaan kaca, umumnya rumah minimalis terdapat banyak kaca dengan ukuran yang kecil, tentu hal ini akan menambah biaya ekstra.
Tiga: Ornamen Atau Dekorasi
Seperti yang saya ceritakan di atas, rumah minimalis tidak menjamin harganya ikut minimalis juga. Dekorasi seperti furnitur, lis plafon, plafon, jenis lampu, dan ornamen lain digadang-gadang lebih mahal dibanding dengan gaya klasik.
Empat: Fitur Penunjang
Fitur penunjang ini berkaitan dengan taman di depan dan belakang rumah, teralis, pemanas tenaga surya, kolam ikan, pagar, dan sebagainya yang berfungsi memperindah rumah. Semakain banyak fitur penunjang yang kamu inginkan, semakin banyak pula biaya yang diperlukan.
Nah, pada akhirnya pilihan tetap ada di tangan kita. Toh, rumah dan isinya adalah investasi jangka panjang. Saya lebih memilih menabung sedikit demi sedikit untuk mewujudkan rumah idaman saya. Ya walaupun risikonya, setiap hari makan cuma pakai tempe dan sambal nggak pakai terasi dan cabainya cuma dua biji, bukan karena takut sakit perut tetapi lebih ke ngirit. Kan lumayan uang buat beli terasi dan cabai bisa ditabung untuk membeli perlengkapan rumah.
BACA JUGA Pindah Rumah Itu Berat, Biar Aku Saja atau tulisan Winda Ariani lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.