Jika agan Gilang dalam artikel Mengenang Kejayaan Kaskus Beserta Emotionnya yang Bikin Saya Susah Move terlihat tak bisa berpindah lain hati lantaran emotion Kaskus. Saya malah dengan bangga mempoligami Kaskus. Saya taruh cinta pertama saya pada Kaskus, lalu menumbuhkan dan merawat cinta lain di forum-forum internet lain yang tengah naik daun.
Tentu saya harus beranjak dari forum yang isinya tinggal itu-itu saja dan cenderung membosankan. Karena hidup harus terus bergerak dan Kaskus bukanlah pasangan yang bisa dibawa ke pelaminan hingga seperti kata lirik lagu dari Jagostu, mau tak mau ku harus melanjutkan yang tersisa.
Kendati begitu, saya harus akui dan ucapkan terima kasih lantaran Kaskus menjadi tempat singgah pertama saya untuk berselancar di forum internet. Kala itu, saya seharian bisa mantengin forum ini, membaca artikel yang masuk hot thread, hingga sesekali mengintip forum BB21 ++ untuk menyegarkan mata.
Teringat saya pernah nongkrong di sebuah forum di Heart from heart, yang isinya cuma berbalas komentar layaknya Supri berbalas pantun dengan Opi Kumis. Saya lupa sedang kenapa hingga bisa terjerumus ke sana, tapi yang pasti setelah itu saya menjadi akrab dengan sejumlah akun seperti cangcimen, tupay, dan akun anonim lainnya. Hingga akhirnya kami mengadakan kopdar.
Salah satu hal yang terus saya amalkan adalah penggunaan celoteh khas anak kaskus alias kaskuser di beberapa forum daring lain yang saya ikuti. Pernahkah kamu mendapati kolom komentar bertuliskan pertamax gan, page one ane gembok, no Afgan no Rossa. Hingga kamu dipanggil agan dan sista. Jika kamu mendapati hal itu, saya pastikan anak tersebut adalah alumni kaskus.
Celotehan-celotehan di atas bisa dikatakan sudah sangat Kaskus banget karena tumbuh dan populer di sana. Saya akan mengulas dari kata pertamax gan. Tentu dalam benak elite global dan masyarakat umum setuju bahwa kata ini merupakan sebutan untuk salah satu jenis bahan bakar yang diperjualbelikan di SPBU maupun pom mini. Namun, di mata kaskuser ini mengandung lebih dari itu.
Kata ini sakral, hanya boleh tuliskan oleh kaskuser pada kolom komentar atau reply urutan pertama di sebuah thread. Jika didapati menggunakan kata ini di urutan komentar kedua atau seterusnya, kamu bakal diprotes kaskuser. Lantaran sudah melanggar budaya ngaskus.
Pertamax sering diasosiasikan sebagai tingkat kecepatanmu dalam memberikan komentar. Semakin sering mendapati pertamax kamu akan meraih predikat junker tercepat on the year. Sementara mereka yang nggak kebagian berkometar di urutan pertama tetapi masuk di halaman pertama akan menghibur diri dengan menuliskan page one ane gembok.
Kemudian ada celoteh no Afgan no Rossa. Celoteh atau istilah ini populer di forum jual beli Kaskus. Di mana kalau seller mengatakan no Afgan artinya barang yang dijual tidak boleh ditawar secara sadis. Sementara jika no Rossa artinya tidak boleh menawar secara tega. Makna dari istilah tersebut diambil dari judul lagu dua penyanyi yang terkenal yakni Afgan dengan Sadis dan Rossa dengan Tega.
Terakhir adalah penyebutan sebutan untuk lawan bicara seperti gan dan sis. Kabarnya sebutan ini diambil dari kata dasar juragan dan sista. Penggunaan juragan biasa digunakan sebagai panggilan laki-laki sementara sist untuk perempuan.
Tentu tiga celoteh atau istilah yang telah disebutkan di atas hanya contoh kecil dari keberagaman diksi Kaskus. Pasalnya masih ada banyak lagi yang mungkin belum terlalu populer dan luput. Oleh karena itu, saya mengundang kaskuser atau mantan kaskuser yang pernah berperingkat Made In Kaskus untuk membuat kamus kaskuser.
Sebuah bukti dan artefak tentang kejayaan Kaskus sebagai forum online terbesar pada masanya. Serta sedikit dedikasi untuk menambah keberagaman budaya dan bahasa di Indonesia. Karena mungkin saja nantinya menjadi sumber primer sebagai jurusan bahasa Kaskus di universitas-universitas di Indonesia.
Jadi sampai jumpa di thread selanjutnya, jangan lupa bagi cendol dan jangan lempar bata. Ups, maaf saya kira ini Kaskus.
BACA JUGA Serius Nanya, Emang Boleh Share Screenshot Chat Pribadi ke Medsos? dan tulisan Rulfhi Alimudin lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.