Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Pulang Lebih Malam Nggak Menjamin Terhindar dari Kemacetan

Kandiyas Ahmad Kemal oleh Kandiyas Ahmad Kemal
11 November 2022
A A
Pulang Lebih Malam Nggak Menjamin Terhindar dari Kemacetan macet

Pulang Lebih Malam Nggak Menjamin Terhindar dari Kemacetan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pulang lebih malam bikin kita terhindar dari kemacetan? Hah, you wish

Tinggal di kota besar menjadi tantangan tersendiri bagi siapa pun yang mengalaminya. Bukan hanya memikirkan biaya untuk hidup. Namun, juga memikirkan cara menghindari kemacetan. Tidak semua orang tahan dengan kemacetan. Lantunan klakson dan bising knalpot yang saling menyahut, biasanya bisa bikin orang mudah menggerutu tak karuan.

Belum lagi, bagi yang naik kendaraan umum. Setiap jam pulang kerja, stasiun atau halte itu ibarat zombie apocalypse. Gambaran mudahnya memang seperti itu, orang-orang pada berlarian dan berdesakan dengan penumpang lain untuk mencari angkutan rute selanjutnya. Mereka berlomba lebih cepat supaya bisa duduk karena tahu nanti di perjalanan akan terkena macet.

Beragam tips dan trik untuk menghindari kemacetan sudah pernah saya baca. Banyak yang menyarankan naik kendaraan umum, tentu itu adalah ide bagus. Makin banyak orang naik kendaraan umum, kendaraan pribadi akan makin sedikit. Namun, ada salah satu tips yang menarik yaitu pulang lebih malam karena jalanan akan lebih lengang. Maksudnya jangan langsung pulang gitu kalau habis kerja atau beraktivitas?

Jadi cara kerjanya seperti ini. Sebut saja Mawar, biasa pulang kerja pukul 5 sore. Di saat yang bersamaan, ada beribu-ribu orang lainnya yang pulang juga. Daripada terjebak macet, Mawar memilih santai dahulu duduk di teras kantornya. Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, barulah Mawar berjalan untuk pulang.

Saya pernah mencoba tips tersebut. Kebetulan saya orang yang sering terjebak kemacetan juga. Sekitar pukul 7 malam saya baru berjalan pulang. lalu hasilnya bagaimana? Sama saja. Jalur yang saya kira sudah lancar, ternyata masih macet. Yang ada saya lebih lama lagi sampai rumah.

Sekarang begini. Pulang lebih malam itu memang ide yang bagus. Menghindari kemacetan dengan asumsi jalanan lebih lengang karena orang-orang sudah pada pulang. Kalau ditelaah lagi memang masuk akal, tetapi masalahnya: berapa banyak orang yang berpikir hal yang sama? 

Nah kalau begini, jadi bimbang. Pada satu sisi, misalnya lebih banyak orang yang memilih untuk pulang lebih malam, yang langsung pulang sore akan mendapat jalanan yang lebih lengang. Sebaliknya pun begitu. Sudah kaya main tebak-tebakan jadinya, hari ini mau pulang sore apa menunggu malam dahulu.

Baca Juga:

Bondowoso, Kota yang Nggak Kenal Macet, Nggak Bisa Macet, dan Aneh kalau Macet

Berkantor di Kawasan Gatot Subroto JakSel Bikin Saya Kapok dan Nggak Mau Lagi Bekerja di Sana

Namun, memilih pulang lebih malam akan lebih banyak ruginya. Percaya deh. Konsekuensi kalau memilih pulang lebih malam adalah adalah waktu istirahat yang berkurang. Pengalaman pribadi ketika mencobanya, saya langsung tumbang ketika sampai rumah. Tidak sempat memikirkan hal lainnya karena saking lelahnya. Waktu yang seharusnya saya gunakan untuk beristirahat di rumah, malah saya pakai untuk beraktivitas di luar sembari menunggu waktu pulang tadi.

Bagi para pekerja, ide ini juga secara tidak langsung membuat kalian seperti lembur. Kalau memilih pulang lebih malam, kalian ngapain di kantor? Kalau karyawan biasa, tidak mungkin tidur karena tidak enak sama atasan. Pilihannya cuman dua yaitu mengobrol atau mencicil kerjaan yang belum selesai. Bedanya, itu inisiatif kita sendiri, bukan lembur yang dihitung jam kerjanya kan. Sudah pulang telat, bukannya istirahat di rumah, justru lanjut kerja di kantor, tidak dibayar pula.

Kesimpulannya, pulang lebih malam, nggak menjamin terhindar dari kemacetan. Pulanglah ketika memang jamnya kalian pulang. Kemacetan merupakan sesuatu masalah yang susah dihindari. Bagi yang memakai kendaraan umum, bisa sambil mendengar musik supaya lebih santai saat terjebak macet. Bagi yang menaiki kendaraan pribadi, saya doakan sabar saja. Jangan lupa selalu fokus di jalan walaupun macet, jangan terlalu terburu-buru. Lebih baik kena macet lebih awal daripada masih beraktivitas di luar rumah pada malam hari.

Penulis: Kandiyas Ahmad Kemal
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Apa yang Sebenarnya Perlu Kita Lakukan untuk Mengatasi Kemacetan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 November 2022 oleh

Tags: Kemacetanmalam hari
Kandiyas Ahmad Kemal

Kandiyas Ahmad Kemal

Suka bola, tapi cuma sepak bola

ArtikelTerkait

Beberapa Sanksi Jitu yang Bisa Diterapkan Bagi Pengendara yang Suka Nyerobot Jalur Busway

Beberapa Sanksi Jitu yang Bisa Diterapkan Bagi Pengendara yang Suka Nyerobot Jalur Busway

11 Desember 2019
SCBD Bandung, Kawasan Baru yang Macetnya Nggak Manusiawi

SCBD Bandung, Kawasan Baru yang Macetnya Nggak Manusiawi

12 Februari 2024
3 Penyebab Kemacetan Paling Menyebalkan yang Bikin Mati Tua di Jalan bunderan cibiru bandung

3 Penyebab Kemacetan Paling Menyebalkan yang Bikin Mati Tua di Jalan

5 September 2023
Bogor Barat, "Saudara Kembar" Bekasi, tapi Beda Nasib. Mendingan Bogor Barat lah, Jelas

Bogor Barat dan Bekasi, “Saudara Kembar” Beda Nasib, tapi Mendingan Bogor Barat lah, Jelas

23 November 2023
Sistem Satu Arah 24 Jam Kampus (Masih) Bukan Solusi Kemacetan Jember, yang Ada Justru Nambah Masalah

Sistem Satu Arah 24 Jam Kampus (Masih) Bukan Solusi Kemacetan Jember, yang Ada Justru Nambah Masalah

29 Oktober 2023
4 Lampu APILL di Jogja yang Sebaiknya Dihindari

4 Lampu APILL di Jogja yang Sebaiknya Dihindari

16 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.