Kalau menyoal Purwokerto, saya selalu ingat Pandji Pragiwaksono. Bapak-bapak yang suka marah itu pernah bilang di salah satu podcast bahwa Purwokerto itu seperti Jogja. Kotanya nyaman, tapi tidak sepadat Jogja.
Kalau Jogja istimewa, Purwokerto itu nyaman. Kira-kira begitu kata-kata dari Pandji yang cukup bikin saya tertarik dengan daerah satu ini.
Sebelum itu, sebenarnya saya sudah mendengar betapa nyamannya daerah tersebut. Saya mendengarnya dari teman yang kebetulan pernah kuliah di sana. Beberapa kenalan saya yang pernah singgah juga mengatakan hal serupa.
Dan entah bagaimana, beberapa waktu lalu, saya kembali mendengar testimoni positif daerah ini dari seorang teman. Lebih tepatnya, teman dari teman, sih. Iya, kami kebetulan ketemu di sebuah tempat ngopi. Di tengah obrolan ngalor-ngidul, dia cerita kalau dulu sempat kuliah di Purwokerto.
Purwokerto itu kecamatan
Awalnya cerita soal nostalgia. Kemudian, ada satu fakta menarik yang membuat saya dan teman saya hanya bisa geleng-geleng kepala. “Purwokerto itu bukan kabupaten, tapi cuma kecamatan. Kabupaten aslinya adalah Banyumas,” kata teman saya ini.
Jujur saja, saya baru tahu. Sebab, awalnya, saya mengira Purwokerto adalah kota atau setara kabupaten. Karena penasaran, saya langsung cari di internet. Dan, menurut Wikipedia, Purwokerto adalah nama ibu kota dari Kabupaten Banyumas. Wilayah ini terdiri dari empat kecamatan: Purwokerto Utara, Selatan, Timur, dan Barat.
Artinya, Purwokerto memang bukan kabupaten. Persis seperti yang teman saya katakan. Tapi, kalau dikatakan sebagai kecamatan, juga kurang tepat. Sebab, yang dinamai kecamatan ini adalah sebuah daerah dengan embel-embel Utara, Selatan, Timur, dan Barat.
Sementara itu,, kalau tanpa embel-embel tadi, bukan termasuk daerah yang bisa berdiri sendiri. Kalau dinamai sebagai kota, itu juga salah. Sebab, Purwokerto nggak punya wali kota, bahkan statusnya sebagai kota administratif sudah lama dihapus.
Baca halaman selanjutnya: Jadi, Purwokerto itu apa?