Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Psikotes Nggak Perlu Dimanipulasi, Recruiter Paham Mana yang Alami dan Nggak

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
5 April 2021
A A
psikotes wawancara kerja mojok

psikotes wawancara kerja mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Pada saat mengikuti proses seleksi karyawan, pelamar kerja biasa dihadapkan dengan beberapa hal: proses awal berupa wawancara dengan HRD dan/atau psikotes. Kemudian proses lanjutan seperti wawancara dengan user, klien, atau para petinggi di suatu perusahaan. Semuanya akan kembali pada kebijakan masing-masing perusahaan.

Di antara serangkaian proses yang dilakukan, sebagai tes pendamping untuk mengetahui gambaran kepribadian, tingkat kecerdasan, termasuk potensi yang dimiliki, berbagai tes dalam psikotes sangat rentan untuk dimanipulasi oleh para pelamar kerja.

Betapa tidak? Di internet, apa pun platform-nya, sudah tersebar luas dan banyak sekali kisi-kisi sekaligus kunci jawaban mengenai berbagai alat tes yang biasa digunakan pada saat proses seleksi karyawan.

Apa pun itu, saran saya, jangan mudah percaya dengan berbagai kunci jawaban psikotes yang tersebar di internet. Sebab, psikotes tidak memiliki kunci, termasuk tips dan trik tertentu, apalagi jurus jitu untuk lolos psikotes.

Sebagai recruiter sekaligus lulusan Psikologi, saya punya alasan sederhana yang bisa dijadikan bahan renungan oleh para pencari kerja: mahasiswa dan/atau lulusan Psikologi memegang teguh kode etik untuk tidak membocorkan segala sesuatu yang berkaitan dengan alat tes—apalagi sampai menyebarluaskan kunci jawaban.

Hal ini bisa dijadikan landasan yang cukup kuat untuk tidak percaya begitu saja terhadap kisi-kisi dan/atau kunci jawaban psikotes.

Jika ditelaah lebih lanjut, kebanyakan yang membuat kunci jawaban atau kisi-kisi untuk psikotes, entah melalui buku atau disebarluaskan secara online, bukan lulusan Psikologi atau seseorang yang memiliki gelar sebangsanya. Alasannya, kembali kepada kode etik itu tadi.

Saran saya, bagi pelamar kerja yang sedang mengikuti proses psikotes di perusahaan mana pun, ikuti saja alurnya, dan kerjakan serangkaian alat tes yang diberikan tanpa harus memikirkan atau mencari-cari kunci jawabannya.

Baca Juga:

Derita Punya Wajah Kurang Good Looking: Dari Kehilangan Percaya Diri hingga Berakhir Pengangguran Selama 8 Bulan

4 Contoh Pertanyaan Cerdas yang HRD Tidak Ingin Kamu Tanyakan Balik Saat Interview Kerja

Soal tata cara pengerjaan, sebelum mulai psikotes, pasti akan diinstruksikan terlebih dahulu oleh HRD atau recruiter-nya, kok.

Sebagai recruiter, saya menyadari bahwa, setiap alat tes yang diberikan kepada pelamar kerja punya celah untuk dimanipulasi. Lantaran banyaknya kisi-kisi tentang psikotes yang sangat mudah diakses. Meski validitasnya dipertanyakan.

Hal tersebut memicu para pelamar kerja untuk memanipulasi jawaban pada setiap tes yang diberikan dengan cara mengikuti template yang didapat melalui buku trik jitu mengerjakan psikotes atau secara online.

Sini saya kasih sedikit pencerahan: hal tersebut sia-sia belaka dan nggak perlu dilakukan.

Tujuan awal diadakannya psikotes pada seleksi karyawan adalah untuk mengetahui gambaran kepribadian, tingkat kecerdasan, potensi dan/atau minat yang dimiliki, ketahanan dalam bekerja, dan lain sebagainya, dari diri kalian masing-masing.

Dalam prosesnya, hasil psikotes secara keseluruhan akan disandingkan dengan hasil wawancara. Apakah gambarannya memang sesuai, atau justru ada ketidakcocokan.

Biasanya, ketidakcocokan ini biasa ditemui ketika seorang kandidat memanipulasi pengerjaan psikotes karena termakan kisi-kisi, kunci jawaban, dan trik jitu yang sudah dibacanya. Beberapa kali saya menemui hal seperti ini dan hanya bisa geleng-geleng kepala.

Pasalnya, dari sudut pandang recruiter, ketika sedang skoring (mengecek dan memberi nilai) untuk beberapa tes yang sudah dikerjakan oleh para kandidat, akan sangat jelas terlihat mana yang jawabannya natural (apa adanya) dan mana yang dimanipulasi.

Mau bagaimanapun, hal ini akan menjadi pertimbangan tersendiri terhadap hasil akhir dari proses psikotes yang sudah dilakukan oleh setiap kandidat.

Di sisi lain, sebagai recruiter, saya pun punya tanggung jawab untuk lebih jeli dalam melakukan skoring psikotes dan menyandingkannya dengan hasil wawancara dari seorang pelamar kerja.

Di luar daripada hal itu, tidak bisa dimungkiri bahwa, proses pengerjaan psikotes sulit dipisahkan dari mood juga kondisi yang sedang dirasakan oleh seseorang. Itu kenapa, sangat disarankan bagi siapa pun yang akan mengikuti psikotes untuk beristirahat yang cukup dan dalam kondisi fit, agar mendapatkan hasil akhir yang maksimal.

Lagipula, jika ada serangkaian tes yang diberikan pada saat psikotes, penilaiannya akan saling berkesinambungan dan akan ditinjau lebih dalam lagi. Jadi, tentu saja percobaan manipulasi saat mengerjakan akan menghasilkan jawaban yang kontras dan tidak konsisten.

Pada akhirnya, mencari kisi-kisi atau kunci jawaban, menurut saya, sangat tidak diperlukan. Sebab, para HRD ingin jawaban yang asli—agar bisa mengetahui gambaran diri para pelamar kerja—bukan manipulasi.

Sebagaimana fungsinya, psikotes bersifat sebagai tes pendamping untuk mengetahui gambaran tentang diri seseorang dan bukan untuk menghakimi, apalagi menjadi syarat atau hasil mutlak terhadap suatu proses yang sedang diikuti.

BACA JUGA Lucunya Bekerja di Perusahaan yang Pimpinannya Adalah Teman Sendiri dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 April 2021 oleh

Tags: psikoteswawancara kerja
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

3 Opsi Menjawab Pertanyaan Interview Saat Studi Tidak Sejalan dengan Posisi yang Dilamar (Unsplash.com)

3 Opsi Menjawab Pertanyaan Interview Saat Studi Tidak Sejalan dengan Posisi yang Dilamar

13 Agustus 2022
4 Contoh Pertanyaan Cerdas yang HRD Tidak Ingin Kamu Tanyakan Balik Saat Interview Kerja

4 Contoh Pertanyaan Cerdas yang HRD Tidak Ingin Kamu Tanyakan Balik Saat Interview Kerja

9 Januari 2024
Derita Wajah Nggak Good Looking: Nganggur, Susah Cari Kerja (Unsplash)

Derita Punya Wajah Kurang Good Looking: Dari Kehilangan Percaya Diri hingga Berakhir Pengangguran Selama 8 Bulan

21 Juni 2025
Prediksi Efektivitas TikTok Resumes jika Dipakai buat Seleksi Karyawan di Indonesia terminal mojok.co

Prediksi Efektivitas TikTok Resumes jika Dipakai buat Seleksi Karyawan di Indonesia

23 Juli 2021

Tips bagi Pelamar Kerja agar Nggak Lupa Nama Perusahaan yang Dikirimi CV Saat Ada Undangan Wawancara

10 Juni 2021
pelamar kerja wawancara kerja lamaran kerja calon karyawan surat lamaran cv copas melamar kerja mojok.co

Lamaran Kerja Bisa Ditolak karena Kesalahan-kesalahan saat Wawancara Ini

18 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.