Cara paling mudah mendapat uang dari NFT adalah bermain gim blockchain. Saat ini, ada banyak sekali gim berbasis blockchain yang menawarkan konsep play to earn. Artinya, kita akan mendapat reward dari bermain gim tersebut. Masalahnya, tidak semua gim berbasis blockchain layak untuk dimainkan. Ada yang penghasilannya sangat sedikit, ada yang terlalu susah dimainkan, dan tentu saja ada yang berpotensi scam.
Saya telah melakukan riset selama beberapa bulan terkait gim blockchain, mencoba banyak sekali gim yang ada, dan pada akhirnya menemukan tiga gim yang lumayan layak untuk terus dimainkan. Tetapi sebelum itu, harus saya beri disclaimer bahwa ini bukan saran finansial sama sekali melainkan sebatas informasi.
Gim blockchain pertama: Town Star
Gim ini adalah simulai mengelola kota. Saat memainkannya, kita harus memilih sebuah tempat untuk dijadikan kota, memberi nama kota tersebut, lantas mulai membangun kota. Sebagai modal, kita akan diberi dua lahan gandum, satu petani, satu pekerja bangunan, satu lumbung panen, satu gudang kayu, satu tangki bensin, dan satu truk. Setiap hasil pertanian bisa dijual di kota terdekat menggunakan truk. Lalu, kita akan mendapat uang yang bisa digunakan untuk membeli perlengkapan bertani di kota yang kita kelola tersebut.
Lantas bagaimana cara mendapatkan uang dari gim ini? Ada dua cara. Pertama, bermain gratisan. Sayangnya, untuk bermain gratisan kita harus menunggu event yang siklusnya tidak tentu. Ketika ada event, kita harus berlomba dengan semua pemain untuk menaikkan ranking. Cara menaikkan ranking adalah dengan menjual hasil panen sebanyak mungkin. Setiap menjual hasil panen, selain mendapat uang, kita juga akan mendapat poin yang bisa dikumpulkan. Poin itulah yang menentukan ranking kita. Semakin banyak poin terkumpul, maka semakin baik juga ranking kita.
Pada akhir periode event, biasanya pemain dengan ranking sepuluh ribu besar akan mendapat reward berupa token Town. Besaran token yang didapat tergantung dengan rangking pemain. Semakin bagus ranking, maka semakin banyak pula token Town yang didapatkan. Token tersebutlah yang bisa kita transfer ke dompet kripto milik pemain.
Atau, jika menunggu event terlalu lama, kita bisa menggunakan cara kedua, yaitu membeli NFT. Town Star menyediakan NFT yang bisa kita beli di OpenSea. NFT tersebut bisa berupa ladang pertanian, pekerja, pabrik, sumber energi, atau semua item gim di Town Star yang lain. Dengan memiliki NFT, kita akan mendapat tugas harian. Umumnya, kita harus mengoleksi 500 poin setiap harinya dengan menjual hasil panen, barulah reward token Town akan diberikan. Besaran token Town yang diberikan juga berbeda-beda tergantung NFT yang kita miliki. Semakin banyak dan semakin mahal NFT yang kita punya, maka reward token Town juga akan semakin besar.
Masalahnya, harga NFT dari Town Star saat ini cukup mahal. Harga satu NFT berupa penyimpanan gandum bernama Rare Wheat Storage memiliki harga 9 jutaan. Dengan NFT tersebut tertanam di kota yang kita kelola, maka per hari reward yang kita dapat hanya 14 token Town atau sekitar lima belas ribu rupiah. Artinya, dalam satu bulan kita hanya mendapat sekitar empat ratus ribu rupiah, dan butuh sekitar 2 tahun untuk balik modal.
Gim blockchain kedua: Decentraland
Gim berikutnya adalah Decentraland. Yang satu ini mengusung konsep open world, alias kita bebas menjelajah ke mana saja sesuka hati. Menariknya, dari Decentraland adalah sudah banyak brand besar yang bergabung di sini. Salah satunya adalah Samsung. Samsung memiliki store yang berlokasi di Decentraland yang bisa kunjungi kapan saja. Meski jujur, saya tidak tertarik mengunjungi toko tersebut.
Selama bermain Decentraland, saya lebih tertarik mendatangi area Vegas Plaza. Benar, tempat di mana kita bisa bermain judi kasino sebebasnya. Namun santai, saya nggak judi, kok. Cuma iseng keliling sana sini. Nah, sebenarnya kalau mau judi, kita bisa saja langsung mendapat duit dari sana, atau bisa juga kehilangan duit.
Menariknya, kita bisa melamar menjadi pekerja di kawasan perjudian elite tersebut. Pihak Decentraland memutuskan untuk mengganti semua NPC (Non Player Character) penjaga mesin kasino dengan pemain sungguhan. Gaji yang ditawarkan tidak main-main, yaitu sekitar 200 USD untuk pekerja magang yang jam kerjanya 8 jam seminggu. Masalahnya, karena saya menggunakan laptop kentang untuk bermain. Jika ada banyak pemain yang bergabung, lag parah akan benar-benar terjadi dan menghambat aktivitas.
Maka dari itu, saya mengubur mimpi untuk bekerja di kasino. Menariknya, ini merupakan permulaan bagus. Kita bisa berharap akan ada store lain yang membuka pekerjaan untuk pemain. Misal, brand baju dunia membuka toko dan menjual koleksi baju mereka dalam bentuk NFT. Nah, para pemain bisa mendaftar untuk bekerja sebagai penjaga toko dan menghasilkan ratusan dolar dalam satu bulan.
Sebelum hal itu terjadi, saya lebih memilih untuk masuk ke area Wondermine di Decentraland. Itu adalah arena di mana meteor berjatuhan dalam dua menit sekali. Lantas, kita bisa menambang meteor tersebut. Dalam setiap meteor akan muncul bahan-bahan yang bisa kita gunakan untuk membuat NFT. Semakin sering kita menambang, maka semakin banyak pula bahan yang kita peroleh. Semakin banyak juga NFT yang bisa kita hasilkan. Lalu, untuk apa NFT tersebut?
Kita bisa menggunakan NFT untuk kita sendiri, atau bisa dijual di marketplace yang disediakan. Semakin langka NFT yang kita buat, maka harga dari NFT tersebut juga semakin mahal. Maka dari itu, Decentraland sangat cocok bagi siapa saja yang ingin jualan NFT tapi tidak memiliki modal banyak. Bahkan, bermain gim ini tidak membutuhkan modal sama sekali, hanya butuh dompet kripto untuk melakukan pendaftaran.
Gim blockchain ketiga: The Sandbox
Gim ini adalah gim metaverse dan penghasil uang terbaik sejauh ini! Tapi, untuk memainkannya butuh PC atau laptop yang nggak main-main. Saya bisa bertahan memainkan The Sandbox dengan laptop berspek prosesor Core i5 dan ram 4 giga. Itu juga kalau memasuki arena gim yang multiplayer atau banyak pernak-perniknya bisa lag parah. Maka dari itu, ada baiknya siapkan laptop spek super dewa atau PC gaming jika pengin mendapat duit dari The Sandox.
Lantas, bagaimana caranya mendapat uang? Caranya adalah dengan menyelesaikan semua quest yang ada di gim ini. Perlu diketahui bahwa di The Sandbox ada banyak sekali gim yang bisa dimainkan, dan gim tersebut dibuat oleh pengembang yang berbeda-beda. The Sandbox terbuka dengan pengembang gim yang ingin gim mereka bisa dimainkan di platform The Sandbox.
Nah, pemain tinggal membuat avatar dan memainkan semua gim yang sudah dirilis. Setiap quest akan membuat level kita naik, dan setiap kenaikan level, kita akan mendapat reward. Reward tersebut berupa kupon undian yang akan diundi di akhir bulan, dan pemenang undian akan mendapat season pass yang bisa digunakan untuk mengklaim 1000 token SAND alias sekitar 40 juta rupiah.
Nah, jadi tujuan utama bermain, bagi pemain gratisan, adalah berburu season pass tersebut. Setelah mendapatnya, sudah pasti kita bakal dapat duit dari gim tersebut. Atau, kita bisa saja langsung mendapat season pass dengan membelinya di OpenSea. Pada artikel saya sebelumnya, saya bilang bahwa harga NFT season pass bisa menyentuh 2 eth. Namun ternyata, itu adalah harga dari season pass yang dijual ulang oleh pembeli pertama. Pihak The Sandbox sendiri mematok harga satu season pass mereka seharga 0.6 ETH atau sekitar 24 juta rupiah. Maka dari itu, membeli season pass di OpenSea untuk mengejar reward masih sangat layak untuk dicoba. Artinya, jika reward yang didapat dari menamatkan gim The Sandbox adalah 40 juta rupiah, dan kita membeli season pass seharga 24 juta rupiah, kita masih memiliki keuntungan sebesar 16 juta rupiah.
Sayangnya, gim The Sandbox tidak tersedia setiap saat. Mereka menggunakan sistem per musim. Musim pertama dimuai pada Desember 2021 dan musim kedua baru dimulai pada Maret 2022. Wajar memang, mengingat selalu ada update dari gim yang akan tersedia dan bisa dimainkan di setiap musimnya. Tetapi tidak apa, dengan adanya jeda di setiap musim, kita bisa fokus untuk memainkan gim blockchain lain, sekaligus mengumpulkan uang untuk membeli season pass pada musim berikutnya.
Sejauh ini saya belum membeli season pass. Bukan karena tidak ada duit, tetapi lebih karena ingin mencoba berburu season pass gratisan. Saya selalu mengikuti daily contest yang diumumkan di twitter The Sandox. Daily contest itu biasanya pemain diminta untuk mengambil tangkapan layer saat berada di lokasi tertentu di dalam gim.
Nah, hadiah dari daily contest itu diumumkan setiap minggu, dan pemenangnya akan mendapat season pass. Kalau ternyata saya tidak dapat season pass, setidaknya saya akan mendapat reward berupa season memorabilia, yang disebut-sebut akan memberi keuntungan bagi pemain di musim berikutnya. Nah, barulah di musim berikutnya, saya akan langsung membeli season pass sebelum bermain gim ini.
***
Itu tadi adalah tiga gim blockchain yang paling layak dicoba menurut saya. Kenapa begitu? Karena konsep play to earn yang ditawarkan memungkinkan tidak terjadi inflasi parah pada token kripto pada ekosistem mereka. Gim blockchain seperti Axie Infinity, yang memungkinkan pemain mendapat uang setiap memenangkan pertarungan, memungkinkan banyak pemain yang melakukan penjualan besar-besaran di waktu bersamaan. Hal itu tentu saja membuat token SLP, reward dari gim Axie Infinity, mengalami inflasi besar-besaran.
Penulis: Riyanto
Editor: Audian Laili