Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Puncak Moyeng Kulon Progo Hidden Gem yang Bikin Motor Saya Tersiksa

Rachelia Methasary oleh Rachelia Methasary
23 Mei 2025
A A
Puncak Moyeng Kulon Progo Hidden Gem yang Bikin Motor Saya Tersiksa Mojok.co

Puncak Moyeng Kulon Progo Hidden Gem yang Bikin Motor Saya Tersiksa (visitingjogja.jogjaprov.go.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Aktivitas treking bagi pemula sedang ngetrend belakangan ini, terkhusus di kalangan mereka yang ingin mendaki, tapi nggak mau capek dan tetap happy. Spot yang paling sering dijadikan destinasi adalah perbukitan atau gunung pendek dengan ketinggian 500-1000 mdpl. Saya pun jadi ikut-ikutan suka treking ke beberapa tempat hidden gem dengan rute cukup menantang. 

Waktu main ke Jogja minggu lalu, saya memutuskan untuk cari area treking tipis-tipis. Dan, saya memilih Puncak Moyeng Kulonprogo atas usul rekan-rekan yang akan menemani. Agak asing di telinga tapi bolehlah dicoba, siapa tahu menyenangkan.

Berdasarkan Google Maps, jarak dari Jogja kota ke Puncak Moyeng Kulon Progo sekitar 1 jam. Rute yang dilewati adalah Jalan Godean sampai ke daerah Nanggulan dan Girimulyo. Untungnya pagi itu cerah ceria dengan harapan kami akan sampai dengan selamat dan bahagia tanpa drama. Kalau dilihat dari peta, jalurnya terjal khas Kulon Progo. Tapi, kami tetap optimis perjalanan akan lancar karena niat treking sudah bulat dan mantap. 

Kami berangkat menggunakan tiga motor dengan anggota lima orang yang isinya perempuan tangguh semua. Sebelumnya saya sudah pernah ke daerah sini untuk mengunjungi beberapa kafe, seperti Ingkar Janji dan Mahaloka Paradise. Bahkan, saya sampai ke Sungai Mudal dan spot jual durian di Kaligesing. Jadi, saya yakin bisa melewati jalur terjal dengan motor Mio M3 mungil ini. 

Jalan tanah dan bebatuan, saya capek turun naik dari motor

Puncak Moyeng Kulon Progo benar-benar mendefinisikan hidden gem. Letaknya nyempil dan gerbang masuknya ada di pinggir jalan raya menuju Kaligesing. Kamu akan menemukan papan bertuliskan “Puncak Moyeng” lalu ikuti saja petunjuknya. Saya kira dari situ sudah sampai parkiran lalu kita treking cantik ke puncak, ternyata ekspektasi tidak sesuai harapan. Saat mulai masuk jalan kampung, aksesnya cukup masuk akal lah. Motor masih aman meski agak ngeden karena menanjak. Saya sempat turun (FYI, saya dibonceng, hehe) dari motor, takut nggak kuat nanjak.

Lalu jalan berubah datar dan saya duduk lagi di motor. Google Maps tetap hidup, untung masih ada sinyal. Selang berapa menit, jalan agak curam, menyempit, dan berbatu. Saya dan rekan lain mulai cemas dan berpikir: jangan-jangan disasarin maps! Plus, hanya kita berlima aja yang ada di area ini. Kami tetap positif thinking dan terus berjalan. Teman saya kelihatan mulai nggak sanggup bonceng, saya pun sadar diri dan turun lagi menyusuri jalan setapak yang entah ujungnya dimana. Pokoknya, kalau motormu kurang prima, mending jangan ke sini ya. 

Akhirnya setelah drama berkepanjangan, sampai juga di parkiran Puncak Moyeng yang tidak seperti area parkir, cuma sebidang tanah kosong. Tidak ada wisatawan lain atau warlok yang bisa kami tanya. Ya sudah, kami biarkan motor bertengger di area itu, aman kok sepertinya. 

Treking 10 menit, padahal kata Google Maps cuma 1 menit

Petunjuk Puncak Moyeng mengarahkan kami mendaki ke atas. Agak ragu sih karena jalurnya kecil dan banyak batu besar. Saya cek di maps, tinggal 1 menit lagi dan kami berlima percaya. Dengan semangat, kami pun mulai berjalan pelan dengan tidak memakai sepatu yang proper. Saya aja pakai Converse, kasihan sepatunya. Panas terik tidak melunturkan semangat kami mau menikmati Jogja dari puncak. Sudah 5 menit berlalu tapi kami belum menemukan titik akhir. Ah, maps-nya sesat. Saya matikan saja dan ikuti teman di depan.

Baca Juga:

Nggak Semua Orang Cocok Makan Mie Ayam Pakde Wonogiri, Saya Salah Satunya

Kulon Progo Nggak Cuma Punya Bandara YIA dan Pantai Glagah, tapi Juga Kopi Menoreh, Kopi yang Mengajarkan Perlawanan

Setelah 10 menit, kami pun sampai di Puncak Moyeng dengan sedikit ngos-ngosan dan perasaan bahagia. Agak kesal juga karena lelah menerjang kontur jalan yang bikin pengen pulang aja. Ditambah lagi yang katanya 1 menit lagi dari parkiran, eh ternyata 10 menit. Ya nggak apa-apa sih, kan niatnya ingin treking. Saran saya jangan terlalu percaya aplikasi maps dan semacamnya, yang ada cuma bikin keki dan memberi harapan palsu. Ikuti plang arah yang tersedia di sana. Lebih valid.

Meski motor tersiksa, lanskap hijau Puncak Moyeng luar biasa

Sampailah kami di Puncak Moyeng dan langsung berfoto di bawah papan kayu dengan tulisan “Puncak Moyeng Sunrise”. Persawahan hijau Nanggulan yang membentang luas dan perbukitan Menoreh terlihat jelas dari atas sini. Udaranya tidak terlalu dingin karena kami tiba jam 12 siang saat matahari terletak di atas ubun-ubun. Tidak ada rombongan lain yang naik, hanya kami yang kayaknya kesiangan. Coba datang subuh, pasti matahari terbit cantik banget dari atas sini. 

Kami melepas lelah dengan rebahan dikit sambil menikmati semilir angin Jogja bagian barat ini. Orangnya lima tapi air minumnya cuma dua ukuran 600 ml yang tersisa setengah. Jangan dicontoh ya. Kalau kamu mau ke Puncak Moyeng, usahakan bawa air masing-masing. Boleh juga ditambah cemilan, siapa tahu mau ngobrol dulu.

Secara keseluruhan, puncak dengan ketinggian 370 mdpl ini cocok sih buat kamu yang ingin treking ke daerah yang tidak terlalu tinggi. Kamu juga bisa camping di sini, loh. Tidak ada tiket masuk alias gratis. Kawasan ini pun masih tergolong sepi karena belum viral. Baguslah, kalau sudah terkenal, bukan hidden gem lagi nanti. 

Begitulah cerita singkat saya saat treking ke Puncak Moyeng Kulon Progo.  Meski motor saya disiksa jalan berbatu dan nggak kuat nanjak, pemandangan cantiknya bikin saya lupa akan semua kejadian menyebalkan itu. Gimana, Lur? Tertarik nggak ke Puncak Moyeng? Ayo agendakan dan kita pergi bersama!

Penulis: Rachelia Methasary
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Derita Menjadi Orang yang Lahir di Madura dan Memikul Citra Buruk, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Mei 2025 oleh

Tags: kulon progoPuncak MoyengPuncak Moyeng Kulon Progo
Rachelia Methasary

Rachelia Methasary

Pustakawan di ibu kota yang senang ngopi, traveling, dan baca buku. Lebih memilih tempat yang sepi dan tenang karena introvert.

ArtikelTerkait

Bandara YIA Kulon Progo Nyatanya Tak Berdampak Banyak pada Pariwisata Jogja, Tempatnya Aja Jauh Banget, Aksesnya Susah!

Bandara YIA Kulon Progo Nyatanya Tak Berdampak Banyak pada Pariwisata Jogja, Tempatnya Aja Jauh Banget, Aksesnya Susah!

7 Maret 2024
4 Rekomendasi Tempat Cari Takjil di Kulon Progo, Nggak Perlu Jauh-jauh ke Jogja! bandara YIA

4 Rekomendasi Tempat Cari Takjil di Kulon Progo, Nggak Perlu Jauh-jauh ke Jogja!

5 April 2022
3 Alasan Orang Kota Jogja Lebih Suka Piknik ke Gunungkidul dibandingkan Kulon Progo

3 Alasan Orang Kota Jogja Lebih Suka Piknik ke Gunungkidul dibandingkan Kulon Progo

23 November 2024
4 Rekomendasi Kuliner Kulon Progo yang Wajib Diketahui Wisatawan

4 Rekomendasi Kuliner Kulon Progo yang Wajib Diketahui Wisatawan

20 Juli 2025
Jalan Nasional Purworejo vs Kulon Progo Ketimpangannya Begitu Terasa: Dalam Hitungan Meter, Dunia Begitu Berbeda

Jalan Nasional Purworejo vs Kulon Progo Ketimpangannya Begitu Terasa: Dalam Hitungan Meter, Dunia Begitu Berbeda

24 September 2025
Kulon Progo Nggak Cuma Punya Bandara YIA dan Pantai Glagah, tapi Juga Kopi Menoreh, Kopi yang Mengajarkan Perlawanan

Kulon Progo Nggak Cuma Punya Bandara YIA dan Pantai Glagah, tapi Juga Kopi Menoreh, Kopi yang Mengajarkan Perlawanan

11 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.