Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Saya Nggak Pernah Kepikiran Masuk Angin Bisa Dibahas Serius di Pidato Guru Besar UGM, Padahal Saya Udah Pusing Setengah Mati Nyari Topik Tesis yang Dianggap Ilmiah

Ibnu Fikri Ghozali oleh Ibnu Fikri Ghozali
14 Juni 2025
A A
Pusing Mikir Tesis, Guru Besar UGM Malah Bahas Masuk Angin (Unsplash)

Pusing Mikir Tesis, Guru Besar UGM Malah Bahas Masuk Angin (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Masuk angin sebagai Kearifan lokal

Di Indonesia, masuk angin adalah contoh nyata masyarakat membingkai pengalaman kesehatan mereka dengan kearifan lokal. Kerokan, minyak kayu putih, minum jamu, dan berbagai ritual tradisional menjadi cara masyarakat merawat diri. 

Pengobatan masuk angin ini tidak hanya berfungsi secara fisik, tapi juga membawa kenyamanan psikologis dan sosial. Juga sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dalam lingkungan keluarga atau komunitas. Ini adalah bentuk modal sosial yang tak ternilai.

Sang guru besar UGM memasukkan fenomena masuk angin ke dalam ranah akademik membuka peluang besar untuk memperkaya ilmu pengetahuan dengan perspektif lokal. Dunia akademik selama ini sering didominasi oleh paradigma barat yang cenderung mengesampingkan pengetahuan tradisional dan pengalaman kultural masyarakat lokal. 

Padahal, pengabaian ini bisa membuat ilmu pengetahuan jadi kurang relevan. Sudah begitu, jadi jauh dari realitas sosial yang ada.

Pidato guru besar UGM itu mengajak kita untuk menyadari bahwa objek kajian akademik tidak harus selalu berupa hal-hal yang besar, abstrak, dan rumit. Justru hal-hal sederhana seperti masuk angin, yang sudah kita alami dan pahami secara turun-temurun, dapat menjadi sumber pengetahuan yang kaya dan bermakna. 

Dengan pendekatan yang tepat, kajian tentang masuk angin bisa mengungkap relasi tubuh, lingkungan, dan budaya yang kompleks dan memerlukan perhatian serius.

Guru besar UGM mengingatkan kita pentingnya memahami diri sendiri 

Dalam konteks yang lebih luas, kata sang guru besar UGM, menghargai kajian seperti ini adalah bagian dari upaya mendekolonisasi ilmu pengetahuan. Artinya, kita berani mengambil posisi dan suara kita sendiri dalam ranah akademik, tanpa selalu harus bergantung pada teori dan paradigma luar yang tidak selalu cocok dengan konteks kita. 

Dengan demikian, akademik menjadi ruang yang inklusif. Khususnya merayakan keragaman pengalaman manusia dan memperkaya pemahaman kita tentang dunia.

Baca Juga:

Ambil S2 UGM setelah Lulus S1 dari Tempat yang Sama, Alasan Saya Tidak Bosan Kuliah di Gadjah Mada

S2 UGM Diperebutkan Lulusan S1 dari Kampus Mana Aja kecuali dari UGM Sendiri

Bagi saya pribadi, pidato guru besar UGM ini juga menjadi pengingat pentingnya melihat ilmu pengetahuan sebagai usaha manusia memahami dirinya sendiri, dari berbagai sudut pandang dan dalam konteks yang beragam. 

Menyadari bahwa setiap budaya memiliki caranya sendiri dalam mengelola tubuh dan penyakitnya, adalah kunci untuk membangun ilmu pengetahuan yang lebih adil dan bermakna.

Akhirnya, saya ingin mengajak semua mahasiswa, peneliti, dan akademisi muda untuk tidak takut mengambil tema-tema yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Jangan ragu untuk menggali dan mengangkat fenomena budaya lokal dalam riset kita. 

Karena dari sana, kita bisa menemukan kearifan dan pengetahuan yang tak ternilai harganya, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dan bermanfaat.

Masuk angin, kata guru besar UGM, bukan lagi sekadar istilah dalam percakapan biasa. Ia sudah menjadi pintu masuk bagi kajian budaya dan kesehatan yang membuka cakrawala baru bagi kita untuk memahami tubuh, masyarakat, dan ilmu pengetahuan secara utuh.

Penulis: Ibnu Fikri Ghozali

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Punya Banyak Prestasi tapi Ditolak UGM lewat Jalur UTBK, Akhirnya Pilih Kampus Swasta hingga Kerja dengan Gaji Melebihi UMR Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 15 Juni 2025 oleh

Tags: guru besar UGMmasuk angintesistopik tesisUGM
Ibnu Fikri Ghozali

Ibnu Fikri Ghozali

ArtikelTerkait

5 Tips Memilih Kampus Terbaik di Yogyakarta (Unsplash)

5 Tips Memilih Kampus Terbaik di Yogyakarta

2 November 2024
Bukan UGM Atau UNY, UIN Sunan Kalijaga Adalah Kampus Paling Unggul di Jogja

Bukan UGM Atau UNY, UIN Sunan Kalijaga Adalah Kampus Paling Unggul di Jogja

12 Maret 2024
Membayangkan Betapa Nelangsa Jogja kalau UGM Tidak Pernah Berdiri Mojok.co

Membayangkan Betapa Nelangsa Jogja kalau UGM Tidak Pernah Berdiri

3 April 2025
Maba UGM Senengnya Cuma Sebulan Pertama, Abis Itu Biasa Aja

Maba UGM: Senengnya Cuma Sebulan Pertama, Abis Itu Biasa Aja

7 Agustus 2023
Wisdom Park UGM Nyatanya Tak Seindah di Media Sosial

Wisdom Park UGM Nyatanya Tak Seindah di Media Sosial

10 September 2024
Jogja Bikin Saya Menyesal dan Ingin Kembali untuk Mencoba Lagi (Pexels)

Jogja Membuat Saya “Menyesal” dan Kelak Ingin Kembali untuk Mencoba Lagi

23 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.