Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Purbalingga Masa Kini Menjadi Kabupaten yang Tidak Ramah

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
27 November 2023
A A
Purbalingga Masa Kini Menjadi Kabupaten yang Tidak Ramah (Unsplash)

Purbalingga Masa Kini Menjadi Kabupaten yang Tidak Ramah (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Berjalan menyusuri Purbalingga yang menjadi kampung dari panglima TNI pertama di republik ini membuat saya seperti ditampar oleh sebuah realita. Yaps, kabupaten yang terkenal dengan batu akiknya ini masih memiliki kekurangan di berbagai aspek. Salah satunya kondisi trotoar di beberapa sisi yang masih jauh dari kata layak. 

Bukannya saya berlebihan, namun budaya jalan kaki memang seharusnya sudah ditanamkan pada masyarakat sedini mungkin. Namun, berbagai imbauan dan wejangan untuk masyarakat lebih aktif bergerak dengan jalan kaki hanyalah omong kosong yang menguap di udara.

Harus ada upaya konkret dari pemerintah dalam melakukan pembenahan trotoar yang ramah bagi para pejalan kaki. Tidak perlu memakai standar yang rinci. Saya, sebagai warga Purbalingga di kabupaten yang berjuluk perwira ini hanya memberikan 2 syarat. Yaitu, trotoar yang tidak rusak dan memiliki lebar yang manusiawi. Jika 2 syarat tersebut sudah dipenuhi, saya rasa ini menjadi upaya pemerintah memanusiakan warganya.

Untuk melihat masalah ini lebih dekat, mari saya ajak kalian menyusuri trotoar di kabupaten yang terkenal dengan makanan khas nopia ini.

Trotoar Purbalingga yang amblas dan paving mengelupas

Saya memulai perjalanan ini dengan menyusuri jalan di sepanjang pusat kuliner Purbalingga yang paling terkenal di masanya, Gang Mayong. Dalam Bahasa Cina disebut Kha-Kha Mayong. Gang yang berada di Jalan Wirasaba ini memiliki trotoar dengan ukuran yang cukup luas. Namun, ini tidak sebanding dengan kerusakan yang terjadi di beberapa titik. Saya acap bertemu dengan kondisi trotoar dengan paving yang amblas.

Bukan hanya itu, jalan yang dipenuhi dengan pedagang kaki 5 ini memiliki kondisi trotoar yang mengelupas. Hal ini sangat membahayakan para pejalan kaki. Pejalan kaki yang tidak berhati-hati saat berjalan di area ini bisa tersandung. Makanya, jika hendak berkunjung ke Gang Mayong, mata kalian harus was-was dengan kondisi trotoar yang nggak manusiawi tersebut. 

Upaya tersebut bisa menghindarkan kalian dari malapetaka tersandung dan terjatuh. Saya rasa, kerusakan trotoar di Gang Mayong menjadi salah satu yang paling parah dibandingkan beberapa titik trotoar di Purbalingga.

Trotoar yang sangat sempit

Saya melanjutkan perjalanan sufistik ini dengan menyusuri Jalan Jendral Sudirman dari arah barat. Nama jalan yang menggunakan nama pahlawan pencetus perang gerilya ini memiliki kondisi yang bagus. Tidak ada kerusakan yang signifikan yang bisa membuat pejalan kaki tersandung, terjatuh bahkan terpelanting.

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Namun, ini hanyalah pujian semu yang saya lontarkan. Memang tidak ada kerusakan yang berarti, namun kondisi trotoar yang sempit ini sungguh tidak manusiawi bagi warga Purbalingga. 

Untuk melewati jalur ini, saya harus berbagi jalan dengan orang yang lewat dari lawan arah. Nyaris trotoar yang terletak di bagian utara Alun-Alun Purbalingga ini hanya bisa dilalui oleh maksimal 2 orang yang berjejer saja.  Lebarnya kurang lebih hanya mencapai satu meter saja.

Selain itu, kondisi trotoar yang cenderung naik-turun ini sungguh melatih sendi-sendi pejalan kaki. Otot para pejalan kaki dipaksa untuk menanjak serta menurun berkali-kali. Bagi anak muda seperti saya, ini bukan masalah yang berarti. Lantas, bagaimana dengan mereka yang sudah berumur? Kontur trotoar yang tidak rata tentu sangat menguras tenaga bagi kakek nenek yang sudah mulai terjajah umur.

Alun-Alun Purbalingga, Satu-satunya trotoar yang manusiawi

Di ujung jalur, sampailah saya pada pusat keramaian: Alun-alun Purbalingga. Berkeliling alun-alun membuat saya melabuhkan kata “layak”. Selama perjalanan, hanya trotoar di area alun-alun yang memanusiakan manusia. 

Kontur trotoar yang rata dan masih bagus ini layak diacungi jempol. Selain itu, lebar dari trotoar ini juga bisa dilalui 4 hingga 5 orang secara berbarengan tanpa takut terhimpit.

Eits, nanti dulu. Kondisi ini terlihat tampak kontras dengan kondisi trotoar di depan kantor Bupati Purbalingga yang berada di seberang jalan. Jalan di depan kantor bupati memiliki lebar yang hanya bisa dilalui oleh 2 orang saja. Makanya, saya sering melihat banyak orang yang melewati bahu jalan ketimbang melintasi trotoar yang sempit itu.

Semoga ada tindakan tegas dari pemerintah untuk membenahi beberapa titik trotoar yang rusak. Reparasi trotoar adalah salah satu tindakan yang menjadi solusi. Jangan sampai kabupaten ini mendapatkan label sebagai kota yang tidak ramah sama sekali pada pejalan kaki. Sampeyan pada setuju ra, Lur?

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Selama Ada ABC Swalayan, Warga Purbalingga akan Baik-baik Saja Nggak Punya Mall

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 November 2023 oleh

Tags: alun-alun purbalinggabupati purbalinggajawa tengahpurbalinggatrotoar purbalingga
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Tawangmangu, Wisata Andalan Jawa Tengah yang Dikejar Selo Boyolali (Unsplash)

Tawangmangu Memang Destinasi Wisata Andalan di Jawa Tengah, tapi Kudu Waspada karena Selo Boyolali Siap Lebih Terkenal

20 Maret 2024
Semarang, Surganya Rumah Ibadah dengan Arsitektur Unik

Semarang, Surganya Rumah Ibadah dengan Arsitektur Unik

28 Februari 2024
Ketika Pendidikan “Layak” Harus Dibayar dengan Luka yang Dalam (Unsplash)

Ketika Pendidikan “Layak” Harus Dibayar dengan Luka yang Dalam

19 Juni 2025
Blora Nggak Melulu Soal Cepu, Ada Kecamatan Jepon yang Tak Kalah Lengkap dan Modern

Blora Nggak Melulu Soal Cepu, Ada Kecamatan Jepon yang Tak Kalah Lengkap dan Modern

30 Desember 2023
Candimulyo, Surganya Durian dari Magelang Terminal Mojok

Candimulyo, Surga Durian dari Magelang

28 Januari 2023
Logat Khas Pati yang Malah Jarang Dipahami Orang Pati Sendiri

Logat Khas Pati yang Malah Jarang Dipahami Orang Pati Sendiri

11 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.