Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Review Honda PCX 150 Setelah Setahun Pemakaian

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
23 April 2021
A A
honda pcx 150 review mojok

honda pcx 150 review mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah setahun lebih saya menggunakan Honda PCX 150. Motor yang sering dianggap sebagai jet darat ini saya beli di tahun 2019 akhir, menggantikan Honda BeAt yang sudah menemani saya selama tiga tahun, setelah CBR saya dimaling. Bajingan.

Selama setahun ini, saya hampir tak pernah menggunakan motor lain dalam keseharian saya. Dan motor ini hanya rusak sekali, itupun karena kebodohan saya lupa mematikan motor alias akinya tekor. Overall, motor ini adalah motor ternyaman yang pernah saya punya.

Namun, perubahan itu pasti. Setelah setahun motor ini saya gunakan, tidak mungkin ada yang tidak berubah, entah dari pengalaman berkendara atau hal lain yang berhubungan dengan motor. Maka, di sini saya akan memberikan review Honda PCX 150 setelah satu tahun penggunaan.

Review ini bisa kalian baca jika kalian kepengin beli Honda PCX 150 bekas. Lho, kenapa bekas? Soalnya udah ada varian baru dari seri ini, yaitu PCX 160. Ya aneh lah kalian ke dealer beli motor seri lawas kalau udah ada updatenya. Lagian yang varian ini di-update total, bukan ganti striping doang.

Sebelum mulai, saya mau kasih peringatan dulu. Di sini, saya nggak akan gunakan bahasa reviewer yang canggih, ini pure saya beri pengalaman berkendara. Kenapa? Ya nggak apa-apa, daripada saya bingung dan kalian ikutan bingung.

Yang pertama ingin saya review adalah perkara kenyamanan. Jujur saja, Honda PCX 150 motor paling nyaman yang pernah saya gunakan. Oleh karena bisa selonjor dan jok yang tebal, otomatis mengendarai motor ini jauh dari perasaan pegal dan capek. Peredam kejutnya pun lumayan dalam meredam getaran di jalan, apalagi di kecepatan tinggi.

Setahun kemudian, motor ini tetap nyaman digunakan. Tidak ada perubahan yang signifikan. Mungkin yang berubah adalah saya mulai merasakan getaran di stangnya. Bisa jadi itu gara-gara shock depan. Pokoknya, saya nggak kerasa capek saat mudik dari Jogja ke Wonogiri lewat jalur Bayat yang aspalnya konsisten. Konsisten remuk, maksudnya.

Yang kedua, adalah perkara mesin. Jujur saja, setelah satu tahun pemakaian, saya mulai merasakan mesin agak meronta ketika diajak berakselerasi. Raungannya mulai terdengar. Tapi, saya jamin bagi kalian yang nggak peka, raungan mesin itu nggak terdengar di kuping kalian. Namun, raungan itu bukan berarti motor ini mulai pelan atau ngos-ngosan. Tenaganya tetap sama aja kok.

Baca Juga:

Unpopular Opinion: Ulasan di Google Maps Lebih Valid daripada TikTok untuk Rekomendasi Tempat Wisata

Kelemahan Mobil Daihatsu Sigra yang Wajib Kalian Pahami sebelum Membelinya, Salah Satunya Mesin yang Terlalu Nanggung!

Yang ketiga, adalah kaki-kaki. Well, sama seperti yang pertama, belum ada perubahan yang terasa selama setahun ini. Mungkin belum teruji saja, sebab saya jarang lewat jalanan yang ngeri. Tapi, apa ya tega motornya dibawa ke jalan yang remuk.

Yang terakhir, adalah bahan bakar. Selama setahun belakangan, saya merasa motor ini nggak makin boros. Cuma, dasarnya motor ini emang nggak bisa dibilang irit juga. Saya pikir kayaknya motor ini adalah motor Honda yang paling boros. Rasanya sih, lebih irit CBR150R ketimbang Honda PCX 150. Tapi, wajar lah.

Overall, setelah setahun, Honda PCX 150 masih amat nyaman digunakan. Saya awalnya skeptis sama motor ini, kuat nggak nih melibas jalur Klaten yang banyak lubangnya. Eh, ternyata kuat juga. Yang bikin nggak kuat cuma cicilannya. Kalau situ ambil DP 0 persen sih, tapi keknya nggak ada deh ya.

Tapi, saya akan beri beberapa hal untuk diperhatikan ketika mau beli PCX bekas. Sebenarnya hal ini nggak muncul karena penggunaan selama setahun, tapi tetep ada kaitannya. Makanya, harus saya tulis.

Kalian pasti pernah denger, kalau Honda PCX150 punya penyakit “nggredek” ketika putaran rendah. Maksudnya gini, motor terasa tersendat-sendat waktu pelan, dan kerasa banget di ban depan. Pokoknya kek gitu. Nah, setelah setahun, penyakit itu makin kerasa. Berkali-kali servis, penyakit itu motor tetap kambuh.

Selain itu, saya sarankan jangan gunakan Pertalite sebagai bahan bakar utama. Gunakan Pertamax. Kenapa? Karena motor ini punya performa yang amat berbeda ketika pakai bahan bakar yang berbeda. Pertalite bikin potensi motor Anda nggak muncul, rasanya berat gitu. Sebaliknya dengan Pertamax, lebih kerasa ganas tarikannya, serasa motor baru.

Yang terakhir, perhatikan aki. Logikanya, Honda PCX akinya lebih boros karena pakai keyless system. Jika kalian mau beli, pastikan dulu kualitas akinya gimana. Sebaiknya pertimbangkan untuk ganti aki kalau mau beli PCX bekas. Nggak sedikit orang mengeluh perkara aki PCX mereka tekor, jadi, siap-siap ganti aja.

Apakah Honda PCX 150 worth untuk dibeli setelah sekian lama? Jelas, apalagi buat kalian yang berkendara jarak jauh tiap harinya. Tapi, kalau tinggi badan kalian mepet dan nggak suka motor berbodi besar, sebaiknya cari motor lain saja karena ya susah pakai motor ini kalau tinggi badannya nggak nyampai. Jangan dipaksa, bahaya lho.

Sumber gambar: Akun YouTube History.

BACA JUGA Honda PCX? Motor Premium yang Susah Putar Balik Itu? dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2021 oleh

Tags: honda pcx 150Review
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Redmi Note 8 Pro: Tetap Gahar meski Terlihat Usang

Redmi Note 8 Pro: Tetap Gahar meski Terlihat Usang

17 Maret 2022
Review Djarum 76 Mangga: Rokok Ramah Lingkungan dan Perut Kosong

Review Djarum 76 Mangga: Rokok Ramah Lingkungan dan Perut Kosong

30 Juli 2023
unboxing hp

Terima Kasih Tukang Review dan Unboxing HP

26 September 2019
5 Kebiasaan Food Vlogger yang Sebenarnya Menyebalkan

5 Kebiasaan Food Vlogger yang Sebenarnya Menyebalkan

20 Maret 2023
Alasan Kita Sebaiknya Memberikan Rating dan Review Produk Saat Belanja Online terminal mojok.co

Alasan Kita Sebaiknya Memberikan Rating dan Review Produk Saat Belanja Online

2 Oktober 2020
Review Attack on Titan Final Season Episode 1: Bagus, namun Tetap Khawatir

Review Attack on Titan Final Season Episode 1: Bagus, namun Tetap Khawatir

11 Januari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.