Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Prediksi Duel Maut: Gibran-Teguh vs Kotak Kosong di Solo, Siapa yang Bakal Menang?

Muhammad Sabri oleh Muhammad Sabri
21 Juli 2020
A A
Daripada Blusukan Daring, Gibran Rakabuming Mending Lakukan Hal yang Lebih Wangun kaesang pilkada jokowi terminal mojok.co

Daripada Blusukan Daring, Gibran Rakabuming Mending Lakukan Hal yang Lebih Wangun kaesang pilkada jokowi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka resmi diusung PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah Solo 2020. Walau awalnya Jokowi sempat menyebut anak-anaknya tidak tertarik masuk dunia politik, namun waktu mengubah segalanya.

Memang rada aneh, tapi faktanya sekarang pencalonan Gibran resmi diumumkan PDIP pada Jumat (17/7). Gibran dipasang dengan Teguh Prakosa untuk maju sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilkada serentak Desember mendatang.

Namun ada yang ganjil dalam duel di Solo nanti. Pasalnya sampai saya menulis ini, belum ada calon lawan yang siap bertarung dengan pasangan Gibran-Teguh. Minimnya sumbangsih bakal calon bukan tanpa alasan, kondisi peta politik di Solo yang memang sulit untuk memunculkan calon lain menjadi musuh akut. Sudah bukan rahasia lagi bahwa PDIP saat ini menguasai DPRD Solo dengan 30 dari 45 kursi DPRD Solo, dan partai-partai lain hanya berbagi 15 kursi. PKS dapat 5 kursi, Gerindra, PAN dan Golkar masing-masing 3 kursi dan PSI 1 kursi.

Yang lebih menakutkan lagi ketika pasangan Gibran-Teguh punya kemungkinan akan didukung oleh hampir semua partai, hanya PKS yang belum menentukan pilihan, yang lain telah memilih mengemukkan koalisi Gibran-Teguh.

Jadi harapan kita yang ingin melihat jernihnya persaingan, hanya tersedia di PKS. Tetapi harapan kita sangat tidak beralasan. Sebab, partai pengusung disyaratkan menguasai minimal 9 kursi di DPRD. Sedangkan PKS hanya punya 5 kursi, 4 lagi mau cari di mana?

Sedangkan harapan dari bakal calon perseorangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo),belum menemui titik terang, pasalnya sebanyak 7.241 berkas dukungan Bajo tidak memenuhi syarat. Yang artinya Bajo harus mengumpulkan lagi sebanyak 14.482 berkas dukungan sambil dikejar deadline yang semakin menipiskan harapan.

Nah melihat mekanisme KPU, bila hanya ada calon tunggal, calon tersebut akan bertarung dengan kotak kosong. Artinya, demokrasi di Solo akan berjalan dengan kotak kosong sebagai lawan. Gibran-Teguh dengan segala strateginya akan menjamu “boneka mati” yang mustahil berstrategi.

Namun kendati hanya kotak kosong, banyak yang menyarakan Gibran-Teguh agar tidak buru-buru merayakan kemenangan. Sebab, walau cuma kotak kosong juga punya potensi jadi pilihan.

Baca Juga:

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

Sambil menulis ini saya sempat pergi mengintip Twitter, ternyata ada tren #BubarkanDinastiBoneka. Hemat saya, jika Gibran-Teguh hanya berhadapan dengan kotak kosong, persaingan tetap sengit. Karena mereka yang ingin bubarkan dinasti boneka, pastinya akan mantap untuk memilih kotak kosong.

Tak kalah seru ada juga tagar #OtakkosongVSKotakKosong. Bila julukan duel ini sudah dianggap pertarungan otak kosong VS kotak kosong, timbul pertanyaan. Siapa yang akan dipilih dari dua kekosongan ini?

Pasangan Gibran-Teguh tentu harus terus mawas diri, karena alih-alih melawan kotak kosong, yang terjadi malah “si kosong” tersebut meraih banyak pendukung, lewat jengahnya orang pada “dinasti boneka”. Ini umpama petarung baru yang siap bertanding setelah dilatih veteranya petarung (ayahnya) tiba-tiba lawannya absen karena sakit.

Secara mendadak, ditaruh boneka sebagai lawan tanding pengganti, penonton yang tidak terima dengan keputusan itu, langsung lari mengeroyok si petarung tadi. Selesai pertandingan, dengan kepuasan penonton dan babak belurnya si petarung tadi.

Demi selamatnya Gibran-Teguh, mereka harus benar-benar teguh dan siapkan mental menjamu kotak kosong. Karena dalam kaca mata saya, prediksi duel dengan kotak kosong tidak lantas memuluskan langkah Gibran-Teguh untuk memenangkan kejuaran.

Kotak kosong sendiri juga jangan bersenang hati dulu, kendati punya sejumlah kekuatan bertarung, kotak kosong hanyalah tim medioker yang sangat menggandalkan kekuatan pembenci “dinasti boneka”.

Lain halnya pasangan Gibran-Teguh yang diusung oleh parpol-parpol andal, seperti PDIP. Secara historis, Solo itu kandangnya Banteng PDIP. Sepatutnya kotak kosong sebagai tamu harus berhati-hati, sebab serangan tuan rumah pasti menggila dan tanpa henti.

Apalagi menggingat Gibran adalah anak dari Presiden Jokowi yang punya sejarah tidak pernah kalah dalam kompetisi. Dan pastinya, Gibran sebagai anak akan dibekali pengalaman bertanding ayahnya, ini tentu menambah ketakutan kotak kosong sebagai calon lawan.

Jadi pertarungan ini memang layak dinanti, bila duel ini benar-benar berlangsung kita pasti ingin tahu kekuatan mana yang akan menang. Apakah pembenci “dinasti boneka” atau Gibran-Teguh dengan segala dukungan parpol-parpol andal.

Otak kosong vs kotak kosong. Kosong semua. Kosong adalah isi, isi adalah kosong. Hadah hadah hadah.

BACA JUGA A-Z RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila): Tidak Jelas dan Ditolak Banyak Kalangan dan tulisan Muhammad Sabri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juli 2020 oleh

Tags: gibranJokowikotak kosongPDIPPilkada Solosolo
Muhammad Sabri

Muhammad Sabri

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

ArtikelTerkait

The Park Solo, Mall Terbaik yang Pernah Saya Kunjungi (Unsplash)

4 Daya Tarik The Park Solo yang Membuat Orang Betah dan Ingin Kembali Berkunjung

5 April 2025
6 Hal yang Nggak Boleh Hilang dari Solo Terminal Mojok

6 Hal yang Nggak Boleh Hilang dari Solo

10 November 2022
Taman Balekambang Lebih dari Sekadar Wujud Kasih Sayang Terminal Mojok

Taman Balekambang: Lebih dari Sekadar Wujud Kasih Sayang

2 Juli 2022
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
3 Kuliner Khas Solo yang Wajib Dicoba

3 Kuliner Khas Solo yang Wajib Dicoba

8 Februari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.