Perdebatan panjang antara resep yang diklaim anti gagal dengan hasil praktik yang berbeda benar-benar tidak ada habisnya. Baik di dunia nyata maupun di dunia maya, acapkali saya menemui orang-orang yang ngedumel setelah praktik resep yang diklaim sebagai anti gagal alias puasti enak.
Ada argumen yang menyatakan jangan salahkan resepnya karena resep adalah hasil percobaan ribuan kali sebelum dibagikan secara gratis. Kalau gagal ya itu murni karena kamu belum bisa masak. Wes terima takdir, jangan sok menyalahkan resep. Ada pula orang yang beranggapan kalau beberapa resep masakan yang beredar di internet palsu alias asal tulis saja demi memenuhi konten.
Menurut saya masak itu sulit, baik masak makanan maupun aneka kue. Keduanya sama susahnya. Pendapat saya dibuktikan dengan ajang memasak bergengsi bernama “Masterchef Indonesia”. Salah satu peserta Masterchef harus rela pulang karena ayamnya dianggap belum matang. Belum lagi klaim dari juri bahwa ada banyak sekali kontestan yang pulang gara-gara “salah” memasak ayam.
Dulu, sewaktu belajar masak pertama kali saya hampir tidak mengetahui perbedaan dan fungsi tepung. Saya pikir semua tepung sama saja. Rencananya saya ingin membuat capcay yang kuahnya sedikit kental. Pada resep tertulis menggunakan tepung maizena, karena tidak memiliki jenis tepung itu saya menggantinya dengan tepung tapioka. Dan bisa ditebak masakan saya berakhir di tempat sampah karena tidak ada yang berani memakannya.
Iya, masak bukan sekadar aktivitas menggoyangkan spatula di atas wajan, tetapi lebih dari itu. Belajar masak memerlukan teknik yang tepat dan pengetahuan yang mumpuni. Salah sedikit bisa berakhir gosong, keasinan, hambar, atau daging berasa alot keras seperti hatimu yang selalu ingin mengomentari kehidupan orang lain.
Saya pun sampai sekarang masih belajar masak dengan bahan seadanya, tidak monoton, dan tetap enak. Sumber referensi saya adalah internet, tapi ketika memilih internet sebagai rujukan resep, tentu kita patut berhati-hati. Terlebih yang dimasak adalah jenis puff dan pastry. Jangan sampai salah teknik kalau tidak ingin berakhir mengenaskan. Nah, berikut rekomendasi beberapa akun yang membagikan resep beserta tips dan trik ketika belajar masak yang pernah saya coba dan benar-benar anti-gagal:
#1 Tintin Rayner
Bagi kalian yang menggemari dunia kue atau per-baking-an pasti tidak asing lagi dengan cici yang satu ini. Beliau kerap membagikan resep hasil eksperimen beliau dan saya berani bilang kalau selama ini saya belum pernah kecewa dengan hasil recook resep beliau. Dari beliau saya belajar bagaimana menghargai orang lain dari sebuah resep. Terkadang beberapa orang terburu-buru berkomentar atau mengkritik si empunya resep bahwa resep yang dibagikannya gagal. Bayangkan saja resep yang dibagikan itu sudah berulang kali diuji coba oleh empunya sebelum mantap dibagikan secara gratis di media sosial. Kalau gagal ya bukan salah resepnya, tetapi kamunya aja yang kadang bandel atau terlampau kreatif memodifikasi resep.
#2 Icenguik
Masih dari dunia per-baking-an, kali ini ada Ci Icen yang kerap membagikan tips dan trik membuat aneka jenis roti. Ci Icen juga sering mengadakan tantangan bulanan untuk orang-orang yang gemar membikin roti. Yang paling saya suka adalah beliau tidak hanya menuliskan trik dan tips mengolah roti mulai dari adonan sampai teknik memanggang, tetapi juga memberikan contoh secara langsung. Misalnya, ia membagikan contoh adonan yang kalis bahkan tidak sobek walaupun direnggangkan sebesar telapak tangan.
Ci Icen juga mengajarkan untuk mandiri mencari informasi, maklum ketika membuka Q&A ada banyak sekali pertanyaan yang sebenarnya sudah ada jawabannya tetapi malas untuk mencari. Saran saya jangan sekali-kali bertanya sebelum kamu membaca tips beliau kalau tidak mau dapat jawaban absurd yang bikin ngakak guling-guling.
#3 Just Try and Taste (JTT)
Jika kalian mencari resep di internet, pasti sekali dua kali kalian akan diseret ke blognya Just Try and Taste milik Mbak Endang Indriani. Saya mengenal blog beliau bahkan sejak saya masih duduk di bangku SMA hingga saya memiliki anak. Dari dulu hingga sekarang Mbak Endang tetap konsisten membagikan aneka jenis resep makanan baik dari Indonesia maupun makanan dari berbagai negara. Hal yang paling saya sukai dari blog Mbak Endang adalah setiap resep pasti diawali dengan cerita-cerita beliau yang menghibur dan kadang relate sekali dengan kehidupan sehari-hari. Soal hasil resep jangan ditanya, hampir semua resep cocok dengan lidah keluarga saya.
Sebenarnya masih banyak beberapa panutan saya dalam dunia memasak selain yang saya sebutkan di atas di antaranya adalah Xander Kitchen, Diah Didi, Fitri Sasmaya, dan Restu Utami Dewi. Semua rekomendasi saya di atas adalah hasil pengalaman saya dari yang tidak bisa memasak sampai akhirnya masakan saya bisa diterima di lidah keluarga.
Kuncinya hanya satu, jika kamu pemula maka ikuti resep dan step memasak dengan jujur. Artinya, jangan sekali-kali berkreasi sendiri. Misalnya, suatu adonan kue diminta pakai tepung berprotein rendah karena suatu hal kamu ganti menjadi tepung berprotein tinggi. Kalau nanti hasilnya tidak sama dengan yang dicontoh, ya salah sendiri siapa yang suruh berkreasi? Cukup ikuti dan praktekkan, jika kamu sudah ahli dan mampu melihat celah suatu resep silakan saja modifikasi sesuai selera kamu. Good luck!
BACA JUGA Jangan Tertipu Video Tutorial Masak yang (Katanya) Mudah dan Murah! atau tulisan Winda Ariani lainnya.