Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Review Honda Beat setelah 5 Tahun: Masih Aman, Masih Nyaman

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
12 November 2021
A A
Honda Beat sumber gambar akun IG Honda
Share on FacebookShare on Twitter

Honda Beat dan rakyat Indonesia adalah hal yang tak bisa dipisahkan. Mayoritas rakyat Indonesia punya Beat di rumah mereka. Yang nggak punya mungkin sedang mencoba melawan arus. Tapi, yang jelas, tak ada yang bisa menyangkal perkara betapa banyaknya orang punya motor ini.

Jujur saja, motor ini nggak bisa dibilang spesial atau bersejarah. Pertama, Beat bukanlah motor matic pertama di Indonesia. Kedua, kemunculannya di awal pun tak jadi semacam fenomena, mengingat dia muncul di saat Yamaha Mio sedang gila-gilanya menguasai pasar. Ketiga, motor ini memang diperuntukkan orang yang pengin punya matic yang irit nan murah.

Jadi, dari tiga hal tersebut, wajar kalau ada yang bilang Beat itu biasa saja. Bahkan, wajar saja kalau ada orang yang tak paham kenapa pada suka sama motor ini.

Namun, tak perlu jadi yang spesial atau fenomenal untuk disukai. Terkadang, yang biasa saja itulah yang jadi incaran. Dan Honda Beat adalah contoh sahih untuk hal itu.

Di sini, saya akan review Beat setelah lima tahun pemakaian. Ingat, review ini nggak akan terlalu detil. Yang pasti, informasinya penting. Pokoknya gitu. Dah, percaya aja.

Saya sendiri punya satu Honda Beat di rumah. Sempat punya dua, tapi dijual. Motor tersebut saya beli ketika CBR 150R saya digasak maling. Tak mungkin rasanya hidup di Jogja tanpa kendaraan, maka dari itu saya ikhlas turun kasta dari motor sport ke motor berjuta umat.

Saya mengendarai Honda Beat putih keluaran 2016 tersebut selama tiga tahun. Setelah itu, saya beralih ke Honda PCX. Belakangan, karena saya lebih sering di kampung ketimbang di Jogja, ya saya pakai Beat putih ini lagi. Dan saya mulai ragu tentang anggapan bahwa Beat itu biasa-biasa saja.

Soalnya begini. Untuk ukuran motor murah, motor ini lumayan bandel. Tentu berlebihan kalau saya bilang motor ini serasa baru setelah lima tahun kemudian. Tapi, motor ini tetap enak-enak saja waktu dipakai. Istilah mudahnya sih, dia nggak rewel meski “tua”.

Baca Juga:

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

Honda BeAT Milikmu Terasa Lemot, Nggak Bertenaga di Tanjakan? Tenang, Sini Saya Kasih Solusinya

Selama lima tahun motor tersebut saya pakai, yang diganti cuman oli dan ban. Ha nek oli mestine yo wajib, Bos. Tapi, dulu saya mengira, setidaknya sabuk CVT pasti ambyar setelah 2-3 tahun. Nyatanya, setelah saya ganti motor, kemudian pakai motor ini lagi, ya nggak ada sparepart yang diganti.

Motor ini pun tetap irit, lumayan sama dengan waktu beli. Tak jadi boros atau tiba-tiba ngowos. Teknologi PGM FI dari Honda memang yahud. Saya pikir, meski murah, Beat ini tetep ada harga dirinya.

Mungkin yang terasa berbeda adalah tenaganya. Saya rasa, tenaganya agak nggembos, meski Beat memang bukan motor yang dasarnya bisa kencang. Tapi, Anda pasti beli Beat bukan untuk ngebut, bukan?

Pun tenaga yang nggembos ini tak terlalu jadi masalah. Kalau Anda nggak peka-peka amat, nggak akan kerasa kok. Asal jangan dipakai buat nyalip bus atau truk yang lagi ngebut, masih aman. Tapi, kok rasanya goblok sekali berusaha menyalip bus atau truk yang lagi ngebut.

Hal itu yang bikin saya ragu kalau Honda Beat itu biasa saja. Kayaknya nggak deh, sebab, pengalaman saya menggunakan Jupiter MX keluaran pertama setelah lima tahun kok nggak kayak begini. Tapi, untuk bilang spesial, ya nggak bisa. Motor ini dasarnya memang motor biasa untuk keperluan yang biasa-biasa saja.

Berdasarkan review ini, saya pikir bagi kalian yang nyari motor bekas, dan bajetnya cuman cukup buat beli Beat, sikat aja. Yang penting pastikan kalau pemilik lamanya rajin ganti oli dan nggak kakehan atraksi perkara mesin. Masih aman, dan masih worth untuk dipakai. Tapi, ingat, namanya motor bekas nggak akan sama kayak motor baru.

Kesimpulannya, ada benarnya kalau banyak orang memilih Honda Beat sebagai armada mereka. Motor ini cocok untuk harian, berangkat kerja, atau kegiatan-kegiatan yang nggak butuh tenaga macam balapan atau trek-trekan. Cuman, motor ini nggak begitu cocok untuk menarik hati mertua. Mertua sukanya motor sport. Ducati Panigale misalnya, yang bikin orang se-Indonesia malu karena satu orang norak dan clutak.

Tahu siapa yang bakal suka sama Beat? Betul, maling.

Sumber gambar: Akun Instagram @welovehonda_id

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2021 oleh

Tags: honda beatReview
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

scanlation one piece chapter 1011 attack On Titan Lebih Baik dari 'One Piece'? Mabuk, Bos?

Tak Ada yang Abadi dalam Aliansi Bajak Laut: Review ‘One Piece’ Chapter 1011

24 April 2021
Honda Beat Sebaik-baiknya Motor Ojol, Nyaman bagi Driver dan Penumpang Mojok.co

Honda Beat Sebaik-baiknya Motor Ojol, Nyaman bagi Driver dan Penumpang

29 Juni 2024
Motor Honda Supra X 125, Motor Minoritas tapi Anti Penyesalan (Foto milik penulis)

Motor Honda Supra X 125 Boleh Menjadi Motor Minoritas di Tengah Matik, tapi Ia Adalah Motor Anti Penyesalan

15 Januari 2024
motor Honda Stylo 160: Motor Matik Baru dari Honda tapi Sudah Disinisin karena Pakai Rangka eSAF, Bagusan Honda Giorno ISS Honda motor honda spacy

4 Motor Terbaik yang Pernah Honda Produksi, yang Jelas Nggak Ada Vario 160!

27 Juli 2024
Sebaik-baiknya Honda BeAt adalah Honda BeAT PGM-FI: Lebih Ngacir dan Bisa Bawa Galon

Sebaik-baiknya Honda BeAt adalah Honda BeAT PGM-FI: Lebih Ngacir dan Bisa Bawa Galon

23 April 2025
Sandwich Aoka, Harga (Terlalu) Murah, Rasanya Sama Sekali Nggak Bercanda

Sandwich Aoka, Harga (Terlalu) Murah, Rasanya Sama Sekali Nggak Bercanda

14 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.