Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Rewang, Kegiatan Prahajatan dengan Nilai Gotong Royong yang Sarat Rerasan

Theresia Eva Hapsari oleh Theresia Eva Hapsari
31 Agustus 2020
A A
Rewang, Kegiatan Prahajatan dengan Nilai Gotong Royong yang Sarat Rerasan

Rewang, Kegiatan Prahajatan dengan Nilai Gotong Royong yang Sarat Rerasan

Share on FacebookShare on Twitter

Keberadaan Bu Tejo dan kroni-kroninya yang berlambe turah di atas bak truk mengingatkan saya dengan budaya rewang dan keberadaan saya dalam dunia pergibahan profesional. Bagaimana seandainya kedepan ada versi remake atau spin off dari film tersebut? Tentu tidak jauh-jauh amat jika mau mengambil tema tentang konsep dasar yang diusung sang sutradara: The Fundamentals of gibah.

Saya selalu beranggapan kalau gibah tanpa fakta itu dosa, sementara gibah pakai fakta itu rezeki. Kali ini saya menulis dalam rangka urun konsep kalau misal ke depan ada film bertema gibah yang bisa jadi lebih berfaedah daripada gibahan sepanjang jalan yang tidak terlalu bergizi itu.

Lho maksudnya apa pula soal gizi? Lhaa makanya itu saya sodorkan: Rewang, sebagai konsep selanjutnya dari gibah versi 2.0. Versi emak-emak dan bisa jadi juga campur bapak-bapak dalam koridor yang lebih bergizi. 

Bagi yang belum mengetahui budaya Jawa saya kasih tahu. Setiap ada orang mau punya hajatan, terutama pernikahan, bakal ada tim ‘rewang’ yang membantu kelancaran kegiatan hajatan tersebut. Jadi ya, semacam event organizer skala grup keluarga atau tetangga yang mengurus pasokan logistik buat para tamu undangan. 

Alias, tukang masak, tukang menata prasmanan, tukang sound sampai juga pager ayu pun masuk struktural panitia rewang hajatan tradisional di rumah saya. Bahkan di zaman dulu sebelum ada EO, warga akan membentuk kepanitiaan resmi dengan struktur lengkap. Macam mau bikin ormas. 

Mereka yang hadir untuk rewang biasanya diambil dari keluarga terdekat sebagai ring 1, keluarga besar di ring 2, kemudian ring 3 dari grup tetangga dan sisanya dari grup WA yang dipilih sesuai relevansi seperti komentar Facebook saat ini. 

Sesuai dengan tongkat komando yang dijalankan oleh anggota di ring 1, merekalah yang menentukan siapa yang hendak mendapat posisi kehormatan dalam skuad rewang untuk melaksanakan tugas paling sentral: memasak dan menyiapkan hidangan. Posisi tukang masak memegang peranan penting sebagai eksekutor lapangan yang dapat menaikkan atau menurunkan rating si empunya hajatan di kalangan sosialita desa. 

Nah…biasanya dalam setiap hajatan desa yang berlangsung tidak hanya dalam waktu sehari semalam, tentu dibutuhkan ekstra personil sebagai angkatan cadangan jika sewaktu-waktu si koki utama sedang butuh coffee break atau sekedar pengen bikin Insta-story di tengah padatnya jadwal mengaduk bumbu. 

Baca Juga:

Budaya di FBSB UNY: Sekadar Tambahan Nama atau Beneran Punya Makna?

Ganti Nama Tidak Menjamin Apa-apa, Bajingan Tetaplah Bajingan sekalipun Ganti Nama Seribu Kali

Personil tukang masak ini juga punya peran strategis dalam kegiatan rewang. Biasanya didominasi oleh para buibu dari golongan keluarga yang telah terverifikasi keahlian masaknya. Minimal menurut rekomendasi kerabat yang punya hajat. Dan di sinilah, dibutuhkan para personil yang tidak hanya jago masak tapi juga mampu jadi perekat keakraban antar semua yang rewang, alias harus supel antar peserta. 

Minimal bisa menguasai topik yang cocok dan masih hangat dibicarakan. Minimal menguasai ilmu gibah tingkat dasar. Jangan level expert seperti Bu Tejo yang diprediksi bisa membuyarkan para tamu akibat gibahannya terlalu vokal.

Sedangkan untuk menjadi trending via jalur rewang, anda tidak perlu overlapping dalam hal pamer skill bergibah. Cukup tunjukkan kepiawaian Anda membantu pekerjaan tim dapur misalnya sebagai asistennya, atau tim pager bagus di depan, dan mulailah topik yang soft, padat, namun berisi. Seperti Yu Nah yang hanya bermodal satu kalimat saja bisa menjadi umpan dahsyat.

Spoiler gibah rewang bisa berawal dari berbagai hal tapi buat memulai, bicarakan saja menu hidangan yang disediakan pihak penghajat. Ohoo, jangan salah. Perkara stok logistik bumbu dapur sampai lauk yang kurang adalah aib yang paling mengharukan bagi para penghajat apalagi yang baru sekali atau pertama sekaligus terakhir ngunduh mantu. 

Atas nama kearifan lokal dan persaudaraan gotong royong, lebih baik Anda menggunakan jasa rewang. Kegiatan ini sekaligus bisa menginspirasi siapa pun untuk jadi produser film. Cukup kasih isu yang simple tapi strategis, maka gibah skuad akan membawanya ke mana-mana. Berbagai isu dan omongan bakal terkuah selepas hajatan selesai. Penyebarnya bisa dari lambe ibu-ibu atau bapak-bapak yang rewang.

Gibah atau rerasan saat rewang bahkan lebih kompleks dari bagaimana alur informasi Bu Tejo di atas truk yang hanya sesaat itu. Karena sejatinya, hajatan adalah topik yang paling banyak membuahkan omongan-omongan sedap.

BACA JUGA Polisi Tidur di Jalan Persatuan Rektorat UGM yang Punya Fungsi Terselubung dan tulisan di Terminal Mojok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Agustus 2020 oleh

Tags: BudayaGosip
Theresia Eva Hapsari

Theresia Eva Hapsari

Anggota squad GhibahForLyfe. Menulis untuk hidup, masih terus belajar jadi manusia yang bermakna.

ArtikelTerkait

daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Menolak Falsafah ‘Ra Srawung Rabimu Suwung’

6 Juli 2021
panjat pinang

Kenapa Sih Mau Bergembira dengan Panjat Pinang Kok Dilarang?

8 Agustus 2019
3 Budaya Orang Korea yang Nggak Relate Sama Orang Indonesia terminal mojok

3 Budaya Korea yang Nggak Dijumpai di Indonesia

27 Maret 2021
Budaya di FBSB UNY: Sekadar Tambahan Nama atau Beneran Punya Makna?

Budaya di FBSB UNY: Sekadar Tambahan Nama atau Beneran Punya Makna?

9 April 2025
galih ginanjar dan ikan asin

Tim Ikan Asin vs Tim Mokondo, Istilah Baru dalam Perselisihan Selebritis Indonesia

30 Juni 2019
es teh

Tak Ada Es Teh di Batam?

6 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.