Rekomendasi Alas Kaki yang Pas untuk para Elite Politik Indonesia

Rekomendasi Alas Kaki yang Pas untuk para Elite Politik Indonesia Terminal Mojok

Rekomendasi Alas Kaki yang Pas untuk para Elite Politik Indonesia (Shutterstock.com)

Para elite politik juga manusia, mereka butuh alas kaki seperti rakyat jelata kayak saya dan Anda yang bisa mendukung semua kegiatan mereka. Saya adalah warga negara yang sayang sama mereka. Karena itulah saya ingin memberi saran alas kaki yang tepat untuk para elite politik Indonesia. Semoga saja alas kaki berikut ini bisa membantu kelancaran pekerjaan mereka.

#1 Sepatu boot karet untuk Pak Jokowi

Bapak kita ini bukan sembarang presiden. Dia tak hidup dalam menara gading, sebaliknya dia rajin blusukan. Dalam hal ini, sepatu boot karet adalah jawabannya.

Dalam rutinitasnya yang permai dan trengginas, keadaan alam seperti apa pun akan blio terabas. Dari mulai selokan becek hingga sawah berlumpur, sering ia singgahi. Nyeker adalah keseharian saat blio blusukan ke sawah.

Dan siapa yang bisa lupa saat Pak Jokowi berjalan di pematang sawah sembari menenteng payung hitam? Sungguh momen itu terlihat heroik. Karena itulah sepatu boot anti-air adalah jalan keluar. Sangat cocok dengan filosofi blio yang “siap keceh dan nyemplung lendut demi bangsa dan negara”.

Pak Jokowi berani mendobrak pakem lantaran biasanya pemimpin ogah main ke lumpur dan berkotor-kotoran. Tentu lebih nyata dibanding Rinso yang punya jargon “berani kotor itu baik”.

Meski kita juga boleh mempertanyakan, apakah ada manfaat dan perubahan nyata saat seorang presiden berjalan di tengah hujan, berjibaku dengan lekatnya lumpur, dan menelisik dalamnya selokan. Entahlah. Yang pasti boot karet akan makin ciamik saat beradu dengan mantol atau jas hujan Indomaret. Yah, namanya juga saran, semoga bisa dipertimbangkan.

#2 Sepatu PDL untuk Pak Ganjar

Sepatu ini bukan saja punya aura korsa dan prana yang sangar, ia juga sepatu yang punya desain begitu-begitu saja namun ampuh untuk menapaki segala medan. Dengan sepatu ini, Pak Ganjar bisa berjalan jauh tanpa takut sepatunya jebol. Selain anti-air, sepatu PDL juga punya pelindung yang mampu menjaga kelembutan kaki Pak Ganjar dari serangan-serangan luar. Ia akan mengantarkan Pak Ganjar ke tujuannya yang jauh dan jalurnya berat banget itu.

Sepatu PDL juga akan memberikan pijakan yang mantap dan kuat. Tak bisa digoyahkan oleh dorongan-dorongan di sekitarnya. Ia akan tetap berada di tempatnya, stabil di jalurnya, apalagi jika jalannya ditemani Pak Jokowi dengan sepatu boot karetnya. Pasti bakal menjadi perjalanan yang menyenangkan. Tentu dengan catatan, dibukakan jalan oleh yang punya jalur. Tapi ingat, ini Pak Ganjar, banyak jalan menuju Roma!

#3 Sepatu Kodachi untuk Pak Luhut

Kodachi adalah dewa di antara sepatu lokal Indonesia. Ia awet dan tak bisa tergerus zaman. Karena Pak Luhut terkenal sibuk dan mengurusi banyak hal, sepatu ini saya kira yang paling cocok untuk blio. Sangat pas untuk pria yang perlu satset dan sibuk. Kodachi adalah sepatu yang jika digunakan untuk menimpuk, bisa dipastikan kepalanya Superman pun bisa benjol. Solnya yang kuat menggambarkan penggunanya yang anti-remuk dan tak tergoyahkan.

Selain kuat, sepatu ini terkenal sebagai sepatu yang banyak bisanya. Kodachi adalah sepatu voli, namun bisa untuk futsal, basket, badminton, bahkan parkour dan main skateboard. Sangat cocok untuk pria yang juga serba bisa dan memang banyak bisanya. Dan dari semua keunggulan itu, hal terpenting yang harusnya jadi pertimbangan utama adalah harganya yang murah. Sebab, terkadang yang banyak bisanya itu memang murah, walau sering kali malah awetnya minta ampun.

#4 Bakiak untuk Bu Megawati

Ibu kita yang satu ini masih enggan santai di usianya yang tak lagi bisa dibilang muda. Selain rajin menyemarakkan dunia politik Indonesia, blio juga rajin khawatir kepada bangsa ini jika ditinggal oleh orang sekaliber blio. Blio hidup dan melewati berbagai macam era.

Ditempa waktu, dididik peradaban, ia bisa dibilang sebagai blueprint bangsa ini. Karena itu, bakiak adalah pilihan terbaik untuk Bu Mega. Selain ramah lingkungan karena terbuat dari kayu, alas kaki ini mampu membawa kita ke romansa masa lalu.

Bu Mega pernah hidup di masa lalu dan tetap berusaha untuk menglorifikasi serta menghidupkan kisah-kisah masa lalu leluhurnya. Bukankah kita tak boleh melupakan sejarah? Karena sejarah akan mengajarkan kepada kita soal menjalani masa depan sebaik mungkin, dan memahami kesalahan masa lalu. Soal dilakukan atau tidak, itu terserah Bu Mega. Yang penting kita tak boleh lupa siapa ayah blio. Fokus kita ke situ saja, tak perlu muluk-muluk berharap yang tinggi-tinggi.

Salah satu sifat bakiak memang berisik kalau dipakai jalan, tapi semua mata akan tertuju pada pemakainya. Sangat ampuh untuk menarik perhatian banyak orang. Apalagi kalau kayunya yang tua dan keras, berisik banget!

Sebenarnya ada satu lagi yang ingin saya bahas, yaitu wakil presiden kita. Tapi, saya yakin blio cukup nyeker saja. Apalagi kalau hanya untuk berkegiatan santai di dalam rumah, tak perlu alas kaki. Kalau memang mau berkegiatan di luar ruangan, ya biar blio pilih sendiri mau pakai apa. Soalnya saya sendiri nggak tahu kegiatan blio ini ngapain saja selama ini.

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sepatu Putih Memang Keren, tapi Tidak Berlaku buat yang Nggak Sabaran.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version