Mahasiswa UIN Jakarta pasti tidak asing lagi dengan Jalan Pesanggrahan di samping kampus 1 yang bisa diakses melalui “pintu Doraemon” dari dalam kampus. Jalan yang katanya Malik Ibnu Zaman merupakan surganya kuliner bagi mahasiswa. Di sepanjang jalan berjejer aneka macam makanan, minuman, dan jajanan yang laris manis setiap harinya. Bahkan, kantin kampus dan koperasi mahasiswa masih kalah ramainya.
Harga aneka makanan di sepanjang jalan ini terjangkau dan relatif murah. Sangat cocok dengan kondisi dompet mahasiswa yang sering kali tidak stabil. Aneka makanan berat di Pesanggrahan standarnya seharga Rp12.000, kalau minuman seharga Rp4.000-5.000, sementara untuk aneka jajanan mulai seharga Rp5.000 sampai Rp10.000. Benar-benar harga yang ramah di kantong siapa saja, termasuk saya, manusia rantau yang berasal dari keluarga tak berkecukupan.
Dari aneka makanan yang berjejer di sepanjang jalan ini terdapat empat makanan yang paling populer di kalangan mahasiswa. Sejak baru pertama kali saya ke sini, empat makanan inilah yang paling direkomendasikan dan paling banyak diperbincangkan. Sampai sekarangpun empat makanan ini masih menjadi andalan mahasiswa ataupun orang-orang yang sekadar berlalu lalang. Berikut adalah daftar makanan paling populer di Jalan Pesanggrahan UIN Jakarta
Daftar Isi
#1 Ayam sambal Bali Bu Ajeng
Bu Ajeng sebenarnya menjual aneka lauk pauk di gerobak dorongnya. Ada berbagai macam olahan ayam, ikan tongkol, telur, dan sayur. Namun, yang paling legendaris dari masakan Bu Ajeng adalah ayam sambal Balinya. Jangan ditanya soal rasanya, sungguh nikmat luar biasa. Sambal Bali Bu Ajeng ini seharga Rp9.000 kalau ditambah nasi seharga Rp12.000. Bu Ajeng biasanya buka dari jam 07.00 WIB sampai jam 15.00 WIB. Saking legendarisnya, ayam Bali Bu Ajeng biasanya sudah ludes dari siang hari.
#2 Pecel lele Pak Kumis yang dinanti mahasiswa UIN Jakarta
Warung tenda Pak Kumis adalah salah satu warung yang paling ditunggu jam bukanya. Pak Kumis biasanya memasang tenda di sore hari. Sembari Pak Kumis mendirikan tenda, biasanya para pelanggan setia, termasuk saya, sudah menunggu berjam-jam untuk menikmati sambalnya yang luar biasa enak.
Pak Kumis tidak hanya menyediakan pecel lele tapi juga pecel ayam, telur goreng, usus dan hati ampela serta tahu dan tempe goreng. Semua menunya punya penggemar sendiri-sendiri, sehingga selalu laris manis.
Pecel Lele Pak Kumis tutup jam 12.00 malam. Hanya saja, biasanya, menu-menu hanya sudah habis sebelum jam segitu. Maklum saja, makanan di sana dijajakan dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp12.000 saja.
#3 Ayam bakar sambal bawang
Ayam bakar gerobakan yang dijual oleh trio abang-abang di Jalan Pesanggrahan dekat UIN Jakarta juga tidak kalah legendaris. Bisa diadulah dengan warung Bu Ajeng dan Pak Kumis. Cuma ada dua menu utama yang dijual oleh trio abang-abang ini, yaitu ayam bakar dan ayam goreng. Pembeli bisa memilih mau sambal bawang atau sambal terasi.
Dari dua menu ayam dan sambal itu, ayam bakar dipadukan dengan sambal bawang adalah yang paling populer. Rasa ayam bakarnya berbeda dengan ayam bakar yang lain. Seolah-olah penjualnya memiliki bumbu rahasia tersendiri yang bisa menghipnotis pembeli. Sambal bawangnya juga berbeda rasanya dengan sambal bawang yang lain. Bahkan, makan nasi sama sambalnya saja sudah luar biasa nikmatnya.
Perpaduan nikmat itu dijual dalam bentuk paket dengan harga Rp12.000 saja. Kalau mau beli satu paket dengan es teh, cukup menambah Rp3.000 atau total Rp 15.000 saja. Ayam bakar ini buka mulai dari jam 07.00 pagi hingga sore hari, sehabisnya.
#4 Ketoprak samping “pintu Doraemon” UIN Jakarta
Di sekitar UIN Jakarta terdapat sebutan “pintu Doraemon” yang sering menjadi akses keluar masuk mahasiswa dari kampus ke area surga jajanan Jalan Jalan Pesanggrahan. Nah, pas di samping pintu Doraemon itu ada penjual ketoprak yang sangat legendaris. Tidak hanya menu ketoprak dan “saudara-saudaranya” seperti gado-gado, karedok, lontong sayur, dan nasi uduk. Di antara menu-menu tersebut yang paling laris adalah ketoprak dan gado-gado.
Ketoprak samping pintu Doraemon itu begitu terkenal karena murah meriah. Semua menu makanan yang dijual dengan harga Rp.10.000. Rasanya juga tidak kalah dengan ketoprak dan gado-gado yang harganya lebih mahal.
Ketoprak ini sudah legenda sejak dulu. Saya pernah membaca di sebuah kolom komentar postingans soal pintu Doraemon UIN Jakarta ini. Katanya, si bapak penjual ketoprak sudah berjualan sejak dahulu hingga bisa menyekolahkan anaknya lulus sekolah kedokteran. Memang keren sih bapak penjual ketoprak ini.
Itulah 4 makanan legendaris di Jalan Pesanggrahan UIN Jakarta yang bisa kalian nikmati di kala kantong sedang tidak baik-baik saja. Empat makanan tersebut sudah ada sejak belasan tahun lalu dan masih tetap eksis sampai sekarang.
Penulis: Elyatul Muawanah
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Jakarta Itu Nggak Enak
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.