Siapa yang bisa menyangka kalau rangka sepeda motor itu bisa patah? Apalagi jika rangka yang patah adalah rangka motor Honda, apakah Anda percaya?
Saya sendiri pun tidak habis pikir. Bayangan kita sebagai konsumen, ketika membeli sebuah motor sudah pasti tidak kepikiran kan bahwa kita perlu mengantisipasi rangka yang akan patah? Apa lagi di era sekarang, sudah banyak bahan rangka yang mutakhir.
Oke, kita mungkin punya pikiran, bisa saja rangka patah karena berat badan kita. Pun, saat beli motor, striping dan mesin jauh lebih kita pikirkan ketimbang rangka. After all, rangka motor tidak bisa kita lihat tanpa membuka bodi kan?
Daftar Isi
Rangka eSAF patah, kok bisa?
Tapi, realitas berkata lain. Astra Honda Motor sedang diterpa masalah terkait rangka eSAF patah. Rangka yang mereka berikan, ternyata tidak awet. Rata-rata, saya lihat dari berita yang tersebar melalui sosial media, kerusakan yang terjadi pada motor tersebut dalam kurun waktu dua tahun. Gila!
Tidak bisa dimungkiri, memang segala jenis besi ataupun metal itu dapat berkarat dan keropos. Namun perlu waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk proses korosi pada besi dan material berbahan dasar baja lainnya. Tidak dalam waktu yang sesingkat ini.
Maka, masalah rangka motor eSAF ini benar-benar jadi perhatian banyak orang. Ketika masyarakat mengharapkan motor yang top markotop, malah kerusakan major yang mereka dapatkan.
Honda sudah dipercaya masyarakat puluhan tahun untuk urusan kendaraan. Daya beli masyarakat pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun beberapa tahun belakang ini, tepatnya setelah mereka mengganti jenis rangka, saya rasa mereka telah melakukan kesalahan.
Dimulai dari rangka yang digunakan itu berkarat sampai patahnya rangka tersebut. Sampai saat ini sudah banyak sekali motor konsumen yang mengalami patah pada rangka motornya. Itu baru dari yang berseliweran di media sosial saja.
Kamu bisa bayangkan, betapa bahayanya rangka motor patah secara tiba-tiba. Saya sudah bergidik membayangkannya.
Klarifikasi rangka eSAF patah yang lebih pas disebut komedi
Ketika Honda mulai buka suara, bukannya menyelesaikan masalah, malah menambah masalah baru. Makin keliatan bobroknya.
Setelah netizen menyerbu pabrik raksasa Astra Honda Motor melalui jejaring sosial media, akhirnya Honda buka suara dengan mengunggah reels video. Melalui akun official Instagram mereka, mereka mengeluarkan beberapa statement terkait rangka yang karatan. Namun sayang, penjelasan yang dikeluarkan Honda sangat tidak menjawab keluhan masyarakat.
Di video tersebut, Honda mengatakan, bahwa lapisan kuning yang terdapat pada rangka eSAF itu bukanlah sebuah karat, melainkan lapisan silikat. Lapisan silikat yang terbentuk berfungsi melapisi hasil pengelasan dari oksidasi atau karat, kata admin medsos di reels video tersebut.
Alih-alih melakukan klarifikasi, Honda malah semakin dirujak netizen. Bagaimana tidak, klarifikasi yang diberikan sangat out of context. Lantaran yang masyarakat keluhkan itu terkait banyaknya rangka eSAF patah. Tapi yang diomongin malah hal lain, maksud?
Ditambah lagi, admin medsos yang melakukan klarifikasi tersebut menggunakan topeng. Lho, ya wong mau klarifikasi kok malah seperti sedang menutupi sesuatu gitu. Gimana sih?
Di waktu yang lain, Oktavianus selaku Direktur Pemasaran Astra Honda Motor berkata karat dan pengeroposan pada rangka juga disebabkan oleh rangka yang terkena air laut.
Air…laut?
Beli motor ya buat dipakai, Bos!
Mengetahui penjelasan tersebut, apa lagi dari seorang Direktur Pemasaran, saya hanya berkata dalam hati, kok bisa?
Memang ada persoalan lain sih yang beliau sebutkan, tapi kenapa harus ada kata terkena air lautnya, sih? Emang ada ya, orang yang mengendarai sepeda motor di atas laut? Dia juga bilang rangka bisa patah karena pemakaian yang terlalu sering dan minim perawatan.
Ini juga menggelitik batin saya. Wong orang itu, kalau membeli sepeda motor, ya sudah pasti untuk kebutuhan sehari-hari, kok. Masa ada orang membeli sepeda motor hanya untuk dipajang di rumah?
Ya ada sih, untuk orang-orang kaya mungkin. Tapi ini untuk kasus yang memang membeli motor untuk kebutuhan sehari-hari. Honda harusnya bisa memikirkan hal tersebut. Jangan malah yang terkesan disalahkan adalah konsumen. Mereka membeli motor ya untuk digunakan sehari-hari. Pemakaiannya pun sudah pasti setiap hari. Seminim-minimnya perawatan, saya yakin para pengguna motor pasti tidak lupa untuk ganti oli dan mencuci motornya.
Entah apa yang Honda pikirkan saat ini. Suara-suara yang masuk, bukannya untuk bahan evaluasi, malah jadi masalah baru. Harusnya mereka evaluasi, bukan membuat konten komedi.
Sudah jatuh, tertimpa Honda
Penanganan yang mereka berikan kepada korban rangka eSAF patah juga tidak maksimal. Konsumen yang masa garansinya sudah habis, diharuskan untuk membeli rangka yang baru untuk menggantinya. Macam perusahaan gadget redflag saja yang aksesorisnya dijual terpisah. Posisi konsumen Honda saat ini ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga.
Kalau dilihat dari kesalahan di atas, Honda harus mulai berhati-hati ketika melakukan proses produksi. Tidak asal bikin motor saja, pembuatan dan penggunaan bahan dasar pada setiap bagian-bagian motor juga perlu perhatian khusus. Atau mereka akan kehilangan konsumennya selama-lamanya.
Saya yakin, ketika Honda tidak bisa mengambil langkah yang tepat pada permasalahan yang terjadi saat ini, mereka akan mulai kehilangan pembelinya. Orang-orang akan berganti pada brand lain.
Yang pasti, konsumen Honda akan beralih ke brand yang tidak memiliki kasus yang serupa. Sebab tujuan orang ketika ingin membeli sesuatu, itu jelas untuk memudahkan, bukan malah menyusahkan.
Penulis: Saar Airalang Abdullah
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Honda MegaPro, Produk Gagal dengan Beragam Penyakit Turunan yang Bikin Nyesek Pemiliknya