Di Preman Pensiun sebelumnya memang Kang Mus sudah memutuskan pensiun dan mendirikan usaha kecimpring, tapi aura kepemimpinannya masih sangat dibutuhkan jika ada masalah yang besar. Selain itu, biasanya di episode terakhir setiap season selalu ada seremonial penutupan. Kang Mus juga selalu memberikan “ceramah” di setiap episode terakhir. Ceramah yang kadang dipotong di TikTok dan masuk FYP. Kalau Kang Mus nggak ada, siapa yang mau memberikan kata penutup di episode terakhir? Kang Murat? Ya nggak mampu. Nanti malah judulnya bukan ceramah tapi amanat pembina upacara. Haduhhh.
Gimana kalau nggak usah dilanjut sekalian?
Kalau memang harus tanpa Kang Mus, sebaiknya malah nggak usah dilanjut. Kang Pipit sudah nggak ada, preman lain sudah menemukan jalan hidupnya. Biarkan yang sudah terjadi, tak perlu dilanjut dan dipaksa memberi arti.
Begitulah keluh kesah saya mengenai absennya Kang Mus dalam Preman Pensiun 8. Syukur-syukur tulisan ini bisa dibaca produser Preman Pensiun supaya besok pagi pas saur saya sudah bisa melihat kehadiran beliau. Meski, ya, saya nggak berharap banyak. Sebab, Muslihat sudah hidup sesuai keinginannya, dan biarkan beliau tenang menghabiskan masa tua.
Sumber gambar: Akun Instagram official Preman Pensiun
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Preman Pensiun: Sinetron yang Berpotensi Jadi Peaky Blinders versi Indonesia