Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Ragam Istilah Penyebutan Jumlah Anak dalam Bahasa Jawa

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
5 Februari 2022
A A
Ragam Istilah Penyebutan Jumlah Anak dalam Bahasa Jawa Terminal Mojok

Ragam Istilah Penyebutan Jumlah Anak dalam Bahasa Jawa (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang Jawa, saya biasa menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, entah dalam percakapan formal maupun non-formal. Di lingkungan tempat tinggal saya, Jember bagian selatan, bahasa Jawa jadi yang paling dominan digunakan mengingat mayoritas masyarakatnya memang keturunan Jawa Mataraman, mulai dari Ponorogo, Kediri, Madiun, dan sekitarnya.

Tentu karena penggunaan bahasa Jawa yang masif ini, beberapa orang tua masih menggunakan istilah-istilah bahasa Jawa yang kadang nggak saya pahami. Misalnya saat menyebut nama-nama anak hewan, nama-nama bunga, nama suara hewan, jarwa dasa, hingga yang paling terakhir tentang penyebutan istilah jumlah anak.

Saya awalnya mbatin, memangnya ada ya penyebutan jumlah anak dalam bahasa Jawa? Setelah tanya ke mbah kakung, akhirnya saya menemukan istilah-istilah tersebut. Serta sesekali kembali ongkreh-ongkreh (menggeledahi) perpustakaan mini di rumah saya untuk mencari buku andalan belajar bahasa Jawa, yakni Pepak Bahasa Jawi. Setelah punya cukup informasi dari mbah kakung dan didukung buku legend tersebut, berikut saya bagikan istilah penyebutan jumlah anak dalam bahasa Jawa.

#1 Satu anak

Jika dalam bahasa Indonesia anak satu-satunya disebut sebagai anak tunggal atau anak semata wayang, dalam bahasa Jawa setidaknya ada dua penyebutan untuk anak tunggal, yakni ontang-anting dan unting-unting. Anak tunggal laki-laki disebut ontang-anting, sementara unting-unting untuk menyebut anak tunggal perempuan.

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, ontang-anting ibarat sehelai daun yang tersapu angin ke kanan dan ke kiri. Maksudnya, dalam sehelai daun itu nggak ada daun lain yang menghalangi atau yang ikut tersapu angin juga. Unting-unting kurang lebih memiliki arti serupa.

#2 Dua anak

Kalau anak tunggal hanya ada dua penyebutan, maka keluarga yang punya dua orang anak memiliki empat cara penyebutan.

Pertama, uger-uger lawang. Arti uger-uger sendiri adalah sebuah patokan, sementara lawang berarti pintu. Jadi, uger-uger lawang merupakan dua patokan yang berfungsi mengikat pintu. Penyebutan ini digunakan untuk keluarga yang memiliki dua orang anak laki-laki.

Kedua, kembang sepasang. Sesuai namanya, kembang mencerminkan keindahan, kelembutan, dan keharuman. Jadi, kembang sepasang ditujukan untuk dua orang anak perempuan.

Baca Juga:

5 Istilah Ekonomi Islam yang Sering Bikin Salah Paham

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Ketiga, kendhana-kendhini dan kendhini-kendhana. Kendhana merujuk pada anak laki-laki, sedangkan kendhini untuk anak perempuan. Jika dari dua orang anak tersebut lahir seorang anak laki-laki dulu, yang digunakan kendhana-kendhini. Sebaliknya, jika yang lahir anak perempuan dulu, penyebutannya jadi kendhini-kendhana.

#3 Tiga anak

Sama seperti sebelumnya, penyebutan istilah jumlah tiga anak juga terdapat empat cara. Jika sebuah keluarga punya tiga anak dan semuanya laki-laki, maka disebut cukit dulit. Jika ketiganya perempuan, maka memakai gotong mayit. Kemudian, jika dari ketiga itu ada anak perempuan di tengah, disebut sendhang kapit pancuran (telaga yang diapit dua air mancur). Kebalikannya, jika ada anak laki-laki di tengah, penyebutannya jadi pancuran kapit sendhang (air mancur yang diapit dua telaga). Untuk filosofinya? Hmmm, coba terka sendiri, deh! Hehehe.

#4 Empat anak

Sebenarnya, saya pribadi jarang menemukan keluarga Jawa yang memiliki empat orang anak. Biasanya sih tiga atau lima sekalian, soalnya kalau empat nanggung. Meski begitu, istilah untuk menyebut empat orang anak ada juga, lho.

Pertama, saka panggung (tiang penyangga), yakni istilah yang digunakan untuk menyebut empat anak yang semuanya laki-laki. Lantaran keempat anak laki-laki ini diibaratkan seperti tiang penyangga. Kedua, sarimpi, yakni keempat anak yang semuanya perempuan. Mengapa dinamakan sarimpi? Menurut mbah saya, keempat anak perempuan ini layaknya seorang penari yang ada di tari Serimpi; lemah lembut, cantik, dan gemulai.

#5 Lima anak

Sebagaimana istilah-istilah sebelumnya, ada keluarga yang memiliki anak laki-laki semua, ada yang perempuan semua, atau campur. Nah, dalam istilah penyebutan lima anak, kalau laki-laki semua sudah jelas disebut pandhawa. Bisa diartikan lah ya sama seperti kisah Pandhawa vs Kurawa itu. Namun, jika lima orang anaknya perempuan semua, maka penyebutannya pancagati. Artinya kira-kira sama dengan Pandhawa, tapi ini versi perempuan.

Kalau untuk campuran gimana? Biasanya kalau proporsi anaknya 2:3 dan 3:2, penyebutannya seperti biasa, ”lima orang anak”. Tapi, kalau perbandingannya 1:4 atau 4:1, baru ada istilahnya. Jika dari kelima anaknya ada satu yang berbeda jenis kelamin, misalnya empat lainnya adalah perempuan dengan satu laki-laki, maka penyebutannya ipil-ipil. Sebaliknya, apabila empat lainnya laki-laki dan ada satu perempuan, maka disebut padangan.

Sekarang sudah tahu kan kalau ada istilah-istilah tersebut dalam bahasa Jawa? Kira-kira kalau dalam bahasa daerah kalian istilah-istilah tersebut ada juga nggak, Gaes? Kasih tahu, dong.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: Bahasa Jawaistilahjumlah anak
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

10 Ungkapan Ekspresif dalam Dialog Masyarakat Betawi

10 Ungkapan Ekspresif dalam Dialog Masyarakat Betawi

26 Februari 2022
Nggak Semua Warga Kampung Arab Bondowoso Bisa Bahasa Arab, Jangan Berharap Ketinggian Mojok.co

Nggak Semua Warga Kampung Arab Bondowoso Bisa Bahasa Arab, Jangan Berharap Ketinggian

13 November 2023
Culture Shock Orang Jogja Saat Mendengar Bahasa Jawa Orang Gresik

Culture Shock Orang Jogja Saat Mendengar Bahasa Jawa Orang Gresik

3 Maret 2024
istilah kelamin untuk memanggil anak

Mengenal Istilah-istilah Kelamin yang Digunakan Orang Jawa untuk Memanggil Anak

16 April 2020
44 Istilah Dunia Perkuliahan yang Wajib Diketahui Mahasiswa Baru Terminal mojok

44 Istilah Dunia Perkuliahan yang Wajib Diketahui Mahasiswa Baru

12 Maret 2022
Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

29 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.